2 tahun lalu...
-Flashback-
Hari ini hari minggu, gue lagi santai di depan laptop sambil rebahan dan nonton drama korea kesukaan gue. Lagi enak-enaknya ngehayatin kiss scene tiba-tiba ada yang ngetok pintu kamar gue kayak mau nyari ribut, alias kenceng banget anjir.
Dengan malas gue nge pause dramanya dan bangun untuk ngebukain pintu kamar gue. Ternyata mama, dengan celemek yang masih menggantung di lehernya menatap gue dan bersiap untuk mengomel.
"Ya Allah kamu belom mandi juga? Cepet mandi terus anterin makanan ke tempatnya Abang."
"Ih males banget mah, panas."
"Cepetan adek, kasian abang kamu itu pasti di sana makannya nggak bener."
"Suruh ke sini aja kenapa sih."
"Nggak bisa katanya lagi sibuk, udah cepetan mandi terus ke bawah ya. Awas kalo tidur lagi."
Dengan langkah gontai akhirnya gue menurut dan pergi ke kamar mandi. Memakai baju seadanya hanya celana panjang yang dipadukan dengan hoodie kebesaran gue lalu segera turun ke bawah umtuk mengambil bawaan yang harus gue antarkan ke tempat Bang Wildan.
Gue memesan ojol karena gue nggak bisa ngendarain motor bisanya mobil. Tapi mama gue ngelarang make mobil karena takut gue kenapa-napa di jalan. Setelah dateng gue langsung menuju ke sana.
Beruntung jalanan hari nggak macet, jadi gue bisa dengan cepat sampai. Gue lihat sekeliling rumah yang ditinggali oleh 5 laki-laki ini nampak begitu sepi. Hanya ada 1 mobil dan juga motor yang terdapat di parkirannya.
Gue mengetuk pintu sambil memanggil nama Bang Wildan dengan agak keras. Tak lama pintu terbuka dan menampakkan seseorang dengan wajah khas bangun tidurnya.
"Eh Bang Jev, Bang Wildannya ada?"
"Lagi keluar bentar ama Danish, masuk aja."
Gue memasuki rumah itu dan menaruh bawaan gue di meja depan ruang tamu. Gue hanya duduk di sana sambil memainkan ponsel dan Bang Jev yang kembali ke kamarnya.
Tak lama, tiba-tiba Bang Jev kembali ke ruang tamu dengan keadaan yang berbeda dari tadi. Sepertinya ia tadi pergi untuk mandi dan sekarang ia hanya duduk tak jauh dari tempat gue sambil menatap ponselnya serius.
Gue mengernyitkan dahi sambil terus menatapnya. Ngapain dia di sini? Mau nemenin gue? Eh gue mikir apa sih?
"Kenapa?"
"Eh? Nggak bang hehe gapapa."
"Oh."
Eh anjir gitu doang?
"Sorry."
Gue menatapnya bingung, "buat?"
"Nabrak lo kemaren sampe hp lo jatoh."
"Gapapa bang, lagian gua yang salah natap hp terus ga merhatiin jalan."
"Oh yaudah bagus kalo sadar."
"Anjir?"
Bang Jev menatap gue dengan muka datarnya dan kembali fokus ke ponselnya. Ada ya gitu manusia kayak gini. Sumpah kalo bukan karena mama yang nyuruh gue ke sini, ogah banget gue.
Ceklek
Pintu depan terbuka. Oknum yang sedari tadi gue tunggu sudah kembali dari peradabannya. Gue segera berdiri dan melihat Bang Wildan dengan muka jutek gue.
Bang Wildan yang menyadari gue ada di sini segera menghampiri gue dan tak lupa untuk mengacak rambut gue asal.
"Eh ada lo, udah lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Salty Boyfriend [Day6]
Fanfiction"Sabar kek, gue belom dandan anjir." - Tiara "nggak usah dandan, nanti yang laen pada naksir sama lo." -Jevrandy Started on January'21