30. PACARAN BENERAN

1.7K 154 171
                                    

Bel terakhir berbunyi, Queen segera berpamitan dari kedua temannya dan langsung berlari menuju kelas pacarnya. Melewati puluhan murid yang serentak keluar dari kelas juga.

"Misi misiii air panaaass!" Queen membelah siswa-siswi yang berjalan berlawanan dengannya.

Queen menyembulkan kepalanya dari dekat pintu kelas setelah tidak melihat Raju dan teman-temannya keluar dari kelas, "Kak Raju."

Terlihat Raju dan ketiga temannya di dalam kelas. Dan dua orang lainnya yang sedang menyapu melaksanakan piket terakhir, namun, bukan orang-orang yang piket itu yang membuat Queen tidak berani masuk kelas, melainkan satu orang perempuan yang menatapnya dengan aneh dari dalam.

"Ju, siapa tuh." ujar Abraham setelah melihat Queen berdiri di depan pintu.

Raju yang sedang menunduk memainkan handphonenya pun menongak, ia sontak tersenyum saat melihat Queen di sana. Lelaki itu mengambil tasnya dan berdiri, "Gue duluan." ujarnya kepada teman-temannya.

Raju menghampiri Queen dan berdiri di depannya, "Kok nggak masuk aja?" tanyanya sambil mendorong badan Queen agar membalikkan badan dan berjalan menjauh dari kelas, karena sedari tadi perempuan itu terpaku terdiam menghadap kelas.

"Itu siapa Kak?" tanyanya.

"Ceweknya Ozy." ujar Raju tentang perempuan berambut panjang yang ikut duduk bersama mereka tadi.

"Bukan ceweknya kalian bertiga?"

Raju menoleh dengan sengit, "Jangan gila."

"Ceweknya Kak Raju emang siapa?" tanya Queen menongak ke atas, melihat dan menelisik wajah Raju.

"Harus dijawab?"

"Siapaaaaa?" paksanya.

"Ibu kantin."

"Ih ih! Ih nggak jadi ah!" Queen langsung menghentikan langkahnya sementara Raju yang masih berjalan.

Raju berhenti dan memundurkan langkahnya untuk menghampiri Queen, ia tertawa, "Bercanda, ayo."

"Gandengan tangan. Kalo enggak, Queen nggak mau jalan." Queen merajuk, tidak mau berjalan meskipun Raju mengajaknya.

Raju segera mengambil tangan kecil Queen dan menautkan jemari itu dengannya, "Gini?" diangkatnya tangan mereka agar terlihat di bola mata Queen.

Senyum perempuan itu merekah saat itu juga, menatap Raju yang juga tersenyum padanya, "Iyaaa gini hehehehehe." Queen menggoyangkan tangan mereka ke kiri dan ke kanan.

Mereka menepati janji mereka untuk first date sepulang sekolah. Hal yang diimpikan Queen sejak dulu, merasakan indahnya cinta di masa-masa sekolah, dan hal yang tidak pernah Raju bayangkan diseumur hidupnya.

"Karcisnya Queen aja yang simpen!" ujar Queen dengan bersemangat mengambil kertas kecil itu dari tangan Raju, ia sangat ingin terlihat berguna.

Raju pun mengiyakan keinginan Queen. Lalu mereka berjalan keluar dari parkiran. Tidak jauh berbeda dari yang lain, di kencan pertama mereka memutuskan untuk yang klise saja yaitu menghabiskan waktu mengeksplor mall.

"Mau makan apa?" tanya Raju seiring merasakan angin dingin menyapanya saat baru saja memasuki pintu gedung megah itu.

"Hehehehe apa ya?"

"Apa?"

"Pilihan ganda dong."

"Ayam? Mie? Beef? Roti-rotian?"

"Mie apa masa ke mall makannya indomi?"

"Ramen."

"Mau!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2. Q & R [ADIKTIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang