30. Ruang Konseling

1.1K 228 22
                                    

🍒🍒🍒

Nala menyiapkan sarapan pada pagi senin adalah pemandangan yang langka bagi keluarga Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala menyiapkan sarapan pada pagi senin adalah pemandangan yang langka bagi keluarga Pratama. Xabara yang baru saja turun dari lantai dua, langsung membuka lebar matanya ketika melihat anak bungsunya itu menyusun piring dan mengatur gelas di meja.

"Ada apa nih, kok tumben nyiapin sarapan, kamu demam, Nal?" Xabara berjalan menghampiri Nala, lalu mendaratkan punggung tangannya ke dahi gadis tersebut.

"Mama ih, bukannya senang aku bangun pagi, malah disangka demam."

"Bukannya enggak senang, Nal. Mama kaget lihat kamu pertama kali turun ke dapur nyiapin sarapan. Apa, mau apa kamu, pasti ada maunya kan?"

Ketika gadis berambut panjang itu hendak menyahut, ia melihat Papanya tiba di ruang makan. "Pa, Mama aneh, pagi-pagi udah ngomel."

Angga terlihat bingung. "Kalian berdua sama anehnya, kenapa pagi-pagi ribut?"

"Kita enggak ribut, Ngga. Ini loh, anak kamu, tumben pagi senin udah rapi, nyiapin sarapan lagi."

"Paling mau minta sesuatu tuh, Ma." Nathan tiba, lalu langsung duduk.

"Sembarangan, aku kalau mau sesuatu bisa beli sendiri tau."

"Sudah, enggak usah debat, masih kepagian. Mending kita sarapan, udah mau jam 7 ini." Angga melerai pembicaraan panas keluarganya. Kini mereka pun sarapan dengan tenang, meski kurang Star, yang memilih sarapan sedikit lebih siang.

Nathan melirik Nala yang sarapan sambil terus tersenyum ke arah ponselnya. Karena penasaran, ia pun bertanya, "Ngapain lo senyum-senyum gitu, chat sama siapa?"

"Hah? Ooh, ini, sama Keenan." Nala menyahutnya dengan jujur.

Cukup mendengar jawaban singkat dari Adik 15 menitnya tersebut, rasa penasaran Nathan pun hilang. Namun, beberapa saat kemudian, ia kembali berkata, "Gue nebeng mobil lo ya, Nal. Gue malas bawa motor, mobil gue kotor."

Tanpa kata, Nala kemudian melempar pelan kunci mobilnya ke arah Nathan. Lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya. "Pa, Ma, Nala berangkat duluan ya."

Nathan yang bingung lantas bertanya, "Lo pergi sama siapa?"

"Keenan."

Nala kemudian bergegas keluar rumah sambil memasang senyum lebar di wajahnya. Hari pertama setelah ia dan Keenan resmi pacaran diawali dengan kegiatan antar jemput.

"Kamu enggak punya jadwal kuliah pagi?" tanya Nala, setelah ia masuk ke dalam mobil Keenan.

"Punya kok, tapi jam 10."

"Terus, abis nganter aku sekolah, mau ke mana? Langsung ke kampus?"

Keenan kemudian menoleh singkat. "Rencananya mau ke kost Gio. Mau bantu dia ngerjain tugas."

Metanoia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang