Cukuplah kau diam dan terus mekar
Indah dan semakin indah
Keindahan yang mendamaikan hidupku
Teruslah begitu
Biar hitam disekelilingmu
Bertarung denganku-RIGA RESPATI-
☁️
Riga sampai di Bogor jam tiga sore. Sudah dengan semangat yang berbeda dengan saat tadi menemui Tirta. Riga tentu saja berang bukan main, kecurigaannya benar. Yuidith tidak sendiri, ada Tirta dibelakangnya yang siap merencanakan semua hal hanya untuk bisa mendapatkan harta dari Elizar.
Tirta lupa, kalo dirinya begitu disayangi dan dipercayai oleh gadis kecil, putri sahabatnya itu. Tindakan Tirta lebih terasa menyakitkan jika harus dibandingkan dengan ketika hanya Yuidith saja yang mengambil hampir semua harta warisan Lara. Yang bahkan untuk sekarang ini, bisa dibilang Lara sudah mengikhlaskannya.
Tapi sejak tahu bahwa ada Tirta dalam hal ini. Hancur sudah hati Lara. Karena itulah Lara rapuh seperti kemarin.
Dan Riga pasti tidak akan diam. Tentu saja tidak akan. Jika sakarang diam, itu hanya masalah waktu saja.
Riga turun dari mobil hitamnya.
Langkahnya cepat-cepat setelah sebelumnya dia mengambil beberapa barang bawaan dari belakang mobilnya.
"Lara dimana Bu?" Tanyanya begitu melihat Bu Lestari.
"Dibelakang den"
Seperti dugaannya, pasti tempat itu sudah menjadi favorite Lara selama disini. Riga sudah sangat khawatir meninggalkan Lara disini, tapi disatu sisi dia ingin memberikan suasana baru dan waktu sendiri untuk kekasihnya itu.
"Haii"
Lara menoleh. Dan lelaki kesayangannya sudah berdiri dibelakangnya. Sambil membawa sebuah boneka beruang putih yang cukup besar, meskipun tetap kalah besar dari Riga.
"Haiii"
"Buat aku?"Tanya Lara yang langsung tampak bahagia, dia berdiri dan menerima boneka yang Riga ulurkan padanya.
Riga mengangguk. Lara mengambil boneka itu, langsung memeluknya. Riga menyukai sekali pemandangan didepannya sekarang. Lara sudah tersenyum, meskipun sisa sembab dimatanya masih tampak jelas.
Riga berjanji dalam hati, hari ini hanya boleh ada senyuman manis diwajah Lara.
"Boleh kamu peluk pas aku ga ada. Tapiii.."
Lara memeluk bonekanya sambil memperhatikan Riga yang tengah berbicara di depannya.
"Kalo ada aku, mending peluk aku aja" Lara tertawa mendengar pernyataan Riga ini.
"Ohh gituuu"
"Iyaaaa. Jadi bonekanya taruh dulu. Sini peluk aku dulu" Modus Riga.
Lara tersenyum lagi, tingkah Riga benar-benar membuatnya banyak tersenyum hari ini. Riga mendekat dan langsung memeluknya.
"Kamu jauhhhh lebih indah kalo lagi senyum Ta" bisiknya di dekat telinga Lara. "Jangan nangis lagi hari ini ya"
Lara mengangguk, menyanggupi permintaan Riga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
RomanceLara Elisabeth Halim yang menguratkan cerita bersama seorang lelaki bernama Riga Respati. Dipertemukan nasib dalam kekurangan, dipertemukan bersama luka yang dibawa masing-masing. Yang satu mengutuk hidup, dan yang satu berusaha tetap tegar dan ceri...