Part 10

11.1K 990 39
                                    

AUTHOR POV

"Emm.. nanti Aku tinggal ketemu temen bentar gak apa apa?" Tanya Rubi hati hati.

Bella dan Rubi sudah berada di dalam mobil. Suasana memang sedikit canggung setelah ciuman terakhir, tapi tidak ada yg berniat kembali membahas ciuman itu.

"Pacar Kamu?" Tebakan Bella membuat Rubi mengangkat alisnya. Dia kaget Bella bisa menebak dengan benar.

"Begitulah." Jawab Rubi menggantung. Rubi melirik Bella. Ingin melihat tanggapan Bella tentang kekasihnya.

"Apa tidak apa apa Aku ikut?" Tanya Bella pada Rubi tanpa menatap wanita di sampingnya. Rubi tidak langsung menjawab. Dia masih mengamati mimik muka Bella.

Ada keraguan dia hati Rubi. Melihat sikap Bella yg terkesan terlalu biasa untuk seseorang yg baru saja berciuman dengannya. Tidak ada sirat cemburu atau ketidak sukaan di wajah Bella.

"Rubi?" Panggil Bella karena Rubi terlihat sedang melamun sambil menatapnya.

Rubi tersadar dari pikirannya. "Gak apa apa." Ucap Rubi sambil tersenyum kecut.

"Baguslah." Jawab Bella sambil tersenyum tanpa dosa.

.

.

.

"Rubiii, Akhirnya Lo muncul juga."

"Kemana aja Lo?"

"Kirain udah gak mau kumpul sama kita kita lagi."

"Iya bener, mana di hubungi susah banget."

"Wah, cewek baru nih?"

"Kenalin dong."

"Pantesan jarang ngumpul, sibuk ngewe sama pacar baru."

Ucap beberapa teman Rubi dengan nada yg tinggi karena suara musik berdentum kencang didalam club. Rubi hanya diam tidak menanggapi cuitan teman temannya.

Sedangkan Bella hanya tersenyum ramah, memperkenalkan diri. "Bella." Dan menjabat satu persatu teman Rubi. Bella melirik Rubi, dan merasa aneh dengan sikap Rubi yg hanya diam, tidak mengelak tuduhan teman temannya.

Bukan apa apa, Bella hanya takut bila kekasih Rubi mendengar tentang Bella dari teman temannya. Namun sepertinya Rubi tidak terlalu peduli. Mungkin Dia akan bilang pada kekasihnya bahwa hubungan Rubi dan Bella hanya sandiwara. Entahlah.

"Kamu mau minum apa?" Tanya Rubi pada Bella saat mereka sudah ikut duduk di sofa memutar. Bella duduk tepat di sebelah Rubi.

"Soda aja." Jawab Bella singkat. Bagaimanapun Bella memang tidak terbiasa untuk minum minuman keras. Dia selalu memilih soda saat harus ke club malam.

"Yakin?" Tanya Rubi ragu dengan pilihan Bella.

"Iya, lagi pula ntar nyetir." Jawab Bella yg hanya di balas dengan anggukan oleh Rubi. Rubi pun pergi ke bartender untuk memesan minumannya.

Sesekali Rubi mengamati Bella yg sudah bisa akrab dengan teman temannya. Meskipun tidak banyak bicara dia terlihat nyaman dan tidak canggung.

Saat kembali ketempat duduk disebelah Bella, Rubi merapatkan duduknya. Seolah ingin menunjukkan pada teman temannya bawa Bella adalah wanitanya dan jangan berani mengganggu Bella.

Bella tidak menanggapi tingkah Rubi, Bella hanya menikmati musik yg berdentum dentum keras sambil mengamati sekitarnya.

Club itu sangat ramai pengunjung, tidak sedikit dari mereka tengah tertawa, bermesraan, bahkan menari nari menikmati musik. Mata Bella tertuju pada meja di seberangnya.

LIFE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang