Part 37

4.2K 460 33
                                    

AUTHOR POV

Lisa duduk di kursi tengah mobil dengan penuh kekhawatiran. Sepanjang jalan Dia menangis karena mendengar kabar bahwa Vero sedang dirawat di rumah sakit.

Mami Vero tampak kesusahan menenangkan tunangan anaknya itu. Sesekali membelai punggung Lisa penuh perhatian.

"Tenanglah, Vero baik baik saja. Kita ke rumah sakit untuk menjemputnya. Dia bahkan tidak terluka sedikitpun." Ucap Papi Vero.

"Diamlah Pap, Kamu ini gak ngerti perasaan wanita. Fokus saja pada jalan." Sergah Mami Vero pada suaminya.

Papi Vero membungkam mulutnya. Dia kembali fokus pada jalan. Sebenarnya dari pada mengkhawatirkan anaknya Papi Vero lebih khawatir pada keponakannya. Dia mendengar kabar bahwa Bella terkena tembakan saat menjalankan tugasnya bersama Vero.

Sesekali Papi Vero melirik Rubi yg tengah duduk diam disebelahnya. Dia tidak mengatakan tentang detail keadaan Bella pada Rubi. Karena tidak ingin wanita itu khawatir. 'Lebih baik Rubi mengetahui keadaan Bella langsung.' Batin Papi Vero.

Rubian diam sepanjang perjalanan. Terlalu banyak hal yg Dia pikirkan. Dia mengkhawatirkan keadaan Bella dan Maria. Dia cukup baik mengontrol emosinya saat ini. Dia percaya bahwa Bella pasti menepati janjinya untuk tidak menyakiti Maria.

.

.

.

Lisa tergesa gesa memasuki ruang rawat Vero, diikuti dengan kedua orang tua Vero dan Rubi. Didalam, Vero tengah duduk sambil berbincang dengan dokter yang tengah memeriksanya.

"Bagaimana keadaan Vero?" Tanya Lisa langsung pada dokter itu.

Dokter pria itu sedikit kaget karena tiba tiba ditanyai seperti itu. "Dokter Vero baik baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Saya mau lihat rekam medisnya." Ucap Lisa sambil menengadahkan tangannya meminta berkas berkas yang tengah dibawa seorang perawat dibelakangnya.

Sang Dokter menatap Vero meminta persetujuan. Sedangkan Vero hanya mengangguk menyutujui. Dokter itu pun langsung melangsir rekam medis Vero dari perawat ke Lisa.

Lisa meneliti dengan seksama rekam medis Vero. Dia bahkan tidak menatap Vero sedikitpun.

"Lisaa.." Panggil Vero.

"Sudah kubilang, Aku baik baik saja." Lanjut Vero karena tidak mendapat tanggapan dari tunangannya.

"Diam!" Bentak Lisa sambil menatap Vero tajam. Lalu kembali memeriksa rekam medis Vero.

Vero pun mengatupkan mulutnya. Sedangkan Orang tua Vero menahan tawa karena melihat anak pertamanya yang biasanya tegas, tiba tiba menciut dihadapan tunangannya.

"Terimakasih Dok." Ucap Lisa sambil mengembalikan rekam medis Vero.

"Sama sama. Dokter Vero boleh pulang setelah infusnya habis." Ucap Dokter itu dengan ramah.

"Baiklah." Ucap Lisa.

"Kalau begitu Saya pamit untuk lanjut periksa pasien disebelah." Ucap Sang Dokter, Vero tau pasien yang Dokter itu maksud adalah Bella.

"Pi, Bella dirawat di ruang sebelah." Ucap Vero.

"Ke kenapa Bella dirawat?" Tanya Rubi kaget. Karena setau Rubi orang tua Vero hanya mengatakan Bella juga ada di rumah sakit. Mereka tidak mengatakan bahwa istrinya itu juga dirawat.

"Bella terkena beberapa tembakan." Jawab Vero.

Tubuh Rubi melemas. Dengan cekatan Papi Vero menjaga tubuh Rubi agar tidak terjatuh.

LIFE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang