E - 35

1.8K 241 46
                                    

Jungkook menatap layar ipadnya dengan senyum dan tatapan yang sulit di artikan, ia senang karena bisa melihat kembali jimin tanpa harus mencari dengan sembunyi - sembunyi lagi. Ia juga senang akhirnya mimpi yang selama ini jimin inginkan akhirnya terwujud.

"Selamat jimin akhirnya mimpimu jadi kenyataan" gumamnya pelan. Namun entah kenapa air matanya justru meluncur begitu saja.

Mungkin jika ia tidak melakukan kesalahan yang fatal kemarin, hari ini pasti dirinya lah yang ada disamping jimin mendampingi jimin yang sedang mewujudkan mimpinya. Tersenyum lebar dan membanggakan istrinya itu.. ralat maksudnya mantan istrinya itu.

Tapi kenyataannya jungkook disini dikamar dengan ipad ditangan menjadi penonton saja. Dengan berbagai pikiran yang berkecamuk memikirkan kenapa ia bisa melakukan kesalahan sebodoh itu.

Tok tok tok!

"Daddy ini yoonie"

Jungkook segera menghapus air matanya dan menutup aplikasi streaming tadi lalu mengubahnya dengan dokumen pekerjaanya. Jungkook beranjak turun dari ranjangnya, ia juga menyempatkan diri untuk bercermin memastikan tidak ada sisa air mata diwajahnya.

Kemudian berjalan mendekati pintu dan memegang handle pintu seraya menarik nafasnya pelan sebelum akhirnya memutar kunci dan membukakan pintu kamarnya untuk seoyoon.

"Daddy" seru seoyoon masuk kedalam kamar ayahnya itu setelah mendapat isyarat dari sang ayah yang sudah kembali naik keatas kasur.

"Kemari sayang, kenapa hanya diam disitu" jungkook menggeser tubuhnya hingga menyisakan spot kosong disampingnya

"Sini temenin daddy kerja" ajaknya seraya menepuk spot kosong tadi. Seoyoon mengangguk lalu melangkahkan kakinya mendekati sang ayah kemudian beranjak naik ke kasur berukuran besar itu.

"Daddy, i'm sorry" ucap seoyoon menatap jungkook dengan mata yang berkaca-kaca.

"sorry for what, Princess? you didn't do anything wrong, baby" jungkook menanggapi dengan cepat.

"Yoonie made a mistake, daddy" seoyoon menundukan kepalanya begitu jungkook membawanya dalam pelukan.

"Mistake?" Tanya jungkook yang diangguki seoyoon.

"Karena yoonie tetap diam dan memilih tidak memberitahu daddy dimana keberadaan mommy" 

Untuk beberapa saat jungkook hanya terdiam saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut putrinya itu. Meskipun sebenarnya ia sudah keberadaan jimin sebelum seoyoon memberitahunya. Tapi setelah itu jungkook menarik bibirnya menunjukan senyum tipis kearah seoyoon.

"It's okey. it's my risk, mommy pasti memiliki alasan kenapa dia melarang yoonie mengatakan hal ini pada daddy. Betul tidak?"  Ucap jungkook mengerti akan situasi seoyoon saat ini. Putrinya memang baru saja berumur 10 tahun tapi seoyoon memiliki pikiran yang cukup dewasa diumurnya yang masih terbilang anak-anak

"and I can't say that reason to daddy right now, karena cuma mommy yang berhak mengatakan alasan itu pada daddy"  ucap seoyoon yang diangguki oleh jungkook

"Once again I'm sorry dad for hiding mom from you" tambah seoyoon masih merasakan rasa bersalah pada ayahnya. Karena setelah ibunya pergi dari hidup ayahnya dan memilih tinggal di Paris, ia menjadi saksi begitu berusahanya jungkook mencari keberadaan ibunya dan pernah beberapa kali menanyakan padanya yang selalu ia jawab dengan permintaan maaf. Seoyoon juga melihat bagaimana frustasinya sang ayah saat menyadari ibunya pergi tanpa mengatakan apapun dan kabar apapun.

Jungkook membawa seoyoon dalam rengkuhan, sesekali ia kecup puncak kepala putrinya itu penuh dengan kasih dan sayang.

"Yoonie ga salah, stop apologizing to me. this is all daddy destiny because I have hurt your mom's heart  so much" Jungkook merasakan anggukan dari kepala seoyoon yang memberikan tanda kalau putrinya itu mengerti.

EQUANIMITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang