Meskipun sakit, bersamamu adalah impianku.
•••
"HARI MINGGU JALAN YUK?!" teriak Queen dengan lantang. Setelah itu ia menutup wajahnya dan membalikkan badan, menyadari perbuatannya yang memalukan.
Queen panik sendiri ketika mendengar langkah kaki mendekat, ia yakin itu Raju karna tidak ada lagi orang di sekolah ini selain mereka berdua.
Raju menghentikan langkahnya tepat di belakang Queen, "Apa tadi?" tanyanya siap memaki.
Perlahan tapi pasti, Queen membalikkan badan, pipinya merah matang, "Eng...enggak, nggak jadi." ucapnya gugup menatap dada Raju alih-alih menatap mata yang siap mengintimidasi itu.
"Kenapa lo nekat banget sih?"
Queen menggeleng cepat-cepat. Dan menunduk.
"Perempuan pertama yang berani ngajak gue jalan."
"Enggak. Queen narik ajakan Queen tadi. Enggak, Kak Raju, maaf." ucap Queen masih menunduk.
Raju menghembuskan nafas. Mengikuti saran temannya sama saja menambah kadar kebosanannya dan justru membuang-buang waktu. Langkah kakinya membawa Raju keluar dari area sekolah.
Setelah tidak melihat sepasang sepatu bertuan itu, Queen menegakkan kepalanya dan menghela nafas lega. "Queen bodoh, bodoh, bodoh." makinya memukul kepalanya dengan pelan.
Raju meletakkan tas sekolahnya di ranjang dan duduk dipinggirnya. Sebuah pesan baru saja masuk dan terdengar telinganya.
Galih
Woi.
Arena nggak lu?Skrg? Siang?
Galih
Ya nggak lah bego.
Nanti malam.Kabarin aj
Kebiasaan buruk temannya yang satu ini, tergabung dalam satu komplotan balap liar. Katanya sih jarang gabung, tapi hampir setiap hari mengajaknya.
Raju tidak tergabung didalamnya. Malas berurusan dan terikat pada apapun. Ia hanya ikut pada saat-saat tertentu.
Abraham dan Ozy hanya satu kali dan itu pun sudah lewat lampau. Ozy sibuk dengan ketenaran dan perempuan-perempuannya. Abraham sibuk main playstation dan berpura-pura menjadi anak baik.
Pintu kamar terketuk dua kali. "Den." panggil seseorang dari luar kamar. Suaranya lembut dan penuh perhatian.
Raju meletakkan handphonenya di nakas, "Masuk aja Bi." sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Q & R [ADIKTIF]
Подростковая литератураMencintaimu itu lucu, Kamu memperlakukanku semaumu, Tapi, bagiku, kamu semacam candu. "Harga hati berapa?" "Milyaran rupiah." "Mahal yaa, Queen kasih gratis kok malah di sia-siain?" Mereka sama-sama rapuh, bedanya keduanya memiliki cara masing-masi...