2

176 19 3
                                    

Ingin kucaci
Ingin ku pergi
Tak ada yang menghalangi
Sampai kini, diriku yang gamang ingin berhenti

-Riga Respati-

☁️☁️☁️

"Brengsek!!" Sumpah serapah Zio menggema di ruang pojok kecil dibelakang UKS.

Tempat pelarian atau persembunyian anggota genknya selain warung pojok. Zio tak hanya mengumpat namun disertai dengan sebuah tendangan yang dia ayunkan untuk  kursi yang tidak berdaya yang sudah rusak yang teronggok disana.

"Datengin aja Zo! Sudah keterlaluan! Kata gw mah udah  nginjek harga diri lo kalau kayak gini" Alex sahabat dekat Zio menyuarakan pendapatnya, pendapat yang panas layaknya nyala api yang makin membakar emosi Zio.

Jika raut muka saja sudah bisa melukai, melihat raut muka dua orang ini pasti sudah cukup menyakitimu.

"Jadi mau strategi kita gimana bro?" Engga yang baru saja datang bersama Miko dan anak sekelas mereka yang bergabung di genk warung pojok langsung merapatkan barisan.

Simple sekali pemikiran mereka. Jika salah satu anggota dari mereka diusik, tanpa banyak tanya dan alasan mereka dengan rela hati saling membantu. Terkadang berlebihan, jiwa muda itu pun tak menolak ketika membantu sahabatnya itu termasuk harus ikut berkelahi dijalanan.

"Gw mesti bikin perhitungan. Cewe gw diapain aja walo cuma digoda. Verbal doang, sama aja. Artinya dia cari masalah sama gw" Zio menatap satu persatu teman-teman genknya itu, layaknya mencari persetujuan atas pendapatnya.

Zio terbakar amarahnya begitu Zio mendapatkan kabar bahwa Cyntia pacarnya yang bersekolah di SMA Cendrawasih, kemaren  sewaktu dia pulang sekolah dihadang sama gerombolan Lucas, salah satu berandalan juga di SMA itu.

Cyntia aman-aman saja, tidak mendapatkan kekerasan atau apapun itu. Menurut Cyntia, Lucas hanya iseng menggoda Cyntia. Memang Cyntia terkenal cantik dan tentu saja menarik. Terlebih ditambah embel-embelnya sebagai pacar dari ketua geng warung pojok SMA 48.

Namun hal tersebut sangat menganggu harga diri Zio sebagai pacar Cyntia. Dia tidak terima. Dan saat Zio tidak terima, sudah pasti seluruh anggota genk warung pojok sma 48 pun ikut tidak terima.

Saat hampir semua anggota genk sudah berkumpul dan sudah memulai menyusun rencana untuk agenda mereka datang dan menyerang ke SMA Cendrawasih, sosok Riga baru muncul dengan santainya seraya mengambil duduk di ujung kursi yang ada dipojokan.

Kebiasaan Riga, datang tanpa banyak kata, begitu pula ketika dia berlalu. Perlu perhatian khusus kalau kata Miko.

"Ga, lo siap kan?" ucap Zio pada Riga begitu selesai menjelaskan detail rencananya, dan dari ekor matanya akhirnya menemukan sosok Riga dipojokan.

"Oke" Riga mengiyakan sambil memulai menyalakan puntung rokoknya.

"Mantap. Jam setengah 2 ya pas setelah bubaran sekolah" Zio tampak sudah sangat yakin dengan rencananya.

Dan rombongan onar sekolah itupun bubar. Ada yang kembali ke kelasnya masing-masing sedangkan kebanyakan memilih kabur dan pergi ke tempat favorite mereka, warung pojok sekolah.

🌨

Rombongan genk warung pojok SMA 48 sudah berbaris rapi dijalanan depan basecamp mereka. Kepulan asap dari knalpot dan juga dari rokok beberapa siswa menambah panas dan keruh keadaan disana. Tak lupa dengan terik matahari yang tidak main-main hari itu.

Miko dengan tubuh bongsornya sudah tampak serius membonceng Engga didepannya. Kali ini Miko ikut, padahal biasanya dia paling anti kalo diajak kegiatan nyerang sekolah lain, Miko sempat trauma dengan tawuran dan segala macamnya.

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang