Lara Lara Lara
Satu kata empat huruf
Sudah tercetak
Hanya belum tau seberapa dalam
Tapi aku ijinkan
Empat huruf itu bertahan dihatiku-Riga Respati-
☁️
Lara kini sudah dikenal oleh anggota genk warjok. Jadi bahan pembicaraan selama beberapa hari. Selain karena kenyataan dia tidak bisa melihat, ditambah dengan parasnya yang cantiknya bukan main-main kata Miko.
Siang ini Riga mengajak Lara ke warjok sebelum mengantarnya pulang. Pertama Riga lapar, kedua dia ingin Lara tahu tempat yang paling sering dia ceritakan. Tempat yang menjadi favoritnya ketika disekolahan.
"Neng Laraaaaaaa, makin cakep aja sing neng. Rahasianya apa?" Sapa Miko dengan gaya khasnya begitu Lara turun dari mobil Riga.
"Hai Miko!" Sapa Lara ramah sambil menengok ke asal suara.
"Sini La! Jangan deket sama yang makluk jadi-jadian!" Engga menggeser duduknya memberikan tempat disebelahnya pada Lara. Rigapun memandu Lara untuk duduk disana.
"Hi Ngga"
"Manggil nama lo aja sama kayak Riga manggil lo Ga!" Komen Miko menyadari kesamaan Riga dan Lara. Memang kebanyakan orang memanggil Engga dengan Ga saja tapi tidak dengan Riga.
"Sehati!" Dengan santuinya Riga yang menjawab.
"Bucin emang temen lo!" Alex yang baru datang namun sempat mendengar celotehan mereka langsung komen.
"Iri bilang bos!!" Engga yang malah membalaskan.
"Mau makan apa? Ada mie goreng, mie rebus sama nasi uduk?" Riga memperhatikan papan menu yang ada di warjok.
"Elah La, mau-maunya lo diajak nongkrong disini! Tu duit Riga banyak ga berseri ke resto kek hotel kek buffet kek!" Alex nyamber lagi.
"Elah bang, ga ada Putri kenapa lo jadi rempong yaaak" Miko menanggapi.
Sedang Riga malah tertawa saja dengan komen Alex.
"Iya kok mau sih??" Malah Riga ikut bertanya pada Lara. "Kok mau sih kamu makan di warung-warung kecil gini??" Riga mulai gemas dengan Lara yang hari ini mencepol rambutnya, Riga bicara sambil menekan-nekan cepolan rambut Lara.
"Hmmmm mulaiii emosi jugaaa nih hambaaa.. kenapa pada pacaran manja-manja disini dah ah" Kini Miko ikut senewen. "Biasaan juga berantem, ini kenapa manja-manjaan!"
"Mau lah! Bukan dimana makannya, tapi sama siapanya!" Jawan Lara dengan lembut.
"Yaelah pasangan baru nih kek gini, bucin juga lu La" Alex lagi-lagi tak terima dengan pasangan baru ini.
"Lara bisa gombal juga. Sedaaaaap. Makanya Riga ngebucin gituh" Engga tak mau kalah juga mengomentari tingkah dua temannya itu.
Sedang Riga jadinya nyengar-nyengir sendiri.
Akhirnya Lara memilih makan mie rebus, sedang Riga nasi uduk. Nasi uduk warjok memang selalu menjadi menu andalan Riga.
"Eeeh ada Lara" Zio yang baru datang langsung duduk di depan pasangan itu. Langsung menyambar gorengan ditangan Miko.
"La, kenapa sih lo mau-maunya sama modelan Riga gini? Lo tau ga dia tu player!! Tau ga sudah berapa cewe yang dibuat nangis ama dia. Gw kalo jadi cewe mah ogah. Udah gitu berantem mulu!" Zio nyerocos.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
RomanceLara Elisabeth Halim yang menguratkan cerita bersama seorang lelaki bernama Riga Respati. Dipertemukan nasib dalam kekurangan, dipertemukan bersama luka yang dibawa masing-masing. Yang satu mengutuk hidup, dan yang satu berusaha tetap tegar dan ceri...