11. BUBU

9.1K 1K 325
                                    

Talking to the moon.
Trying to get to you.
In hopes, you're on the other side,
talking to me too.

•••

Raju memasuki kamarnya dengan di bantu berjalan oleh satpam dan pembantu rumahnya.

Tugas Queen sudah selesai saat gadis itu mengantar Raju sampai pintu gerbang rumah.

Raju berbaring di kasur dengan kondisi yang setengah sadar, ia mendengar suara-suara yang ada, namun berat rasanya untuk memberi respon.

Plester sudah melekat di pelipis dan pipinya. Lalu ia mendengar suara pintu tertutup. Mungkin orang yang menempelkan plester ini baru saja pergi keluar kamar, pikirnya.

Raju menarik selimut dan memilih untuk tidur dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya.

Tidur terlalu lelap hingga tidak menyadari kalau waktu berjalan begitu cepat.

Saat lelaki itu terbangun, jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam.

Raju memegangi kepalanya yang sedikit pusing, dan duduk bersandar pada kepala ranjang.

Handphonenya menyala, di layar memperlihatkan jumlah uang yang baru saja masuk ke rekeningnya.

Raju tidak memberikan respon apapun, ia justru beranjak dari kasur dan berganti pakaian dengan kemeja putih berbahan tipis yang ukurannya melebihi ukuran badannya dan celana hitam se-mata kaki.

Raju melihat Elena yang tengah duduk di ruang makan dengan laptop serta sepiring kentang. Saat waktu di ujung hari, Elena masih sibuk dengan pekerjaannya? Raju tidak habis pikir.

Mungkin Elena beranggapan tidak ada hari esok jadi perempuan itu mengerjakannya hari ini juga.

Raju tetap melanjutkan jalannya menuju dapur. Mengambil dua kaleng soda dari kulkas dua pintu itu.

Entah perintah dari mana, langkah kaki selanjutnya menempatkan dirinya duduk di kursi samping Elena dan menyerahkan satu kaleng soda di meja hadapan Elena.

"Mama kira kamu udah tidur." ucap Elena menyadari kaleng soda yang datang dari uluran tangan di sampingnya.

"Uang yang Mama kasih bulan lalu belum habis." ucap Raju tidak menanggapi ucapan Elena barusan.

"Mama tambahin." balas Elena masih belum mengalihkan pandangan dari laptop.

Raju menoleh menatap Elena dengan jari-jarinya yang lihat menekan keyboard dan kacamata yang melekat pada wanita itu. "Udah malam, Ma. Tidur. Kerjanya bisa lanjut besok." ucap Raju lembut, tidak seperti biasanya.

Terkejut dengan ucapan anaknya yang terkesan memberi perhatian, kini Elena menoleh, namun alih-alih membalas ucapan Raju, keterkejutan kembali ia terima saat melihat wajah anaknya yang didapati ada plester luka.

"Wajah kamu kenapa? Dipukulin siapa?" tanya Elena memutar tubuhnya menghadap Raju. Tangannya terulur menyentuh ujung bibir Raju yang masih memiliki darah kering.

Namun, belum sempat menyentuh untuk memeriksa kondisi anaknya, Raju sudah lebih dulu memundurkan kepalanya kebelakang, rupa dari gestur penolakan.

Dengan kaku, Elena menarik tangannya, sadar akan respon negatif itu.

"Sakit?" tanya Elena.

Raju menggeleng pelan.

"Yaudah mending sekarang kamu tidur."

Dengan segera Raju beranjak pergi menuju kamarnya. Meninggalkan Elena yang duduk termenung menatap ke atas. "Dia makin mirip sama kamu, Mas." gumamnya.

2. Q & R [ADIKTIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang