Part 41

4.8K 519 56
                                    

AUTHOR POV

Kedua orang tua Bella menyambut anaknya dengan tangisan haru. Anak tunggal mereka, yang mereka cintai sepenuh hati. Akhirnya mereka bisa bertemu setelah dua tahun tidak bertemu.

"Mama kangen banget sama Kamu.. Jangan tinggalin Mama lagi.." Ucap Liliana sambil memeluk Bella dan menangis terisak isak.

"Bella udah pulang Ma.." Ucap Bella sambil mengusap punggung Ibunya.

Pertemuan seperti inilah yang Bella bayangkan dari awal. Pelukan hangat, bukan tamparan seperti sebelumnya.

"Udah dong nangisnya Ma.. Bella laper nih, Mama masak apa?" Tanya Bella karena Ibunya itu masih saja menangis untuk beberapa saat.

"Kamu mau makan apa? Mama masakin ya?"

"Apapun.. Bella belum makan dari kemarin.." Ucap Bella memelas, tapi tidak hiperbola. Dia memang hanya tidur semenjak pulang ke apartemen tanpa makan apapun seharian.

"Mama gak mau masak.. Mama mau peluk kamu.."

"Maa.. Kasian Bella, bukan cuma mama yang mau kangen kangenan sama Bella." Ucap Morel, memisahkan istrinya dan anaknya dengan lembut.

"Oh iya? Kamu udah ketemu Rubian?" Tanya Liliana, dengan cepat meraih ponsel untuk menghubungi menantunya itu.

"Udah kok Ma." Ucap Bella lembut sambil tersenyum tipis, dan menahan tangan Liliana yang hendak menelfon Rubi. Bella belum siap untuk bicara dengan Rubi.

"Yaudah kalo gitu, Mama masakin makan malam buat Kamu dulu." Ucap Liliana akhirnya mengusap kepala anaknya dengan lembut. Kemudian berlalu masuk kedalam rumah.

"Pa.." Ucap Bella sambil memeluk Morel.

"Papa seneng Kamu akhirnya pulang." Morel membalas pelukan anaknya dengan lembut.

.

.

.

Bella dan Morel masih duduk untuk bicara berdua di halaman belakang rumah. Semua basa basi telah mereka bicarakan.

"Rubi menunggumu Bell." Morel memulai pembicaraan yang Bella hindari.

"Sejak kapan?"

"Sejak Kamu pergi menjalani hukuman. Dia mencarimu kemari sambil menangis dan bersujud meminta maaf pada Kami." Ucap Morel.

Dada Bella rasanya seperti diremas. Dia tidak memberikan tanggapan apapun mendengar kenyataan itu.

"Aku dan Mamamu sudah sering menyuruhnya pulang ke Jakarta, tapi tiap kali Kami mengatakan itu Dia justru memohon untuk tidak mengusirnya."

"Kenapa?" Tanya Bella lirih.

"Kamu harus menanyakan itu padanya." Ucap Morel memberi nasehat.

"Apa yang harus Aku lakukan Pa?" Tanya Bella. Dia butuh lebih banyak nasehat.

"Apa yang ingin Kamu lakukan setelah menjalani hukuman?" Morel balik bertanya.

"Aku ingin bersantai lebih lama, sambil berpikir apa yang ingin Aku lakukan." Jawab Bella.

"Lakukanlah kalau begitu." Ucap Morel.

"Baik Pa.."

"Sebagai orang tua, Papa akan bilang bersantailah lebih lama dan pikirkan apa yang ingin Kamu lakukan."

"Sebagai lelaki, Papa akan bilang Kamu sudah berjuang banyak. Biarkan wanita itu yang memperjuangkanmu sekarang." Lanjut Morel sambil mengusap puncak kepala anaknya.

"Ayo masuk. Mamamu pasti ingin melihatmu lebih lama." Morel menyudahi pembicaraan mereka dan mengajak Bella masuk kedalam rumah.

.

LIFE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang