「 78 : Preparation 」

9.9K 1.4K 64
                                    

Happy Reading~

|| My Mate ||

.

.


“Apakah benar, anda adalah seorang Witcher?”

Pertanyaan yang paman Theo lontarkan membuat wanita tua itu tertegun ditempatnya. Bola matanya sedikit melebar saking terkejutnya. Tak menyangka akan ada orang yang mengenali identitas aslinya.

“Siapa kau?! Kenapa kau berani menyebutku sebagai Witcher?!” bentaknya, mencoba mengelak meski itu sudah terlambat.

“Itu bukan bagian saya untuk menjelaskan, sebab saya disini hanya bertugas sebagai penerjemah serta guide tour untuk rombongan diluar. Jika anda berkenan kami masuk untuk mengutarakan maksud kedatangan kami kemari, mereka akan menjelaskannya semuanya kepada anda,” kata paman Theo.

Wanita itu tampak mempertimbangkan permintaan paman Theo. “Kalian datang kemari bukan untuk membawaku paksa bukan?” tuduhnya penuh curiga.

Paman Theo segera menggelengkan kepalanya kencang. “Tidak! Tentu saja tidak. Untuk apa kami membawa anda? Kami kemari hanya ingin menanyakan suatu hal,” jelasnya.

“....baiklah. Suruh mereka masuk kedalam,” titah wanita tua itu lalu berjalan menuju belakang rumahnya.

Senyum cerah terbit diwajah paman Theo. Ia segera membuka pintu kayu itu lebar-lebar, mempersilahkan rombongan Jung masuk kedalam.

.
.

Wosshhh

Percikan api tiba-tiba muncul pada tumpukan kayu yang ada didalam perapian. Rumah yang sebelumnya terasa dingin, perlahan mulai terasa hangat. Taeyong mendekatkan kedua tangannya didepan perapian untuk menghangatkan tubuhnya.

“...kami meminta maaf sudah datang kemari dengan banyak orang tanpa seijin anda dulu,” ucap Jaehyun pada sang wanita tua.

“Katakan saja kepadaku apa tujuan kalian datang kemari,” balas wanita itu dingin.

Posisinya saat ini, Jaehyun dan paman Theo duduk berdampingan dihadapan wanita lanjut usia tersebut, dimeja makan kayu yang sedikit berdebu. Seolah meja itu tak pernah dibersihkan dan digunakan lagi dalam waktu yang lama.

“Kami ingin memastikan, apakah anda adalah seorang Witcher atau bukan. Jika iya, saya ingin anda membantu kami untuk mengeluarkan sesuatu,” jelas Jaehyun dengan bahasa Jermannya yang tak terlalu jago. Setidaknya lumayan berguna untuk berbincang dengan wanita didepannya itu.

Kedua mata wanita itu bergulir, melirik Taeyong yang berdiri didepan perapian miliknya sambil menatap polos kepadanya. Pandangannya perlahan turun kebawah, tepatnya kearah perut Taeyong yang sedikit membuncit. Tentu beliau dapat mengetahui apakah si cantik itu sedang mengandung atau tidak.

“Kau membawa orang hamil jauh-jauh datang kemari? Kau gila?” semburnya pada Jaehyun. Sorot matanya menatap nyalang kearah pria tampan itu.

“Sebenarnya saya juga tak ingin membawanya ikut kemari, namun dialah alasan mengapa kami semua mencari keberadaan anda sampai kesini.” Jawab Jaehyun dengan wajah seriusnya.

Suasana di dalam rumah itu terasa semakin dingin dan mencekam. Melihat ketekadan dalam sorot mata Jaehyun membuat hati sang wanita tua itu sedikit lunak. “Katakan padaku apa yang bisa aku bantu, agar kalian cepat pergi dari sini.” Helaan nafas keluar dari mulut tipis wanita itu. Ia tau jelas, pria muda yang duduk didepannya itu tak akan mau pulang begitu saja sebelum ia membantunya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang