2. RAJU ANUGRAHA

13.1K 1.1K 60
                                    

Benci jadi cinta, apa bisa kita membuktikan itu?

•••

"Kak, Queen disuruh nanya satu hal, halah prettt! Sialan lo Bram!" lelaki yang sedang melepas dasi itu memarahi temannya yang kini tertawa lepas, tidak lupa lelaki itu meniru kalimat yang diucapkan gadis tadi pagi kepadanya.

"Yaelah Ju judes banget lu, imut loh dekel yang tadi nyamperin lu." ucap salah satu teman lelaki itu, ia memanggil lelaki itu dengan sebutan 'Ju'

"Semua adik kelas juga lo bilang imut Lih, najis." balas cowok yang dipanggil 'Ju'

"Sut sut, Raju mah maho, semua cewek ditolak." bisik salah satu teman 'Ju' itu, ternyata nama cowok yang sedaritadi diolok-olokkan adalah Raju.

"Anjing lo." umpat Raju pada temannya yang menyebutnya menyukai sesama jenis.

"Gue nyuruh dekel tadi ke lo karna pas anggota Osis memperkenalkan diri, dia ngeliatin lo mulu, kayaknya naksir hahahaha." penjelasan Abraham kepada Raju.

"Salah liat kali lu, dekel itu ngeliatin gua, kan gua disamping Raju." ucap salah satu teman Raju.

"Eh Galih, muka kayak adukan semen mana ada yang ngelirik!" hardik salah satu dari mereka.

"Blasteran nih! sembrangan lu Ji!" Galih mengelak dari hardikan temannya.

"Blasteran, kuda sama curut." balas 'Ji' diikuti tawa dari empat sekawan itu—kecuali Galih yang hanya cemberut mendapat ejekan itu.

"Raju Oji, dipanggil BK." tiba-tiba datang satu orang siswa dengan seragam dikeluarkan dan rambut sedikit berantakan, siswa itu berbicara kepada keempat kawan yang tengah asik berbincang.

"Gue sama Oji?" tanya Raju dengan heran, ia kembali mengingat apa peraturan yang telah ia langgar.

"Yoi." siswa itu berlalu begitu saja.

"Mampus lu." ucap Galih kepada Raju serta Ozy.

"Bikin masalah apa?" tanya Abraham kepada kedua temannya.

Raju menggedikkan bahunya acuh, ia pun tidak melakukan apapun yang melanggar aturan dalam tiga jam sekolah hari ini.

Raju berdiri dari duduknya, berniat ingin berjalan menuju ruang BK. Mendahului Ozy yang sedang mengingat kesalahan pada beberapa hari terakhir ini.

"Bentarrrr!!!!" teriak Ozy karna jarak Raju sudah lumayan jauh.

Suara teriakan itu mampu menghentikan langkah kaki Raju, ia menoleh kebelakang—ke arah teman-temannya "Apa?" tanyanya.

"Club Ju, tadi malem." kalimat itu mampu membuat Raju mengacak rambutnya yang semula rapi tersisir oleh jari-jemarinya. Ia baru mengingat bahwa tadi malam ia mengajak Ozy untuk pergi ke club.

"Lo berdua ke club tadi malem?." tanya Abraham.

"iya." jawab Raju.

"Kalo emang lo berdua dipanggil BK gara-gara ke club, itu guru tau dari mana?" kalimat logis itu keluar dari mulut Abraham. 

"Bukan gua." sambar Galih sebelum dituduh.

"Gue...gue bikin instastory tadi malem." Ozy menjawab pertanyaan Abraham dengan berat hati, ia menyadari kesalahannya.

"Ozy...Ozy bego banget lu, bukan temen gua, bodo gak gua akuin temen." ucap Galih memarahi Ozy—orang yang meneriaki Raju."

"Bodoh." satu kata, dan Raju langsung bergegas menuju ruang BK.

Ozy mengikuti langkah Raju dengan pasrah, Ruang BK menanti mereka.

Tadi malam adalah malam dimana kehancurannya semakin bertambah, luka lama belum pulih sudah ada luka baru yang menempati. Masalah Raju tidak akan pernah berubah, bukan cinta, melainkan Keluarga.

2. Q & R [ADIKTIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang