AUTHOR POV
Siang ini, Morel sudah pergi ke kantor pusat perusahaannya yg berada di Jakarta. Morel memang mempercayakan perusahaannya pada orang kepercayaan sedangkan Ia hanya datang sesekali untuk mengecek.
Sedangkan Bella dan Mamanya sudah bersiap untuk pergi ke Mall bersama Rubi dan Mamanya. Bella menyetir sendiri mobil SUV perusahaan. Keluarga Bella memang tidak suka tinggal Jakarta, karena itulah mereka tidak memiliki aset di Jakarta.
"Nanti kalau lagi sama calon mertua jangan ngeluh nyetirnya." Tegur Liliana pada Bella yang berkali kali mengeluh karena harus menghadapi kemacetan.
"Ya Ma." Jawab Bella dan dengan cepat menyadari sikapnya.
Sebenarnya hanya butuh sepuluh menit untuk bisa sampai ke rumah Rubi, namun karena kemacetan yang ada. Lama perjalanan jadi lebih lama tiga kali lipat.
Bella dan Liliana langsung turun dari mobil dan berjalan masuk menuju ruang tamu setelah dipersilahkan oleh Daniella.
"Bi, panggilin Rubi dong. Bilang sudah ditunggu." Kata Daniella pada salah satu asisten rumah tangganya.
"Iya Bu." Jawab wanita paruh baya yang di maksud Daniella dengan sopan.
Bella duduk dengan tenang sambil memainkan ponselnya melihat berita terkini sambil menunggu Rubi, Dia tidak ikut mengobrol dengan dua wanita didepannya.
"Kenapa lama banget sih?" Tegur Daniella pada pada anak tercintanya yang baru muncul dari lantai atas rumahnya.
Bella menutup semua aplikasi di ponselnya dan menoleh ke asal suara langkah di belakangnya. Tanpa sadar Bella tersenyum saat matanya bertemu dengan mata Rubi. 'Cantik.' Batin Bella.
"Maaf ya Mama Lili. Udah nunggu Rubi lama ya?" Ucap Rubi mengabaikan teguran Mamanya dan Senyuman Bella.
"Ngga kok sayang, kami juga baru sampai." Jawab Liliana ramah.
"Ayo langsung berangkat." Ajak Daniella sambil berdiri. Diikuti oleh Liliana dan Bella.
.
.
.
Saat didalam Mall, Daniella dan Liliana berjalan didepan sedangkan Bella dan Rubi berjalan dibelakang. Dengan luwes Rubi menglingkarkan tangannya dilengan Bella, sambil berbisik "Berhasil?"
Awalnya Bella sedikit bingung dengan sikap Rubi, namun setelah mendengar pertanyaan singkat tersebut Bella langsung mengerti kalau ini adalah bagian dari sandiwara. Bella hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Rubi.
"Tapi Saya sudah punya cara." Bisik Bella pada Rubi.
Rubi menegang sesaat karena Bella berbisik terlalu dekat, Namun dengan cepat Rubi menguasai diri. "Gimana?"
"Nanti Saya kasih tau." mereka bicara dengan saling berbisik agar para Mama tidak mendengar, Namun Liliana dan Daniella yang melihat hal itu malah menganggap bahwa anak mereka sedang bemesraan.
Mereka berempat awalnya hanya masuk kedalam satu butik ke butik yang lain, dan membeli beberapa baju. Setelah sedikit perselisihan akhirnya Daniella dan Rubian mengalah dan membiarkan Bella membayar semua belanjaan mereka.
"Ma, mampir kesini dulu." Bella berkata tepat didepan toko perhiasan. Rubi, Liliana dan Daniella pun berhenti.
Bella pun membawa Rubi memasuki toko tersebut. Bella membawa Rubi ke etalase cincin dan meminta Rubi untuk memilih.
'Niat banget ni anak.' Batin Rubi sambil melirik Bella yg dengan santai melihat lihat koleksi cincin pasangan.
"Kamu suka yg mana?" Tanya Bella pada Rubi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE PARTNER
عشوائيArabella Knov adalah wanita dewasa yg sudah lelah dengan perjodohan yang diatur oleh orangtuanya memutuskan untuk berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada pria. Namun ternyata keputusannya tersebut salah. Orangtuanya Justru mengatur pe...