Part 20

9.1K 868 76
                                    

AUTHOR POV

Bella menghentikan mobilnya tepat didepan gedung perusahaan Papanya untuk mengantar Rosa bekerja.

"Lo kenapa sih? Dari tadi kusut amat?" Tanya Rosa pada Bella yang terlihat kurang bersemangat sejak pagi tadi.

"Gak ada apa apa." Jawab Bella tanpa melihat kearah Rosa. Dia sibuk menatap ponselnya dan menghela nafas dalam. 

Sejak pagi, Bella telah mencoba menghubungi Rubi. Menelfon dan mengirim pesan pada istrinya itu. Namun, Rubian tak membalas pesannya sama sekali.

Rosa memutar matanya karena jengah dengan sikap Bella yang tidak terbuka padanya. Sampai Rosa melihat kearah luar mobil dan melihat wanita yang di gosipkan sebagai menantu Bossnya.

"Bell.. Bell.. Lo beneran gak kenal sama itu orang." Ucap Rosa cepat sambil menunjuk ke arah Wanita itu di luar mobil.

"Siapa sih?" Jawab Bella ogah ogahan.

"Itu liat dulu."

Bella melihat ke arah wanita yang Rosa tunjuk. Wanita itu adalah Rubian, Rubi tengah berjalan memasuki gedung perusahaan dengan pakaian rapi. Tanpa berpikir lebih panjang, Bella langsung turun dari mobil dan berlari menyusul langkah Rubi.

Sedangkan Rosa cukup kaget melihat Bella yang langsung turun dari mobil tanpa mengatakan apapun. "Kenapa sih ni anak?" Tanya Rosa lirih.

.

.

.

"Rubi.." Panggil Bella.

Rubi pun menghentikan langkahnya, Dia mengerutkan keningnya menatap Bella yang memanggilnya sambil tersenyum.

"Aku menelfonmu sejak pagi." Ucap Bella sambil menunjukkan ponselnya pada Rubi.

"Ah, Maaf.. Aku tidak melihat ponselku sejak pagi tadi." Bohong Rubi sambil mencari ponselnya didalam tas. Tentu saja itu hanya kebohongan. Rubi sengaja tidak membalas pesan Bella karena kesal.

"Tidak.. Aku yang harusnya minta maaf.. Maafkan aku tentang semalam." Ucap Bella tulus sambil menatap Rubi dengan wajah menyesal.

Ucapan maaf dari Bella seharusnya membuatnya lega. Namun, kenyataannya justru membuat Rubi mengingat suara wanita yang menerima panggilan di ponsel Bella dini hari tadi. Rubi hanya tersenyum tipis.

Bella dapat melihat wajah kecewa Rubi. "Rubiaann.." Panggil Bella lembut sambil menggenggam tangan Rubi. 

"Nevermind, Bella.." Jawab Rubi sambil tersenyum lebih lebar. Dia merapikan kemeja Bella yang sedikit berantakan. Rubi menyadari Bella masih memakai celana bahan yang sama seperti yang dipakainya kemarin. Namun, telah berganti kemeja.

Bella tersenyum lega. "Kamu ngapain disini?" Tanya Bella penasaran.

Rubi justru tertawa kecil mendengar pertanyaan Bella. "Aku yang harusnya tanya ke Kamu.. Aku kan memang ada kontrak kerja dengan perusahaan Papa."

"Aku ada pemotretan hari ini. Kamu lagi anter kekasihmu?" Tanya Rubi sambil melihat ke arah wanita yang baru saja turun dari mobil Bella. 

"Berapa kali Aku bilang.. Aku gak punya kekasih satu pun. Dia hanya temanku." Jelas Bella sambil memeluk pinggang Rubi dengan sebelah tangannya dengan alami. "Aku akan kenalin Dia ke Kamu." Lanjut Bella sambil memanggil Rosa yang untuk mendekat ke arahnya.

Rubi kaget dengan sikap Bella yang dengan berani memeluknya didepan wanita yang diantarnya.

Disisi lain, dari kejauhan Rosa menatap penuh curiga pada interaksi Bella dengan Rubi. Dia pun mendekat sambil tersenyum canggung ke arah Rubi karena Bella yang tiba tiba memanggilnya untuk mendekat. Sebaliknya Rubi tersenyum dengan sopan ke arah Rosa.

LIFE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang