AUTHOR POV
"Bell.. Kartu Lo limit." Ucap Rubian dengan nada datar sesaat setelah panggilan telfonnya diangkat oleh Arabella.
Bella mengerutkan keningnya sambil menjauhkan ponsel dari telinganya. Dia melihat kearah ponselnya dan seketika tersenyum melihat nama yang terpampang disana.
"Kok Bisa?" Jawab Bella berusaha sesantai mungkin. Dia bertanya bukan karena Dia mempermasalahkan Rubi mengeluarkan banyak uang. Dia hanya ingin tau untuk apa uang sebanyak itu digunakan oleh Rubian. Bella tidak akan marah berapapun pengeluaran Rubi, tapi Dia tidak akan rela jika uang itu digunakan Rubi untuk pacarnya.
"Mama Lili tiap hari telfon Gue. Nyuruh Gue buruan nyusul ke Bali. Mama suruh Gue cancel kerjaan Gue dan bayar pinaltinya pake Duit Lo." Jelas Rubi dengan nada kesal.
Bella bisa menangkap nada kekesalan Rubi. "Masa ke istrimu ngomongnya pake Lo Gue sih? Kamu marah ya sama Aku?" Tanya Bella dengan sabar.
"Istri macam apa abis nikah, dua minggu penuh gak ngabarin sama sekali. Udah jadi janda kayaknya Gue." Jawab Rubi.
"Maaf yaa.. Aku bener bener sibuk banget. Kerjaanku numpuk karena Aku tinggal cuti dua minggu kemarin." Jelas Bella dengan hati hati agar Rubi tidak lebih marah.
"Heemm.. Hari minggu Aku brangkat ke Bali. Jangan lupa jemput dibandara, dari pada ntar Kamu kena marah Mama Lili." Ucap Rubi akhirnya melunak. Dia merasa tidak bisa protes jika alasan Bella adalah pekerjaan.
"Siap, Aku pasti jemput. Kartunya habis ini Aku urus biar bisa Kamu pake lagi."
"Iya. Makasih." Ucap Rubi singkat.
"Yaudah, Aku tutup dulu ya Sayang.. Salam buat Mama sama Papa." Ucap Bella sambil tersenyum malu karena telah dengan berani mengucapkan kata 'sayang' pada Rubi.
Sedangkan disebrang panggilan jantung Rubi berdetak lebih kencang karena panggilan Bella padanya. Ini pertama kalinya Bella mengatakan hal itu padanya dan berhasil melunturkan seluruh amarah Rubi pada Bella.
"I iya.." Ucap Rubi gugup lalu mamatikan panggilan telfonnya.
"Ah sial.. Gue bener bener udah jatuh cinta sama Bella." Ucap Rubi pada dirinya sendiri.
.
.
.
"Kamu kenapa senyum senyum sendiri?" Tanya Rosa setelah menidurkan Oshan pada Bella yang masih tersenyum setelah menutup panggilan telfon dari Rubi.
"Gak apa apa Kak. Hehe.." Jawab Bella sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
"Punya pacar baru ya?" Tanya Rosa sambil berjalan mendekat dan duduk disofa sebelah Bella. Dia memicingkan mata curiga pada Bella.
"Ngga." Jawab Bella cepat.
"Boong banget. Aku udah kenal Kamu tahunan. Dapet duit banyak pun Kamu gak pernah senyum sebahagia ini Bellaaa." Ucap Rosa masih menatap Bella.
"Ngga Kakakkuuu.. Udah ah Aku mau pulang." Ucap Bella menghidari pertanyaan lebih detail dari Rosa.
"Ngga nginep sini?" Tanya Rosa karena sudah larut malam.
"Ngga deh kak.. Lain kali aja. Oshan udah tidur juga. Aku juga mau beres beres rumah. Takutnya di huni hantu kalo gak pernah Aku tempatin."
"Makanya nikah. Biar ada yang dipulangin. Aku anter ke luar." Ucap Rosa sambil berdiri dan berjalan lebih dulu kearah pintu.
Bella hanya tersenyum karena Dia memang belum menceritakan tentang pernikahannya pada Rosa. Dia merasa waktunya belum tepat untuk memberitahu Rosa karena Dia menikah sesaat setelah Leo meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE PARTNER
AléatoireArabella Knov adalah wanita dewasa yg sudah lelah dengan perjodohan yang diatur oleh orangtuanya memutuskan untuk berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada pria. Namun ternyata keputusannya tersebut salah. Orangtuanya Justru mengatur pe...