Playing Now :
Jealous from Labrinth,
I'll Never Love Again from Lady Gaga.•••
Adalah aku yang mencintaimu dalam angan. Entah kamu yang terlalu dingin, atau aku yang terlalu ingin.
•••
Queen memasukkan segala atribut anehnya kedalam tas. MOS hari ini benar-benar menyebalkan, tingkat kecantikannya berkurang karna memakai kalung cabai dan mahkota terong.
Bunyi notifikasi terdengar dari handphone yang berada disaku seragamnya. Queen membuka itu dengan tergesa, berharap seseorang yang diharapkan muncul dilayar handphonenya.
Queen hampir saja berteriak saat mengetahui apa yang ada di layar utama handphonenya.
Queen meringis melihat perbedaan waktu balasan dari Raju. Ia membalas fastrespon, sedangkan Raju? Mungkin seingatnya saja.
Raju mengabari kalau dirinya berada diparkiran. Dengan begitu, Queen langsung berlari menuju parkiran dengan tangan yang sibuk merapihkan rambutnya agar terlihat cantik didepan Raju.
Queen berdiri kaku diujung parkiran dan menarik nafas lalu mengeluarkannya lagi. Menyiapkan dirinya seanggun-anggunnya. Setelah itu, baru ia berjalan mendekat ke Raju yang terlihat berdiri dengan menundukkan kepala disamping sepeda motor besarnya.
"Kak."
Raju menongak, masih dengan tangan didalam saku celana, Raju berbicara, "Mana jaketnya?"
"Di...di rumah Queen." jawab Queen pelan.
Raju menghela nafas, "Yaudah besok bawa."
"Itu, em, Kak. Queen dimarahin Mommy kalo nyimpan barang orang."
"Jadi?""Ayo kerumah Queen, ambil."
"Gue mau voli." jawab Raju malas meladeni lalu berjalan melewati Queen yang terdiam.
Queen tergopoh-gopoh berlari menyeimbangi langkah lebar Raju.
"Queen tungguin ya?" tanya Queen menatap Raju dari samping.
"Terserah." ucap Raju tanpa menoleh.
Mereka sudah memijakkan langkah kakinya diatas gedung sekolah.
Seharusnya menjadi rooftop atau gudang buku yang tidak terpakai, tapi disekolah mereka, tepatnya digedung satu bagian atas itu digunakan untuk lapangan. Benar-benar lapangan, maka dari itu dipinggir-pinggir lapangan dipasang jaring-jaring besi nan tinggi agar tidak ada yang jatuh kebawah.
Queen menatap ngeri ketika ia melihat pemandangan sekitar. Rasanya ingin memejamkan mata, tapi ia masih ingin menatap Raju, dilema.
Net sudah terpasang.
Ada beberapa siswa kelas dua belas yang sudah ada dilapangan mengerikan ini.
Raju meletakkan tasnya dikursi kayu yang ada dipinggir lapangan dan mengambil baju volinya. Setelah itu, Raju keluar dari lapangan—kembali memasuki gedung sekolah.
"Lo mau ngapain?" tanya Raju ketika Queen masih membuntutinya.
"Emangnya kak Raju mau ngapain?" tanya Queen balik dengan polos.
"Ganti baju."
"O-ohh, ya-yaudah Queen gak jadi ikut." balas Queen kikuk dan langsung berlari kembali memasuki lapangan.
Queen duduk tenang dibangku kayu, sendirian.
Queen takut ketinggian, tubuhnya sempat bergetar tadi. Ia memilih fokus pada game memasak daripada pemandangan kota Jakarta dari atas sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Q & R [ADIKTIF]
Teen FictionMencintaimu itu lucu, Kamu memperlakukanku semaumu, Tapi, bagiku, kamu semacam candu. "Harga hati berapa?" "Milyaran rupiah." "Mahal yaa, Queen kasih gratis kok malah di sia-siain?" Mereka sama-sama rapuh, bedanya keduanya memiliki cara masing-masi...