20☀

2.3K 340 47
                                    

Badan jihoon yang bergetar dengan cepat jihoon menarik tangan yongue menjauh dari jisoo. Lalu menatap nyalang pada jisoo.


"Sedang apa datang kesini?" Tanya jihoon dengan suara yang bergetar menahan tangis, bahkan jihoon tak sadar jika ia meremat keras baju yang dipakai oleh yongue dan itu sukses membuat yongue ketakutan.


"Jihoon, ibu mau minta maaf—

"Segampang itu!? Setelah berkali kali mencoba untuk menghabisi yongue!? Apa nggak malu!?" Desak jihoon menatap tajam ke arah jisoo.

Yoonbin datang menghampiri jihoon lalu memegang bahu jihoon yang bergetar hebat.

"Ibu kesini untuk meluruskan masalah, tolong denger—

"Nggak! A-aku gamau! Aku nggak mau bersih tatap sama seseorang yang mau membunuh anak aku!"

Jihoon menoleh pada yoonbin. "H-harusnya juga aku nggak perlu ketemu sama kamu lagi kak! Kenapa kalian datang!? Kenapa kenapa kenapa!!?"

Yoonbin menoleh pada bi asri menyiratkan untuk membawa doyoung dan yongue yang ketakutan segera pergi.

Setelah memastikan doyoung dan yongue dibawa pergi yoonbin kembali menoleh pada jihoon yang menatapnya penuh gurat ketakutan.

"Ibu mohon,, dengerin penjelasan ibu dulu, jihoon" Kata jisoo menatap jihoon penuh rasa bersalah,

Yoonbin sedikit terkejut saat melihat jisoo yang memohon pada jihoon, karena setaunya jisoo tidak pernah sekalipun memohon pada siapapun.

Jisoo mencoba untuk mendekati jihoon dengan perlahan tapi tertahan kembali saat jihoon berteriak.

"JANGAN MENDEKAT! HIKS, AKU GAMAU! Kalian perusak kebahagiaan orang lain yang jelas lemah dibawah kalian! Kalian jahat, hiks" Teriak jihoon frustasi sambil memegangi kepalanya yang pening.

Yoonbin merengkuh lembut jihoon sambil melontarkan kata maaf berkali kali.


Jihoon takut.

Jihoon takut jika ia harus dipisahkan kembali dengan anak anaknya.

Cukup masa lalu yang hampir merenggut nyawanya juga yongue.

Cukup masa lalu yang memisahkan ia secara paksa dengan doyoung.

Jihoon benar benar takut sekarang.

Kehadiran jisoo didepannya membuat ia kembali mengingat memori yang sudah ia coba pendam dengan susah payah,

Tapi muncul kembali ketika sosok masa lalu yang lain berdatangan.


Kenapa takdir selalu mempermainkan nya?


Apa jihoon tidak berhak bahagia?






-





Doyoung sedang menenangkan yongue yang masih menangis sesegukan karena takut,

Doyoung juga sebenarnya takut tapi ia tak menunjukkan nya di depan yongue, ia harus bisa menjadi kakak yang kuat untuk yongue.

"H-hiks hiks, adek takut kak, kenapa tadi mama marah marah sama nangis?"

Doyoung menghapus buliran air mata yang jatuh dengan deras dari mata yongue.

"Ssstt jangan takut kan ada kakak, sebenarnya kakak juga nggak tau ada apa"

Yongue semakin terisak saat mendengar suara teriakan jihoon dari luar kamar.

"Mama hiks"


Doyoung yang sudah ikut menangis dengan cepat menghapus air matanya agar tidak ketahuan oleh yongue.

Tugas dia sekarang ini menjaga dan memenangkan yongue agar berhenti menangis.

"Adek dengerin kakak, kita berdoa aja semoga nggak terjadi apa apa sama orang tua kita juga nenek, kita masih kecil nggak boleh terlalu penasaran sama urusan orang tua. Sekarang ayok kita tidur, nanti kakak nyanyiin buat adek"

Yongue yang sudah merasa tenang pun mengangguk nurut lalu membaringkan dirinya disamping doyoung.


Doyoung sebenarnya cukup mengerti tentang situasinya, ia memang belum tau semuanya tentang masa lalu yang di alami oleh kedua orang tuanya sampai membuat jihoon terlihat tertekan juva ketakutan saat melihat kehadiran jisoo.

Tapi doyoung selalu berdoa agar keluarnya baik baik saja,

Bagaimanapun doyoung sangat menyayangi kedua orang tuanya, dan juga masih membutuhkan mereka berdua sampai doyoung beranjak dewasa nanti.

Menatap kasihan pada yongue yang masih terlalu kecil untuk melihat masalah tadi.

Doyoung juga sebenarnya takut jika ia kembali dipisahkan oleh jihoon,

Tapi semoga saja tidak.

Iya kan?




























TBC.
🙂🙂🙂

Btw kalian aku mau nanya.

Kalian yang udah ikutin cerita aku dari awal pasti tau buku aku yang ini kan:)?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian yang udah ikutin cerita aku dari awal pasti tau buku aku yang ini kan:)?

Kangen ga si? Wkwkwk apa banget.

Jujur aku kangen sih nulis di buku itu, tapi aku stuck banget anjirann :(
Padahal udah siapin ending yang pas:(

Nggak aku hapus. Cuma aku tarik dulu :"

🙂🙂🙂

Ex | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang