28

147 12 1
                                    

Bertemunya aku dan kamu
Misteri Tuhan yang paling aku aminkan
Bukan seperti pelangi setelah hujan
Melainkan cahaya dari sang surya
Tidak gentar
Selalu ada
Ketika hujan, ketika awan menghalangimu
Ketika malam, saat cahayamu terhalangi
Kamu ada

- Lara Elisabeth Halim-

☁️

Kelakuan Riga beberapa hari ini meresahkan teman-temannya. Bahkan sudah berlangsung seminggu belakangan ini. Bukan karena Riga yang nyari ribut, berantem, atau ngamuk, tapi hal yang dilakukannya kini malah lebih mengagetkan lagi. Hal yang tidak pernah terpikirkan untuk mereka lihat dari seorang Riga Respati.

Riga saat ini menjadi sangat rajin mengerjakan PR. Dia juga terlihat suka membaca buku pelajarannya dan mengisi tugas di LKS. Biasanya hanya Engga yang begitu.

"Ga. Lo lagi ga mabok kan pas jam sekolah?" Tanya Zio. Zio tidak biasa melihat Riga dengan seriusnya membaca buku pelajaran dimeja kelasnya, bahkan saat Zio bertanya Riga tak mengalihkan pandangan dari buku didepannya.

Riga menjawabnya dengan gelengan kepala, masih tak menghiraukan teman-temannya, masih sibuk membaca buku pelajaran di hadapannya. Membuat Zio saling pandang dengan Alex. Engga yang tengah mengisi LKS pun ikut menoleh ke arah Riga.

"Lo belajar gini buat apa sih? Biasanya lo ga kayak gini Ga?" Tanya Alex, dia mengarahkan badannya agar berhadapan dengan Riga yang duduk persis dibelakangnya. Alex memandangi Riga yang sedang asik menggoreskan pensilnya di buku yang dia baca.

"Biar pinter" jawab Riga sekenanya. Engga tersenyum mendengar jawaban Riga.

"Punya temen yang mau belajar itu didukung, Heran. Giliran kalo mau nyontek PR aja baru semangat" sindir Engga.

"Bener juga sih. Cuma heran aja, kena angin apa dan dimana ni bocah" Zio masih tak terima.

"Paling-paling juga buat modusin nyonya!" Sambung Miko asal, dia baru saja masuk ke kelas sambil membawa Chitato ukuran besar, dan langsung nyambung dengan pembahasan teman-temannya.

"Yoiii!!" Ucap Riga mengamini teori Miko

"Memang simple, apapun kelakuan abang Riga mah, semua berakar dan bermuara ke Nyonyaaah" Engga menambahkan.

"Bener sih. Riga mah gampang ditebak, koentjinya NYONYA" pernyataan Miko yang diangguki oleh ketiga temannya.

"Kalo lo apa koentjinya apa Mik?" Balas Engga.

"Kunci sagel yang dijual sama abahnya di tokonya lah. Gampang ditebak" dengan seenaknya Zio yang menjawab pertanyaan Engga.

"Lengkap sama sticker 'Do Not Enter' hahaha" Alex tak ketinggalan, Miko hanya elus dada menanggapi kelakuan sahabat-sahabatnya. "Bakalan jomblo abadi!"

Saat semuanya masih asyik bercanda dan ngobrol tidak jelas, tiba-tiba datanglah Taufan yang memberikan kode kepada Zio untuk menemuinya didepan kelas mereka. Zio berdiri dan melangkah keluar kelas. Keduanya memilih berbicara disana.

Zio dan Taufan berbicara serius, dari ekspresi wajah mereka tampaknya Taufan membawa berita yang tidak mengenakan buat mereka. Alex yang menyadari hal itu, menyusul Zio ke depan kelas. Sama dengan Zio, Alex juga menampakkan wajah seriusnya setelah mendengarkan Taufan bicara.

Ternyata berita yang dibawa Taufan adalah sebuah kabar tentang Lucas, musuh Zio yang sudah sering sekali berantem dengan anak SMA 78. Kabar terbaru yang diterima Taufan adalah bahwa Lucas akan pindah ke sekolah mereka ini. Entah apa penyebabnya, namun kenyataan itu tidak cukup menyenangkan bagi geng warjok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang