{!} dipersilahkan untuk sedikit membaca ulang part sebelum ini, takut-takut ada hal-hal yang terlupakan
Raju menyalakan speaker kecil miliknya yang berada di atas nakas. Spontan saja speaker itu pun mengeluarkan cahaya putih yang cukup terang di ruangan yang gelap itu.
Lelaki itu merebahkan tubuhnya, memeluk selimutnya, entah kenapa melakukan itu sangat nyaman baginya.
Memikirkan kejadian tadi, Raju tidak habis pikir bahwa perempuan pertama yang duduk di sofa itu bersama ia dan Elena adalah Queen. Bahkan Jessika tidak mengenal Elena karena saat itu hubungan ibu dan anak itu sangat tidak baik.
Yang mengganggu pikirannya adalah ucapan Elena, wanita itu berkata tidak setuju jika perempuan pertama yang dibawa kerumah adalah selain Queen. Jadi, apa kesannya terhadap Queen?
Queen memang ajaib bisa menerobos masuk rumahnya.
Terlalu lama melamun, Raju tidak sadar handphonenya berdering sedari tadi.
Sedikit berdecak, lelaki itu mengambil handphonenya, melihat sebuah nama yang tertera di sana. Seharusnya perempuan di seberang sana tahu bahwa ia tidak suka ada suara di malam hari selain suara dari lagu yang ia putar.
"Apa sih Queen, tugas bahasa inggris ya nulisnya pakai bahasa inggris, bukan bahasa indonesia."
"Yah, terus ini gimana?"
"Salah."
"Tulis ulang?"
"Iya."
Queen duduk di kursinya dengan lesu, dengan segala niat dirinya mengerjakan tugas, ternyata salah, itu nyesek banget.
"Mau ngerjain ulang juga waktunya udah mepet." ucap Queen menutup wajahnya dengan tas.
"Audrey." panggil Queen tanpa mengubah caranya duduk.
"Kenapa?" sahutan dari belakang terdengar.
"Audrey ngerjain tugas bahasa inggris?"
"Iya dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Q & R [ADIKTIF]
Teen FictionMencintaimu itu lucu, Kamu memperlakukanku semaumu, Tapi, bagiku, kamu semacam candu. "Harga hati berapa?" "Milyaran rupiah." "Mahal yaa, Queen kasih gratis kok malah di sia-siain?" Mereka sama-sama rapuh, bedanya keduanya memiliki cara masing-masi...