E - 38

2.1K 260 56
                                    

"Yoonie mau pake apa sayang? Jepit rambut atau bando?"

Jimin menunjukan beberapa jepit dan bando keatas agar terlihat oleh seoyoon dari arah cermin. Seoyoon menatap kedua benda itu bergantian seraya memainkan jari telunjuk diatas bibirnya.

"Jepit saja mom, disini dan disini" seoyoon menunjuk bagian kepalanya yang ingin ia pasangkan jepitnya.

"Sure"

Jimin memasang jepit dibagian samping kanan dan kiri tepat diatas daun telinga sesuai dengan keinginan seoyoon. Jimin dapat menangkap raut puas diwajah anak perempuannya karena memang jepitnya membuat seoyoon terlihat lebih sempurna.

Keluarga Park setuju menggunakan pakaian semi formal karena yang akan mereka bicarakan bersama keluarga Jeon nanti cukup serius maka dari itu semuanya sepakat. Selain itu, keluarga mantan suami Jimin itu merupakan keluarga terpandang meskipun Jimin yakin sekali Keluarga Jeon tidak akan keberatan jika mereka hanya memakai pakaian santai.

Ddrrttt ddrrrttt

Pasangan ibu dan anak itu menoleh kearah ponsel milik seoyoon yang bergetar, keduanya bisa melihat siapa penelepon itu. Seoyoon menatap kearah ibunya setelah Jimin mengangguk Seoyoon baru membawa ponselnya dan mengangkat telepon itu.

"Mommy akan ke kamar si kembar ya kau terima saja teleponnya" ucap jimin namun mendapat gelengan dari seoyoon. Tanda bahwa ia tetap ingin Jimin berada disini. Akhirnya Jiminpun mengangguk meskipun entah kenapa ada gelenyar aneh dalam dirinya padahal seoyoon yang ditelepon.

"Daddy"

Ya, penelepon itu Jungkook.

"Hai princess"

Jimin melipat bibirnya jantungnya berdetak begitu kencang begitu suara Jungkook yang telah lama tidak ia dengar kini kembali terdengar olehnya. Namun tidak lama ia menggelengkan kepalanya menyadarkan dirinya sendiri.

"How are you? Daddy rindu sekali sama princess daddy ini"

"Yoonie juga rindu daddy"

"Princess, daddy so nervous right now"

"Loh kok gugup dad?"

"Engga, Daddy cuma ngerasa seneng aja bisa ketemu lagi sama mommy kamu tapi daddy juga masih ngerasa bersalah sama mommy, daddy ngerasa ini ga pantes daddy dapetin setelah daddy sakitin mommy kamu makanya daddy gugup sekali sekarang"

Seoyoon menatap kearah Jimin yang ternyata fokus memainkan ponsel, tapi ia yakin sekali ibunya itu pasti mendengar karena ia menyalakan mode loadspeaker. Dan prasangka seoyoon memang tepat sekali saat ini Jimin hanya menggulir dokumen kerjanya tanpa ia baca satupun. Ia berusaha menepis segalanya.

Seoyoon bahkan sangat menyadari baik ayah maupun ibunya mereka masih saling mencintai. Namun saat ini masih ada tembok diantara mereka berdua. Karena seoyoon paham kesalahan ayahnya bukan masalah yang mudah untuk dilupakan akibatnya.

"Dad, You've tried your best to become a better person. Jangan khawatirkan apapun aku yakin semuanya akan baik-baik saja"

"Makasih ya sayangnya daddy, setelah denger ini dari yoonie daddy merasa lebih baik. But... can i get  a second change from your mom?"

Seoyoon kembali menoleh kearah Jimin namun kali ini ibunya tengah menatap memperhatikannya. Senyuman mengembang dari bibir seoyoon begitu ia mendapat anggukan kepala dari Jimin. Lihat! Ibunya mendengar dan memperhatikannya.

"Sure... someone deserves a second chance, termasuk daddy" seoyoon berucap dengan yakin.

"I hope so, apa yoonie sudah siap?"

EQUANIMITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang