wedding day

363 42 2
                                    

Akhirnya, hari yang udah ditunggu-tunggu sama Bang Brian datang juga. Hari pernikahannya sama Kak Sasa akan diselenggarakan pada hari ini di sebuah ballroom hotel di Jakarta.

Gue lagi siap-siap di depan cermin berniat buat dandan. Sejujurnya gue nggak pernah dandan sampe full make up gitu, paling ya gue mah make bedak, liptint itu cukup. Eh satu lagi, alis. Karena alis gue yang tipis banget, makanya alis itu nggak boleh ketinggal pokoknya.

Saat gue lagi berusaha buat make soflen, tiba-tiba Kak Jev masuk ke dalam kamar gue dan duduk gitu aja di atas ranjang. Iya, Kak Jev emang niat jemput gue buat dateng bareng sama dia, sedang anak-anak yang lain nanti nyusul dateng barengan.

Oiya, hari ini baju gue sama Kak Jev itu sama alias pake baju couple. Gue exited banget nggak tau kenapa, lucu aja gitu kalo lagi jalan berduaan bajunya sama.

"Heh cepetan ini udah jam berapa Ra," kata Kak Jev yang lagi ngeliatin gue make up dari belakang.

"Sabar kek, gue belom dandan anjir."

"Nggak usah dandan, nanti yang laen pada naksir sama lo."

"Kalo nggak dandan nanti lo kayak jalan sama babunya tau nggak?"

"Ya daripada lo ditaksir sama yang laen?"

"Ya udah biarin si, yang penting kan gue punya lo."

Kak Jev terdiam di tempatnya. Gue sedikit meliriknya dari cermin dan melihat wajah Kak Jev yang sedikit memerah.

Lucu banget!

Setelah nyemprotin setting spary ke wajah gue, gue melihat sekali lagi pada cermin.

Perfect Tiara! You look so beautiful.

Gue bangkit dari duduk gue dan menghampiri Kak Jev yang sedang memainkan ponselnya.

"Yuk jalan."

Kak Jev mendongak, butuh beberapa detik akhirnya ia tersadar dari lamunannya sambil menatap gue tanpa berkedip.

"Ayuk, kok bengong si? Gue cantik ya kak?"

Kak Jev berdeham, "nggak lo jelek."

"Ah masa sih? Boong lo mah."

"Kan gue bilang nggak usah dandan Ra, nanti yang laen naksir lo."

"Oh kalo gue dandan jadi kayak cantik banget gitu ya kak?"

"Iya," ucapnya lirih yang masih bisa ketangkep sama indra pendengar gue.

"Eh lo ngomong apa?"

"Apaan sih? Nggak ngomong apa-apaan gue," Kak Jev bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas ranjang, "ayok jalan."

"Gengsi banget si lo bilang cantik ke ceweknya sendiri aja."

Gue terkekeh dan mengambil slingbag gue. Mengejar Kak Jev yang udah terlebih dulu ke bawah dan menunggu di mobilnya.

Suasana sudah begitu ramai saat gue memasuki ballroom. Kak Jev yang sedari tadi tak melepas genggamannya pada tangan gue kini mengedarkan pandangan untuk mencari yang lain. Ya bersyukur Kak Jev memiliki badan yang tinggi maka tak sulit untuk menemukan meja yang kini sudah dikelilingi oleh Bang Sakha, dan juga Bang Danish.

"Loh Bang Wil kemana?"

"Lagi ke belakang, beser dia," kata Bang Danish, "eh cantik banget Tir."

"Hehehe makasih Bang Danish."

"Apaan cantik, biasa aja."

Gue sontak melihat Kak Jev dengan tatapan kesal. Yang diliatin dari tadi cuma duduk dengan muka nggak bersalahnya sambil nyesap minuman yang ada di tangannya.

My Salty Boyfriend [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang