AUTHOR POV
Arabella membuka pintu apartemen dengan tidak sabar dan langsung berjalan menuju ruang wardrobe tempat Rubian menyimpan barang barangnya. Bella membuka setiap lemari dan laci dalam ruangan itu mengeluarkan semua isinya dengan sembarangan.
Bukan hanya itu, bahkan Bella melempar baju baju Rubi demi untuk menemukan sesuatu yang dicarinya. Setelahnya Bella dengan kasar membuka satu per satu koleksi tas mahal milik Rubi. Namun Bella tetap tidak menemukan apapun.
Hingga saat Bella membuka tas Rubian yang cukup besar. Tas yang pernah dipakai Rubi untuk menemui Maria sebelumnya. Akhirnya Bella menemukan satu bungkus rokok. Bella tidak pernah melihat Rubi merokok, karena itu Bella semakin curiga.
Bella mematahkan semua batang rokok itu lalu menciumnya. Kecurigaan Bella terjawab. Beberapa batang rokok memang hanya rokok biasa berbahan baru tembakau. Namun sebagian lagi berisikan ganja.
"Bell.. Kenapa pintunya kebuka lebar?" Suara Rubian terdengar baru saja memasuki apartemen. "Bell.. Ada apa?" Tanya Rubian bingung karena melihat barang barangnya didalam ruang wardrobe telah berserakan dilantai.
"Habis dari mana?" Bella balik bertanya, sama sekali tidak berniat menjelaskan apapun pada istrinya.
"Ke ketemu sama temenku." Jawab Rubian gugup karena Bella menatapnya tajam.
"Temen siapa? Temen yang mana?"
"Temen sekolahku Bell.. Kamu kenapa? Kenapa ini berantakan kayak gini?" Rubian mencoba mengalihkan pembicaraan. Rubi mendekat kemudian berjongkok untuk memungut barangnya.
Bella mencekal tangan Rubi. "Siapa nama temenmu?"
Rubi cukup kaget dengan reaksi Bella. Dalam hati Rubi sedang menerka apakah mungkin Bella tau bahwa 'teman' yang Dia temui adalah 'Dia'. "Kamu gak kenal Dia Bell.."
"KATAKAN SIAPA NAMANYA RUBIAN!" Bella berteriak tepat dihadapan Rubi dan mempererat cengkramannya di tangan Rubi.
"Maria." Jawab Rubian akhirnya. Bella sedang marah dan berbohong atau berbelit belit hanya akan membuat Bella semakin marah.
"Kenapa Kamu menemuinya?" Bella menatap kearah kedua bola mata Rubi bergantian.
"Memutuskan hubunganku dengannya."
Bella kaget dengan apa yang baru saja didengarnya. Seluruh tubuhnya melemas. Bagaimana bisa selama ini dirinya begitu dekat dengan wanita yang telah membunuh Leo. Jarak mereka hanyalah Rubian.
Bella melepaskan cekalan tangannya dari lengan Rubi dan mundur beberapa langkah. Rubian mendekat untuk memeluk Bella. Namun, Bella menolaknya. "Berhenti." Ucap Bella.
"Aku telah menyudahi hubunganku dengannya Bell. Sekarang hanya ada hubungan kita." Ucap Rubian mencoba menenangkan Bella.
"Sejak kapan Kamu mengenal Maria Portman?" Tanya Bella seolah tidak peduli dengan hubungan yang sedang Rubian bicarakan. Dia lebih ingin tau tentang Maria Portman.
Rubian mengerutkan keningnya. "Dari mana Kamu tau nama lengkap Maria?" Tanya Rubian curiga.
"Dan dari mana Kamu dapat barang terlarang ini?" Tanya Bella sambil menunjukkan satu bungkus rokok kehadapan Rubi.
"Bell.. Aku bisa jelasin." Perasaan Rubi sudah benar benar tidak enak. Bagi Rubi itu hanyalah bungkus rokok biasa yang Dia sita dari Maria saat bertemu dengannya beberapa saat yang lalu, tapi Rubi juga tidak bisa menyangkal tuduhan Bella karena itu milik Maria jadi mungkin didalamnya memang terdapat narkoba.
Tanpa pikir panjang Bella langsung menodongkan pistolnya ke arah Rubian. "Angkat tanganmu." Ucap Bella tegas.
"Angkat tanganmu Rubian Moreno. Anda di tangkap karena telah terbukti menyimpan narkoba jenis ganja di dalam rumah Anda." Ucap Bella sambil Bella sangat kecewa sehingga memanggil Rubian dengan nama belakang keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE PARTNER
RandomArabella Knov adalah wanita dewasa yg sudah lelah dengan perjodohan yang diatur oleh orangtuanya memutuskan untuk berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada pria. Namun ternyata keputusannya tersebut salah. Orangtuanya Justru mengatur pe...