27☀

2.6K 341 123
                                    

"Apa liat liat!? Mau aku betot matanya!?"

Yoonbin mengusap dadanya sabar. Iya dia harus sabar sama mood jihoon yang lagi hamil ini.

Iya, jihoon hamil lagi. Dan usia kandungnya udah jalan 3 bulan. Ulah yoonbin yang selalu gempur jihoon setiap malam. Dan inilah hasilnya.

"Dek, masa marah terus" Ucap yoonbin memelas.

Jihoon menatap yoonbin sinis, terus bibirnya menye menye, ngejek yoonbin.

"Salah kakak ya, ngapain aja sama itu perempuan!?" Tanya jihoon, galak.

"Dia temen mas, wakt—"

"Halah! Tapi dia bilangnya kamu itu mantannya dia! Aku cemburu, mas!" Pekik jihoon, terus cemberut.

Yoonbin tertawa gemas, dia gemas sama jihoon yang lagi mode cemburu kayak gini. Bawaannya mau di serang lagi.g

Yoonbin membawa tubuh jihoon untuk di peluk, walaupun jihoon berusaha untuk menepis, tapi tetap saja jatuhnya sudah di peluk.

"Cemburu nih?" Goda yoonbin.

"Kakak pikir? Istri mana yang nggak cemburu"

Dengan gemas, yoonbin menciumi pipi jihoon yang semakin berisi. "Yaudah, nanti kalo dia kesini lagi, nggak akan mas respon"

Jihoon mendongak menatap yoonbin, dengan matanya yang berbinar.

"Beneran?"

Yoonbin berdeham pelan, lalu mengecup sekilas bibir jihoon. "Iya sayang"



-

"Papa! Mama! Kak doyoung, tadi cium kak yedam!"

Yoonbin dan jihoon yang sedang menonton TV di ruang tengah, langsung segera berdiri menghampiri anak anak yang bermain di halaman rumah mereka.

Mereka berdua bisa melihat doyoung yang sedang membekap mulut yongue, dan yedam yang sedang tertunduk malu.

"Kakak, adeknya nggak bisa nafas itu heh!" Ujar yoonbin, segera melepaskan tangan doyoung yang masih membekap mulut adeknya sendiri.

"Habis dia ngaduan!" Seru doyoung, kesal.

Jihoon menggelengkan kepalanya, lalu lebih memilih untuk menghampiri yedam.

"Yedam, tadi di apain sama dobby?" Tanya jihoon, lembut.

Yedam masih diam, dan masih juga menundukkan kepalanya.

Tidak berani menatap jihoon.

"Di cium, sama dobby. Hebat kan aku?" Sahut doyoung, dengan bangga.

"Hebat apa, nggak hebat!" Dengus yongue.

Doyoung melirik adiknya sinis. "Diem kamu anak kecil"

"Bacot buaya!"

Binhoon, melongo waktu dengar ucapan kasar yongue...

SEJAK KAPAN ANAKNYA INI PINTER NGOMONG KASAR!

"Adek, bicaranya! Siapa yang ajarin!?" Tanya jihoon, dengan muka galaknya.

Yongue menatap jihoon dengan polos, lalu menunjuk yoonbin. "Papa, tadi malam waktu nelfon ngomong bacot bacot bacot"

Sekarang gantian yoonbin yang panik.

Jihoon mencoba untuk bersabar. Kenapa keluarganya jadi kayak begini?

Atensi jihoon kembali pada yedam, lalu mengusak rambut anak manis itu.

"Yedam, ayok bilang sama bunda. Dobby tadi cium yedam?"

Yedam menatap jihoon, lalu mengangguk pelan.

"I-iya bunda,, hiks m-maafin yedam— hiks"

Jihoon panik, langsung aja peluk yedam biar nangisnya berhenti.

"Kok nangis? Nggak apa sayang, kan yang slaah dobby, bukan yedam" Ucap jihoon, sambil mengusap punggung yedam.

"Bukan itu bunda, hiks"

Jihoon menatap yedam heran. "Terus apa?"

"H-hiks, kata dobby, kalo di cium bisa buat hamil— hiks, yedam takut bunda— HUWAAAA HIKS"















































TBC.
:)
Bosen ah sedih mulu, kali kali aku kasih beginian:)

Apa tidak gemas? Heh, jihoon berisi banget anjir 😭Kek apa ya 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa tidak gemas?
Heh, jihoon berisi banget anjir 😭
Kek apa ya 😭😭

Ex | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang