Seluruh isi dunia ini
Ingin kujelajahi
Ingin kukunjungi
Sedetik begitu aku
Memandang matamu☁️☁️☁️
"Road Trip??"
Riga mengangguk.
"Seminggu! Mau ga? Kita sampe lima hari road trip di luar negri trus tar aku bawa kamu ke pantai yang cantiknya kayak kamu" Riga memaparkan dengan penuh antusias.
"Tapi penglihatan aku masih samar-samar. Nanti..."
"Kamu ga ngerepotin dan pasti akan aku jagain" Riga buru-buru menaruh jadi telunjuknya didepan bibir Lara. Dia tidak ingin ditolak saat ini.
Moment liburan sekolah, ditambah Lara kini sudah membaik penglihatannya. Terlebih apa yang baru saja terjadi pada Lara, Riga merasa harus membawanya berjalan-jalan. Riga ingin Lara lebih berbahagia Lagi.
"Jadi mau?" Riga menatap tajam Lara yang duduk disebelahnya, duduk di teras rumah Riga, hanya duduk dilantai beralaskan bantal duduk kecil sambil melihat tanaman yang ditanam mbok Nem dengan baik.
"Iya mau!!"
"Yes!!!!"
"Ya udah tar kita siap-siap packing ya, akhir minggu kita berangkat. Oiya kamu ke dokter dulu kali ya Ta, biar dibekali obat-obatan" cerewet Riga.
"Iyaaah siap!!"
Handphone Riga berbunyi, tampak nama Engga disana.
"Kok ga diangkat?" Lara heran dengan Riga yang mengacuhkan panggilan masuk dari Engga.
"Ganggu aja! Lagi pacaran juga!" Sewot Riga.
Lara hanya tertawa dengan tingkah Riga ini. Kadang memang sangat lucu. Meski galak tapi lucu. Akhirnya Riga mengangkat telepon Engga, dia menyalakan speaker modenya. Dan kembali menaruh handphonenya di lantai, sementara Riga malah asik membenahi rambut Lara yang terkena angin.
"Ga!! Latihan oii.. sekalian ada pengumuman lomba, lo kan demen tuh!"
"Kapan?"
"Ilah, sore ini bro, jam 4. Cepet kuy!"
"Liat tar!"
"Ditunggu yo!"
Sambungan telepon itupun berhenti.
"Latihan silat?" Tanya Lara yang dijawab anggukan oleh Riga.
"Sana berangkat, mumpung belum terlambat"
"Kamu gimana? Aku masih mau sama kamu" dengan manjanya Riga memeluk Lara dari samping.
"Hahaha aku ga kemana-mana aku mau belajar sama mbok Nem! Jadi kamu pergi aja gapapa"
"Belajar apa?"
"Banyak dong. Aku kan harus bisa mandiri. Ya ga?"
"Iyaa, bagusss! Tapi jangan capek-cepek ya Ta!" Riga mengeratkan pelukannya, mencuri cium diatas kepala Lara.
"Iyaaaaa. Sana berangkat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
RomanceLara Elisabeth Halim yang menguratkan cerita bersama seorang lelaki bernama Riga Respati. Dipertemukan nasib dalam kekurangan, dipertemukan bersama luka yang dibawa masing-masing. Yang satu mengutuk hidup, dan yang satu berusaha tetap tegar dan ceri...