Kena tag sama tuti rnjvnleeyou
Hmz ayk kita lihat (´;д;')1. Kombinasi makanan
Seblak + mayones + kecap asin/manis. Rasanya sangat wah 👁👄👁👍
2. Pelajaran kesukaan
Ips, penjas ( pas jamkos nya 🥰 )
3. Hewan peliharaan
Kucing. Sebenarnya aku gatau nih kucing datang darimana, tiba tiba aja ada di rumah, aku pikir pikir mayan juga untuk jagain rumah, banyak kelebihannya 😀👍 tikus di rumah aku mati semua karena dia 😀👍
4. Namanya
Nama kucingnya? Aku kira dulu dia cewek terus aku kasih nama tuti. Ternyata ada yang jendol di belakang 😀 jadi aku ubah jadi jamal. Itu dia kenapa aku sering nyebut jamal tuti. Ih apasi:(
5. Lagu fav
Banyak anjir ಥ‿ಥ
6. Video game
:) aku bener bener gasuka sama yang namanya game :) jadi ga punya:)
7. Zodiak
Aquarius
8. Genggaman tangan terakhir sama siapa
Adek bontot kuh
9. Kalo liat orang pertama dari
Kaki terus ke kepala, terus balik lagi kepala ke kaki. Bener bener teliti nih orang baik atau jelek sifat. :)
Tag ei ( ̄∇ ̄)
Maafin yang kena tag sama aku woy ಥ‿ಥ habis bingung mau ke siapa lagi ಥ‿ಥ 👍🙏
"Kak udah dong, jangan nangis terus" Ucap eunsang sambil mengelus pelan pundak jihoon, coba untuk menenangkan.
"Kakak gatau harus gimana. Kakak bener bener gamau liat muka dia, apalagi denger suara dia, kakak bener bener udah muak" Jawab jihoon sambil menggigit pelan bibirnya menahan tangis.
Eunsang menatap kearah junho seakan akan menyiratkan 'kita harus gimana?'
Junho menghela nafas pelan, lalu mendudukkan dirinya di depan jihoon juga eunsang."Kak, lo nggak mau coba dulu?" Tanya junho pelan, juga hati hati.
Jihoon menatap junho dengan mata sembabnya. "Gw nggak mau jun, gw nggak mau liat dia lagi, hiks"
"Tapi masalah ini nggak akan selesai kalo lo gini terus, kak coba pel—
"—Apa!? Lo mau suruh gw buat denger dia!? Selagi dia dulu!? Denger penjelasan gw aja nggak mau! Jangan salahin gw kalo gw juga begini" Pekik jihoon, dengan lirihan di akhir kalimatnya.
"Apa gw harus pergi? Juga bawa yongue sama doyoung" Lanjut jihoon, kali ini pandangan matanya terlihat frustasi.
Eunsang menggeleng. "Jangan kak, kakak harus sabar dulu. Kalo kakak begini bakal tambah parah"
"Ini satu satunya cara bia—
"Lo gausah gila kak! Dengan lo pisahin kedua anak lo sama kak yoonbin itu akan membekas rasa sakit juga di hati anak anak lo! Masalah lebih rumit juga kak, gw tau lo kecewa sama mereka gw tau kak. Bahkan gw juga eunsang rasain apa yang lo alamin ini, cukup mereka yang lakuin hal gila, tapi nggak sama lo"
"Ayok berpikir bersih kak, pasti ada jalannya. Inget, ini buat lo juga buat keluarga lo" Lanjut junho.
-
Jihoon memasuki rumah sekitar tengah malam, lalu di kejutkan dengan doyoung juga yongue yang masih belum tertidur.
"Loh? Kok belum pada tidur? Ini udah malam banget loh"
"Kita belum bisa tidur, mama ayok tidur sama aku sama yongue!" Ajak doyoung.
Yongue mengangguk setuju. "Iya! Ayok mama tidur bareng kita!"
Jihoon tersenyum pelan lalu menganggukan kepalanya. "Yaudah, tapi mama bersih bersih sebentar dulu ya, nanti mama susul ke kamar"
Kedua anak itu menurut, lalu segera masuk ke dalam kamar sambil menunggu jihoon.
Dan setelah jihoon selesai membersihkan diri, dia berjalan ke kamar anak anaknya.
Sebenarnya itu kamar doyoung, hanya saja yongue selalu minta di temeni oleh doyoung.
"Kirain udah pada tidur duluan" Sahut jihoon sambil menutup pintu kamar.
Keduanya menoleh pada jihoon, lalu menggeser badan merek memberi celah untuk jihoon.
"Nah, kan mama udah ada di sini, sekarang kalian tidur ya" Titah jihoon sambil mengelus kepala kedua anaknya dengan lembut.
"Mama, ayok janji sama kita berdua" Sahut yongue tiba tiba.
Jihoon mengernyit pelan karena tak paham. "Janji apa, sayang?"
"Janji kalo keluarga kita akan selalu utuh, dan juga bersama sama"
"Tampa perpisahan apapun itu. Karena kita masih butuh papa juga mama" Lanjut doyoung.
-
Jihoon terduduk lemas di sofa yang berada di ruang keluarga,
Setelah menidurkan kedua anaknya, tangis jihoon mulai tumpah kembali. Ia tak nyangka jika kedua anaknya akan berbicara seperti itu.
Rasa bersalah di lubuk hatinya mulai terasa, saat merencanakan akan memisahkan kedua anaknya dengan yoonbin, yang jelas jelas adalah papa mereka.
Dia merasa gagal untuk semuanya.
Bayang bayang masa lalu yang selalu teringat di benaknya lah yang membuat rasa benci itu muncul.
"Maafin mama, hiks"
Sebuah tangan melingkar di pinggang ramping jihoon, bahkan jihoon merasakan helaan nafas yang menerpa lehernya.
"Jangan nangis. Disini kakak yang salah"
Itu yoonbin.
Mengecup pelan pundak sempit jihoon, "kata maaf dari kakak emang nggak akan mengembalikan suasana, tapi kakak bener bener minta maaf jihoon, dalang pertamanya di sini itu kakak, bukan kamu"
Jihoon masih tidak menjawab yoonbin, bahkan sampai yoonbin pindah berada di hadapannya.
Menangkup kedua pipi berisi milik jihoon, lalu mengusap cairan bening yang turun dengan lembut.
"Maaf. Kamu boleh melampiaskan semuanya sama kakak, kamu boleh pukul kaka sepuas kamu, apapun itu kakak terima"
"Kakak jahat? Iya jihoon, kakak jahat sama kamu. Kakak merusak masa depan kamu, membuat kamu menderita bertahun tahun. Bahkan sampai ibu meneror kamu dulu"
"Kamu bisa melampiaskan sama kakak semuanya, sesuka hati kamu. Karena rasa sakit kamu jauh lebih perih di banding kakak"
"Bahkan walaupun kakak pergi jauh dari kamu pun, nggak bisa. Bayang bayang kamu selalu menghantui kakak. Kakak bener bener menyesuaikan untuk dulu"
"Kamu bisa benci sama kakak. Kakak iklas,
Tapi satu hal yang harus kamu tau. Kakak bener bener sangat sayang sama kamu, jihoon"
TBC.
Drama banget ಥ‿ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex | Binhoon ✔
FanfikceIni tentang yoonbin dan jihoon. Juga anak anak mereka. Warn-! Bxb Banyak drama Angst mybe(?) Typo bertebaran M-preg! Enjoy-!