25☀

2.9K 346 55
                                    

Yoonbin dan jihoon terkejut saat mendengar dobrakan pintu kamar mereka, dengan spontan mereka menoleh dan menemukan wajah yongue yang tertekuk kesal.



"Adek, kenapa mukanya begitu?" Tanya yoonbin, lalu mengangkat yongue untuk duduk di kasur.

Yongue mencebik. "Aku kesel!"

"Kesel kenapa? Adek nggak main sama kakak?" Kali ini jihoon yang ikut bertanya, sambil mengusap rambut anaknya.

Menggeleng keras tanda tak mau. "Nggak ah, kak doyoung nempel terus sama kak yedam! Masa tadi adek di cuekin!" Adu yongue.

Yoonbin dan jihoon saling melemparkan pandangan, tapi tatapan mereka seperti mengisyaratkan kata kata.

'Anak kamu bucin kak'

'Kan anak kamu juga dek'


Lalu mereka sama sama menghela nafas pelan.

"Eum yaudah, adek main aja disini sama papa juga mama" Sahut jihoon.

Akhirnya yongue mengangguk tanda mau, ya daripada dia main sama kakaknya yang jelas jelas lagi ngebucinin yedam kan:(



-

"Matanya biasa aja, bang. Kayak mau keluar gitu hehehe" Kata junho canggung sekaligus takut.

Ya gimana nggak takut, kalo de depannya sekarang yoonbin lagi natap dia tajam banget. Serasa mau mangsa dia hidup hidup.

Yoonbin berdecak kesal. "Ngapain lagi kesini?"

Junho berdeham pelan. "A-nu bang, gw mau ajak kak ji—"

"Kemana? Harus banget hah!?"

"I-stri bang, buat istri gu—

Yoonbin melotot kearah junho. "Lo mau jadiin jihoon istri lo, hah!? Berani lo!?"

Junho menggeleng ribut. "Bukan anjir! Suer dah! Bukan gitu bang! Ini istri gw lagi ngidam masakannya kak jihoon sama pengen ketemu, jadi gw ajak kak jihoon, gitu loh bang!" Jelas junho sambil keringet dingin.

Yoonbin memincing. Lalu mengangguk. "Awas aja lo macem macem sama jihoon, habis lo"

Junho ngangguk pasrah sambil neguk air liurnya takut takut.





-


Jihoon memasuki rumahnya dengan keadaan yang sudah sepi. Mungkin semunya sudah tidur, pikir jihoon.

Tapi ia lagi lagi di kejutkan dengan yoonbin yang sedang berdiri di depan dapur.

"Hhhh, kamu ngapain sih kak" Decak jihoon, efek kaget tadi.

Yoonbin tak menjawab, tapi ia mendekat kearah jihoon lalu tersenyum kecil.

"Mau ngomong, bisa kan?"

Jihoon mengangguk. "Bisa, ayok duduk dulu, masa mau sambil berdiri"

Yoonbin menurut, lalu mengikuti jihoon untuk segera duduk di sofa.

"Nah, mau ngomong apa?" Tanya jihoon.

Yoonbin berdeham pelan, dia gugup. "Kamu, masih nyimpen cincin nikah kita?"

Jihoon terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan.

"Masih,,, ehmmm, emang kenapa?"

"A-ku mau kamu— oh bukan! Aku mau kita pakai lagi cincin itu lagi, kamu mau?" Tanya yoonbin takut takut.

Jihoon terkejut dengan penuturan yoonbin yang tiba tiba, lalu matanya mulai menatap jari manis yoonbin yang terpasang oleh cincin pernikahan mereka dulu.

Jihoon ragu dia harus jawab iya atau tidak?

Menghela nafas pelan, lalu menatap yoonbin dengan tatapan sendu. "Maaf kak, aku belom bisa,, maaf" Lalu tertunduk merasa bersalah.

Yoonbin menatap jihoon kecewa, sudah sebulan lebih dia berjuang mengembalikan kepercayaan jihoon tapi jihoon masih belum menerimanya kembali?

Dan sudah sejauh itu?

Hhhhhh

"Kenapa nggak bisa, jihoon?" Tanya yoonbin dengan suara serak, dia seakan akan kehilangan suaranya.

Jihoon menatap yoonbin takut takut.

"A-ku suka sama orang lain kak, maaf"





Hancur sudah harapan yoonbin.







































TBC.

Wah jihoon suka sama siapa tuch
HAHAHAHA

Seneng dia up, walau cuma story saja :" 😃❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seneng dia up, walau cuma story saja :" 😃❤



Ex | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang