Arabella POV
Sial
Sial
Siiiaaalll
Tiap kali makan malam keluarga pembahasannya selalu sama. Lagi lagi Mama minta Aku hadir di perjodohan yg Mama rencanakan. Padahal Aku sama sekali gak punya waktu untuk mengurus hal itu. Apalagi Aku sedang banyak pekerjaan yg harus segera ku selesaikan.
"Bel, Bella.. Kamu denger gak sih omongan Mama?"
"Dengar Mamaku sayaaang.. Nanti bella kabarin ya, kalo bella ada waktu kosong.. Bella lagi banyak banget kerjaan di kantor."
"Kalo itu alasan Kamu, Papa menyarankan kamu untuk berhenti dari pekerjaan kamu yg sekarang dan mulai bantu Papa di perusahaan."
Aku kaget Papa yg biasanya tidak ikut campur dalam rencana perjodohan yg Mama atur dan membiarkan Aku menghindar, tiba tiba mendukung permintaan Mama.
Pengaruh Papa memang terasa berbeda dari Mama. Mungkin karena Papa jarang sekali meminta atau menyarankan sesuatu padaku. Jadi ketika Papa sudah mulai bicara rasanya seperti perintah.
Mungkin karena Papa orang yg puluhan tahun memimpin perusahaannya dengan apik jadi Aku bisa merasakan kepemimpinannya terasa mutlak. Dan dari Papalah sifatku terbentuk menjadi wanita yg tegas dan mandiri. Sedangkan Dari Mama, mungkin bakatku berbohong dan berakting menurun darinya karena dulunya Mama adalah seorang Artis, meskipun sekarang Mama sudah meninggalkan dunia entertaiment.
Sedangkan Aku, meskipun sebenarnya Aku bekerja sebagai agen rahasia milik pemerintah. Dimata semua orang Aku hanyalah pegawai swasta biasa. Aku tidak bisa keluar dari pekerjaanku. Aku terlalu mencintai pekerjaanku. Aku harus buat alasan lain.
"I'm gay, Ma.. Pa.."
Sialaaaannn.. Aku ngomong apaan sih? Aku memejamkan mataku erat. Bersiap untuk menerima pukulan Papa atau paling tidak teriakan dan cacian Mama.
Ting
Ting
Itu suara dentingan sendok dan garpu. Mereka pasti sedang meletakkan alat makan mereka. Aku hanya bisa berdoa, semoga Aku masih bisa keluar dari rumah ini hidup hidup.
"Kamu punya kekasih?" Aku menelan ludah membuka mataku perlahan menatap Mama sambil menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan Mama.
"Ngga Ma."
"Ck.. Kamu tuh harusnya bilang dari dulu, jadi Mama gak perlu capek capek cariin cowok yg cocok sama Kamu. Jadi Mama langsung fokus nyari menantu cewek buat kamu. Biar gak buang buang waktu sama tenaganya Mama."
"Iya Ma, maaf Ma.."
Sesaat kemudian Aku membelalakkan mataku. Siaaalll.. bukannya berhenti mikirin perjodohanku tapi malah ngerencanain perjodohan lain.
Aku menatap Papa, melihat bagaimana responnya. Diluar dugaanku. Papa tersenyum bangga menatapku.
"Papa udah bilang kan Ma.. Bella itu pasti gay makanya selalu nolak perjodohan yg Mama atur.. lha wong bukan selera dia."
"Iya iya Papa menang kali ini." Mama tersenyum kecut.
Selanjutnya pembicaraan diruang makan hanya dihiasi dengan kehebohan Mama dan Papa yg sibuk mencari menantu wanita.
Sedangkan Aku hanya bisa diam meratapi kebodohanku.
Sumpah gak ngerti lagi deh sama keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE PARTNER
RandomArabella Knov adalah wanita dewasa yg sudah lelah dengan perjodohan yang diatur oleh orangtuanya memutuskan untuk berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada pria. Namun ternyata keputusannya tersebut salah. Orangtuanya Justru mengatur pe...