Tok tok tok
"Dengan ini kami nyatakan bahwasannya saudara jeon jungkook dan saudari park jimin resmi bercerai, dengan has asuk anak yang jatuh pada ibu yaitu saudari park jimin" hakim itu berucap setelah memukul palu didepan dua keluarga sebagai saksi
Kedua pasangan yang hari ini resmi berpisah itu sama-sama menunduk setelah mendengar keputusan hakim setelah mengirim gugatan cerai satu bulan yang lalu.
Jungkook dan jimin berdiri bersamaan lalu membungkuk pada dewan hakim kemudian berbalik membungkuk pada keluarga mereka bentuk permohonan maaf karena keduanya telah mengecewakan keluarga.
Minyoung berjalan mendekati jimin lalu ia bawa dalam pelukan ia tau hari ini merupakan hari terberat dalam hidup putrinya. Tangannya mengelus punggung sempit putri semata wayangnya itu guna menyalurkan ketenangan.
"Eomma... tolong maafkan aku karena sudah mengecewakanmu dan menyakiti putrimu" ujar jungkook kembali membungkuk. Tubuhnya menegang saat ia merasakan adanya usapan dipunggung dan kepalanya.
"Eomma sudah memaafkanmu jungkook" ucap minyoung seraya tersenyum saat jungkook mendongak melihat kearahnya. Kemudian jungkook melakukan hal yang sama pada seojoon selaku ayahnya jimin yang tanpa disangka ia bisa mendapatkan maaf yang tulus dari keduanya.
Setelah itu jungkook izin mengundurkan diri dari keluarga mantan istrinya itu lalu mendekati keluarganya. Tapi sebelum ia dan keluarganya keluar dari ruang persidangan suara langkah kaki dari belakangnya diikuti seruan namanya menghentikan langkah kakinya.
"Jungkook-ah"
Sebelum berbalik jungkook tersenyum kecil suara jimin selalu menjadi favoritnya. Setelah ini mungkin ia tidak akan mendengar suara itu sesering seperti biasanya, ia tidak akan mendengar suara lembut yang akan membangunkannya di pagi hari.
Jungkook berbalik lalu tersenyum kearah jimin "ya, jimin ada apa?" Tanyanya
Jimin tersenyum tipis "jaga dirimu baik-baik, setelah ini kau harus bisa melanjutkan hidupmu jika tuhan mengizinkan kita kembali bersama tuhan akan mempertemukan kita pada waktu dimana jarum jam berada di titik pusat yang sama untuk kita. Jika tidak kita bisa menjadi teman baik yang akan menjaga seoyoon bersama-sama tanpa sebuah ikatan apapun kecuali perteman"
Setelah mengatakan itu jimin mendekat dan memeluk jungkook untuk terakhir kalinya karena setelah keluar dari ruangan ini hubungan mereka hanya sebatas teman dan mantan suami dan istri.
Jungkook balas memeluk jimin lebih erat menghirup aroma parfum milik jimin dan menyimpannya sebagai memori dalam otaknya. Berat rasanya melepas jimin tapi ia tidak boleh egois menahan jimin dalam hubungan yang tidak sehat ini.
Pelukan itu terlepas keduanya sama-sama melemparkan senyum terbaiknya. Jimin mengusap pipi jungkook lalu menatap empat orang dewasa dibelakangnya kemudian melemparkan senyumnya.
"Kalau begitu aku pulang duluan ya, kau juga harus menjaga dirimu baik-baik" pamit jungkook yang diangguki oleh jimin. Pria yang kini sudah berstatus duda anak satu itu berbalik dan berjalan mendekati keluarganya. Jimin membungkuk kearah keluarga mantan suaminya itu.
Saat tubuhnya kembali tegak jimin masih bisa melihat yoongi yang tetap berdiri ditempatnya sebelum akhirnya kakap iparnya itu berjalan kearahnya.
"Eonnie" gumam jimin saat yoongi sudah berdiri tegak dihadapannya. Tatapannya kentara sekali sedih dan tidak rela kedua adik kesayangannya berpisah. Sampai saat ini yoongi masih belum menerima perpisahan ini.
"Kuharap tuhan masih mau menakdirkan kalian bersama lagi suatu hari nanti, itu doa yang selalu kupanjatkan akhir-akhir ini" ucap yoongi menatap sendu kearah jimin dari kalimat yang ia keluarkan barusan sudah menunjukan ketidak terimaannya karena ia tidak mau kehilangan sosok jimin adiknya yang cantik bukan hanya parasnya saja namun hatinya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUANIMITY
FanfictionAngst (kookmin - gs) Ketika kesabaran jimin harus diuji. Meski terasa sangat menyakitkan namun harus tetap bertahan dalam ikatan yang menyakitkan.