12

85 14 0
                                    




☁️

Lara demam.

Sebuah kabar biasa, tidak fatal namun bagi seorang Riga respati mampu membuat mood nya rusak. Rasa bersalah, rasa khawatir, rasa ingin tahu semuanya bercampur dalam otaknya.

"Niiiih rokok. Asem banget tu muke!!" Alex duduk disebelah Riga dikantin sekolah.

Tentu saja dibagian pojokan kantin yang terpencil. Saking terpencilnya jarang orang tahu kalo disitu ada meja dan kursi yang bisa dipakai untuk makan. Dan karena itulah sudah dijadikan hak milik oleh lelaki penghuni warung pojok. Karena disinilah mereka tetap bisa merokok tanpa ketahuan guru.

Riga menatap rokoknya sebentar kemudian menggelengkan kepalanya. Ajaib. Riga belum pernah menolak yang namanya rokok.

"Busyeeeet!! Napa deh lo Ga? Cerita juga boleh!" Alex duduk sambil membawa Fanta merah favorit.

Riga malah hanya memperhatikan Alex.

"Busyeeeet Bre!! Jangan bilang lo mau hajar gw. Ampun deh gw pergi aja dah!!" Alex pura-pura siap berdiri.

"Kalo Putri sakit, lo gimana?" Tanya Riga.

Alex menatap Riga seketika dan mendudukan lagi dirinya dengan tenang.

"Ya nengokin lah. Ribet. Yang simple jangan dibuat ribet bosss!!"

"Lo kek gini gara-gara cewe?" Tanya Alex.

Riga mengangguk pelan, sudah tahu arti pertanyaan Alex.

Benar saja Alex terpingkal-pingkal setelah mendapat jawaban dari Riga. Jagoan tempurnya bisa muram cuma karena masalah cewek.

"Gw nanya ya bukan minta di ketawain!!" Ketus Riga.

"Lara sakit badan kan? Bukan sakit hati karena lo kan?" Alex bertanya masih dengan tawanya.

"Kampreeet!! Raganya aja gw jagain, ga usah gw jawab!!"

"Ajegileeee!!! Salut deh. Iya tengok aja bro. Bawain yang dia seneng, biar cepet sembuh"

"Kalo hatinya seneng, pasti lebih cepet sembuhnya"

Riga mengangguk-angguk, soal beginian dia memang cupu. Alex tentu saja lebih pengalaman, dia sudah cukup lama dengan Putri. Sudah sejak mereka SMP. Riga merasa bertanya ke tempat yang tepat.

Dari semua anggota utama geng warjok SMA 48 memang Alex yang terdepan soal beginian. Dirunut dari kisah asmaranya, dari rekam jejak pacarannya Alex  memang pemegang rekor pacaran terlama. Sedangkan sang ketua geng, Zio. Dia cenderung apes, bucin yang sering gagal kisah cintanya.

Sedangkan dua lainnya. Sejauh ini masih dengan gelar jomblo abadinya. Yang satu jomblo karena pilihan, sedangkan satu lagi jomblo karena tidak ada pilihan. Kontras memang, disaat keduanya sangat berteman baik.

🌨

Riga kaget ketika gerbang rumahnya terbuka. Pengawal berbaju hitam sudah ada di teras rumahnya. Pun begitupun dengan mobil hitam yang Riga sangat hafal siapa pemiliknya.

Riga memarkirkan motornya asal. Sudah frustasi duluan dengan apa yang akan dia hadapi. Ingin sekali mengambil rokoknya, dan menjadikannya penawar dari kegundahan akan tujuan kedatangan ayahnya siang ini. Namun bayangan akan menengok Lara yang sedang sakit membuatnya mengurungkannya.

Begitu Riga masuk pintu depan, Ryan langsung menyambutnya. Tentu saja bukan sambutan hangat. Hanya tatapan tegas penuh makna, yang menyiratkan pada Riga untuk segera duduk dan mendengarkan apa yang akan dia sampaikan.

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang