「 10 : Slowly Change 」

26.2K 3.4K 78
                                    

Pencet Bintang Pojok Kiri Bawah dulu bisa muncul warnanya lho ヽ(*´з`*)ノ

|| My Mate ||

.

.







“Kamu harus segera menghubungiku kalau sudah tiba di kampus ya.” Ini sudah ketiga kalinya Jaehyun mengatakan hal yang sama kepada Taeyong.

Sekarang, mereka berdua berada di dalam unit apartemen Taeyong. Memang tidak seluas mansion Jaehyun, namun sudah cukup membuat Taeyong nyaman tinggal disini.

 Memang tidak seluas mansion Jaehyun, namun sudah cukup membuat Taeyong nyaman tinggal disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ish! Iya-iya, bawel sekali sih kau, Jung Jaehyun!” omel Taeyong gemas.

Jaehyun juga tak berhenti mengikutinya kemanapun Taeyong pergi. Bahkan hingga ke kamar mandipun, Jaehyun hampir mengekorinya masuk ke dalam. Berlebihan sekali memang, bapak Jung ini.

“Aku ingin lebih lama bersamamu, sayang... sebelum aku kembali ke kantor. Kau kan tau kalau aku sudah kerja sampai malam pulangnya,” tutur Jaehyun setengah merajuk.

Taeyong menghentikan aktifitasnya yang saat ini tengah mengolesi selai strawberry diatas roti tawarnya, baru setelah itu kembali menatap Jaehyun. “Kita bisa bertukar pesan lewat line, Jaehyunie. Kalau kau tidak repot, kita bisa melakukan video call,” usulnya. Tak ingin ambil pusing. 

“Tidak. Tetap saja aku tidak tenang saat kita berjauhan, sayang..” jawab Jaehyun dengan cepat..“Jam berapa kelasmu selesai, sayang?” tanyanya lagi.

Si cantik kemudian memasang raut berpikirnya, “Emm...mungkin sekitar pukul 3 sore nanti, Jae. Kenapa? Mau kubawakan sesuatu?” tawarnya.

“No, kau tidak boleh datang ke kantorku seorang diri, sayang. Aku yang akan menjemputmu saja,” putus Jaehyun.

“Bukannya kau sangat sibuk, Jae? Lebih baik tak usah,” tolak Taeyong yang jadi tak ingin merepotkan kekasih barunya itu. Sebab ia tau orang kantoran seperti Jaehyun pasti sangat sibuk.

Jaehyun menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tak ada yang lebih penting selain melihatmu dalam keadaan aman, Taeyong. Aku akan menjemputmu di kampus saja, bagaimana?” tawarnya lagi.

Taeyong berpikir sejenak sambil memulai memakan rotinya. Memang tadi sebelum pulang ia sempat sarapan dengan Jaehyun dan noonanya, tapi Taeyong masih ingin memakan yang manis-manis juga.

“Terserah kau saja deh. Tapi lebih baik kalau kau menjemputku di halte bis yang tak jauh dari kampusku saja, Jae,” pinta si cantik, yang pada akhirnya tak bisa menolak permintaan Jaehyun.

Yang lebih tinggi mengangkat satu alisnya ke atas. Sedikit tak suka dengan permintaan sang kekasih, “Kenapa memangnya?” tanyanya.

“Katanya supaya orang ti一”

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang