『 5 : Finally, We Meet 』

28.5K 3.6K 405
                                    



Don't Forget Votenya ya ( ͡°❥ ͡°)


|| My Mate ||

.
.




Jadi disinilah Taeyong berada. Di salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang ada di Seoul.

Beberapa kali Taeyong mendengus panjang saat Ten menarik tangannya ke sana dan ke mari tanpa henti. Heol, Ten itu memang maniac shopping. Seminggu sekali ia pasti akan memborong beberapa barang di mall. Kalau tidak dengan Taeyong sih biasanya dengan Jungwoo atau Lisa. Sepertinya mereka semua sedang sibuk一atau pura-pura sibuk? Makanya Taeyong yang jadi sasaran empuk Ten kali ini.

"Aigooo~ Baju ini bagus sekali, Tae!! Ya ampun!! Aku jadi bingung memilih yang mana!" Berulang kali Ten memekik hal yang sama.

Bukan hanya satu atau dua toko yang sudah mereka masuki. Bahkan sekarang saja, Taeyong sudah membawakan dua paperbag milik lelaki cantik yang lebih pendek darinya itu.

"Buat apa sih membeli sebanyak ini? Toh nanti juga kau pakainya yang itu-itu saja, Ten," omel Taeyong layaknya ibu-ibu.

Sayangnya, Ten tidak benar-benar mendengarkan omelan Taeyong barusan. Ia menyibukkan diri memilih pakaian lagi. Melihat Ten yang fokus berbelanja membuat Taeyong mengerang frustasi.

Semalam ia begadang menyelesaikan tugas kuliahnya dan baru tidur pukul 2 pagi. Ia masih mengantuk sekali. Tapi sepertinya orang-orang di sekitarnya suka sekali membuatnya tetap terjaga.

"Taeyong..." Suara Yongie terdengar lemah memanggil Taeyong.

"Ada apa?" Balas Taeyong dengan gumaman lirih.

"Aku merasakan sesuatu di sini. Kita harus segera mencarinya!" Yongie berseru lantang secara tiba-tiba.

Taeyong segera menegakkan tubuhnya. Benar, baru saja Yongie mengatakan itu, tubuh Taeyong terasa aneh. Ada sesuatu yang membangkitkan instingnya saat ini.

"Ten!" Taeyong pun segera meneriaki Ten. "Apa!?" sahut Ten yang berada agak jauh dari tempat duduk Taeyong.

"Tunggu disini ya! Aku pergi dulu!" seru Taeyong sebelum berlari sedikit terburu-buru. Meninggalkan Ten yang kini memandangnya bingung.


.

.



Yongie sudah merintih lirih, entah karena apa. Dan Taeyong dapat merasakan tubuhnya semakin bereaksi aneh. Secepat mungkin Taeyong berlari keluar dari toko yang ia singgahi bersama Ten. Entahlah ia mau berlari ke mana, Taeyong hanya mengikuti ke mana insting wolf-nya membawa dirinya pergi.

Semakin lama tubuhnya semakin terasa panas, dan Taeyong bisa merasakan sesuatu yang berbeda pada hatinya. Ia tidak mungkin berubah wujud di sini bukan?



.

.




Drap

Drap

Drap

Drap



Jaehyun berlari kencang.

Ia memegangi bagian dadanya saat ia kembali merasakan gelenyar aneh pada dada serta tubuhnya. Ini bukan sejenis gelenyar nyeri karena penyakit, sebab gelenyar itu membuat tubuhnya mendadak panas dan mulai sedikit bergairah. Itu membuat Jaehyun sedikit frustasi sekarang.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang