32. Proud

988 218 25
                                    

🍒🍒🍒

Tanpa terasa, sudah dua minggu berlalu sejak Keenan mengajak Nala untuk memulai sebuah hubungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa terasa, sudah dua minggu berlalu sejak Keenan mengajak Nala untuk memulai sebuah hubungan. Kini, Nala dan Keenan tampak semakin terbuka dengan hubungan mereka kepada orang-orang terdekat.

Hari ini, adalah hari yang mendebarkan untuk Nala. Pasalnya, ia akan menerima laporan hasil belajar semester 1.

"Kalau nanti aku enggak masuk 3 besar, gimana?" tanya Nala saat ia masih diperjalanan ke sekolah diantar Keenan.

Keenan menyahut dengan senyum manisnya, "Nggak papa lah, Sayang. Kamu kan sudah berusaha maksimal, hasilnya pasti tidak mengkhianati usaha."

"Tapi kan, kalau aku enggak ranking, kamunya kasihan. Kamu udah ngajarin aku dari beberapa bulan yang lalu, masa aku stuck sih di 5 besar."

"Jangan ngomong gitu. Kita udah usaha, apapun hasilnya, harus diterima. Kita enggak tau aja, mungkin yang masuk 3 besar, usahanya jauh lebih keras dari usaha kamu. Kamu enggak boleh kecil hati. Semua sudah ada porsinya."

Merasa sedikit tenang karena ucapan Keenan, perasaan Nala pun lega. Ketika mereka tiba di sekolah, pria itu dengan cepat keluar mobil dan membukakan kekasihnya pintu.

"Makasih, By. Aku masuk dulu ya. Oiya, nanti, kalau pulang, mungkin aku bakal sama Nathan, jadi kamu enggak perlu jemput."

"Ya udah, kamu semangat ya, apapun hasilnya, kamu harus terima. Kalau udah di rumah, kabarin aku. Nanti dijemput, aku mau ajak kamu jalan."

"Siap Captain."

Nala kemudian masuk ke dalam, sementara Keenan memilih pulang karena hari ini ia tidak punya jadwal kuliah.

Nala berjalan menuju kelas dengan perasaan gugup. Ketika tiba, kakinya langsung melangkah ke kursi lalu memeluk Alana erat. "Lan, gue gugup banget. Gimana kalau hari ini, gue enggak masuk 3 besar?"

"Ya lo mikirnya jangan kayak gitu juga, dong. Bukannya tadi malam lo bilang, kalau orang tua lo sama Keenan enggak mengharuskan lo masuk 3 besar?"

"Iya sih. Tapi kan, Papa tuh pasti mikir, kalau gue enggak ada peningkatan, gue pasti dikira pacaran doang, enggak belajar bareng Keenan."

"Emang bener kan lo pacaran doang sama dia kalau ketemu?" canda Alana.

"Mana ada. Ken tuh kalau mode tutor, sangarnya keluar. Gue salah jalan, ngomelnya hampir sama kayak Nathan waktu ngajarin gue."

Alana menanggapinya dengan tawa. Mereka melanjutkan pembicaraan ringan sampai guru tiba dengan membawa raport.

Nala duduk di mejanya dengan perasaan harap-harap cemas. Sedangkan Alana, yang langganan bertengger di ranking 1 atau 2 terlihat biasa.

"Selamat pagi Anak-anak."

"Selamat pagi, Bu..." Semua murid menyahut sapaan guru wali kelas mereka, Bu Rena.

Metanoia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang