E - 2

2.7K 288 101
                                    

Jimin benar-benar menutupi semuanya rapat-rapat seolah semuanya tidak pernah terjadi dan tidak pernah ia ketahui. Kadang kala ia menertawakan dirinya sendiri yang begitu pengecut hingga mampu membodohinya sendiri karena siap menanggung beban hati sebesar itu.

Dulu jimin adalah tipikal orang yang kalau tak suka maka akan mengatakannya secara langsung tidak peduli apakah orang itu suka atau tidak dengan penolakannya, ia juga keras kepala akan sangat sulit membujuknya hingga kini sifatnya itu seringkali ia tunjukan meski tidak sesering dulu kini ia bisa menahan dirinya setelah mempunyai anak karena ia takut dianggap egois. Dan juga jimin tidak mudah mempercayai orang lain begitu saja.

Terlepas dari sifatnya yang sedikit buruk dalam menanggapi seseorang itu hanya terjadi pada orang asing yang tiba-tiba mengusik hidupnya.

Berbeda apabila ia sudah dihadapkan dengan orang yang lebih tua, tatakrama adalah hal utama baginya, jimin akan menjadi sosok yang ramah, sopan, santun dan sangat menghormati orang tua.

Jungkook adalah yang paling sering ia tolak dahulu ketika pria itu mengejarnya, bukan tanpa alasan. Akan tetapi bagaimanapun sikap jimin dahulu ia memikirkan tentang ikatan menurutnya itu sangat penting apalagi sebuah pernikahan dan cinta.

Kenapa akhirnya ia bisa luluh pada jungkook, karena pria itu benar-benar berjuang untuk cintanya dengan sungguh-sungguh. Jimin tak pernah sedikitpun melihat pria itu menyerah meski sering ditolak mentah mentah olehnya.

Tapi sekarang...

Semuanya berubah 180 derajat sebab kepribadian jimin berubah menjadi lebih tenang namun penuh dengan pemiikiran, ia menjadi lemah lembut, jika dulu ia tidak neko-neko maka sekarang ia akan memikirkannya dua kali jiwa keibuannya merubah segalanya.

Setelah menikah dan mempunyai seorang putri hingga berumur 6 tahun semuanya berjalan lancar, keluarga kecilnya selalu diliputi kebahagiaan setiap harinya

Sampai awal tahun ini menjadi mimpi buruk bagi jimin. Ibu satu anak itu seperti diterbangkan lalu dijatuhkan secara paksa hingga menghantam kedasar sangat keras begitu mengetahui suaminya jeon jungkook mengkhianatinya.

Jimin tidak mengerti kenapa ia menjadi selemah ini. Memikirkan semuanya membuat kepalanya terasa sangat pening. Ingin bercerita dan meminta saran tapi pada siapa.

Keluarganya bukan pilihan yang baik karena ia tau jika ia mengatakan kebenarannya maka kedua orang tuanya akan merasakan kekecewaan dan sedih karena kegagalan rumah tangga putri semata wayang mereka.

Jika mengatakan kebenarannya pada keluarga jungkook maka masalah jauh lebih besar akan terjadi, jimin mengenal sekali bagaimana keluarga suaminya itu yang tidak menyukai apapun yang berhubungan dengan pengkhianatan. Apalagi ia adalah menantu kesayangan dikeluarga jeon.

Dan yang paling jimin hindari adalah jeon yoongi kakak iparnya, bisa dipastikan suaminya akan mendapatkan sesuatu sebagai hukuman yang dapat membuatnya jera. Bukannya bagus bisa membuat jera. Tapi menurut jimin tidak, karena hukuman yoongi bisa saja mempertaruhkan kebahagiaan seoyoon yang siap hancur kapan saja dan jimin tidak akan membiarkan itu terjadi.

Ditutupnya dokumen yang tengah jimin baca dengan kasar. Bagaimana ia bisa bekerja dengan baik jika mengingat anak kecil yang memanggil jungkook dengan sebutan ayah. Ingin berpikiran positif pun akan sangat percuma, melihat bagaimana dekatnya jungkook dan anak kecil perempuan itu.

Yang ia takutkan adalah anak perempuan itu adalah darah daging jungkook. Ia baru mengetahui perbuatan suaminya awal tahun ini tapi bagaimana bisa mereka sudah memiliki anak tanpa sebuah ikatan pernikahan apa mungkin hubungan mereka sudah lebih lama sebelum ia mengetahuinya.

Jimin menggelengkan kepalanya membuang semua pikiran buruk mengenai anak perempuan itu bisa saja itu bukan anaknya jungkook dan ia berharap bukan.

"Hwejangnim, ada klien yang ingin memberikan desain miliknya" suara wendy yang berasal dari intercom membuyarkan segala lamunannya.

EQUANIMITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang