"Kamu gak ada acara hari ini?" Tanya Bella penasaran karena pagi ini Rubi terlihat santai tengah membuat kopi di dapur sedangkan Dirinya sudah rapi dengan setelan jas yang Rubi siapkan.
"Gak ada. Jadwal pemotretanku di tunda. Jadi Aku mau istirahat hari ini." Jawab Rubi sambil menyerahkan satu gelas kopi itu untuk Bella yang berdiri dihadapannya. "Kamu mau makan sesuatu?" Lanjut Rubi.
"Apapun." Bella menyeruput kopi yang Rubi berikan. "Hari ini Aku akan lembur dikantor." Lanjut Bella.
"Okay. Kalo gitu Aku akan mampir ke rumah Mama nanti malam." Rubi mulai membuat sanwich untuk Bella.
Bella meletakkan gelasnya kemudian mengulurkan tangannya menggenggam tangan Rubi. "Rubian.." Rubi langsung menoleh ke arah Bella yang mengusap tangannya lembut. "Kamu tidak perlu melakukan itu. Kamu tidak perlu terlalu sering ke rumah Mama. Kamu juga tidak perlu bekerja di perusahaan Papa." Lanjut Bella.
Rubian mendekat dan memeluk tubuh Bella. "Hubungan kita sekarang bukan lagi cuma pura pura Bell. Aku ingin membantu dan membuat mereka bahagia. Agar bisa menerimaku sebagai istrimu."
"Jangankan menerima. Mereka sudah menyayangimu lebih dariku. Kamu tidak perlu berkorban apapun. Lakukan apapun yang Kamu mau." Bella mengusap rambut Rubian penuh kasih sayang.
"Aku tidak berkorban apapun dan ini yang Aku inginkan. Bersamamu, Menjadi bagian dari keluargamu seutuhnya." Rubian tersenyum menatap Bella.
"Rasanya Aku gak pengen berangkat kerja." Rengek Bella pada Rubi.
"Hmmm.. Mau cuti aja?" Tanya Rubi dengan nada menggoda. Dia mengedipkan sebelah matanya sambil menyurai rambut Bella.
"I wish I can. Aku banyak kerjaan hari ini." Bella mengerucutkan bibirnya. Rubi tertawa lirih kemudian mengecup bibir Bella.
"Berangkat sana."
"Sanwichnya gak jadi bikin?"
"Oh ya, sampe lupa. Tunggu bentar." Rubian langsung tersadar dan melanjutkan membuat sanwich untuk Bella.
.
.
.
Bella sudah berada di kantornya. Dia mengerutkan keningnya membaca tiap detail catatan rahasia milik Leo. Disana tertulis berbagai macam informasi yang Spy Blue berikan padanya mulai dari tanggal, kejadian, dan penangkapan yang berhasil Leo lakukan.
Bahkan Leo menuliskan kecurigaannya terhadap beberapa agen kantornya yang mungkin menjadi mata mata Maria Portman. Mata Bella tertuju pada tulisan Leo yang ditulis dengan huruf kapital dan lebih besar dari tulisan lain. "No Exit." Baca Bella.
"Tidak ada jalan keluar?" Gumam Bella mencoba mengartikan tulisan itu. Bella bingung dengan kesimpulan yang Leo ambil. 'Kenapa tidak ada jalan keluar?' Batin Bella.
Sesaat kemudian Winson berlari masuk kedalam ruang kerjanya dan Bella. "Gue dapet informasi. Wanita itu kembali ke Indonesia." Ucap Winson sambil terengah engah.
"Siapa?" Tanya Bella bingung.
"Maria. Maria Portman." Ucap Winson lirih.
Bella langsung berdiri dari duduknya. "Dari mana Kamu dapat informasi ini?" Tanya Bella.
"Dari temanku yang bekerja di Imigrasi. Dia yang memberiku Informasi bahwa Maria Portman masuk ke Indonesia melalui bandara Bali. Hanya itu yang Aku tau."
Bella mengetuk mejanya berfikir keras. "Coba hubungi Spy Blue dan tanyakan keberadaan wanita itu saat ini." Ucap Bella.
"Siap Komandan." Jawab Winson dengan sigap.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE PARTNER
AléatoireArabella Knov adalah wanita dewasa yg sudah lelah dengan perjodohan yang diatur oleh orangtuanya memutuskan untuk berbohong dan mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada pria. Namun ternyata keputusannya tersebut salah. Orangtuanya Justru mengatur pe...