『 37 : Respect 』

15.7K 2.1K 58
                                    

Votement ya mate (。・ω・。)ノ♡

|| My Mate ||

.
.




Taeyong tengah sibuk menata beberapa pakaian miliknya agar dapat tersusun rapi di dalam walk in closet. Bibir tipisnya bersenandung kecil, memecah kesunyian di dalam kamar yang kira-kira seluas kamar apartementnya ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam namun orang yang Taeyong tunggu tak kunjung pulang menampakkan lesung pipi kesukaannya.

Ah~ entah kenapa Taeyong sangat merindukan kekasih tampannya itu.

Tok tok tok

Ketukan pada pintu kamar mengalihkan atensi Taeyong. “Luna, Tuan Jaehyun akan segera tiba sebentar lagi.” Itu suara Bambam, Taeyong memang berpesan pada pemuda itu untuk segera memberitahukannya jika Jaehyun sudah tiba di Mansion.

“Okay! Terima kasih infonya!” balas Taeyong setengah berteriak. Buru-buru Taeyong menyelesaikan pekerjaannya yang memang tak banyak, sebelum ia berlari turun ke lantai bawah untuk menyambut kepulangan sang kekasih.

.
.




“Selamat datang, Tuan Jaehyun.” Begitu Jaehyun turun dari mobil, beberapa maid sudah menyambut kepulangannya dari balik pintu yang dibuka lebar-lebar.

“Tuan, biar saya bawakan tas anda一”

“TUNGGU!! Jangan mau dibawakan, Jaehyun!!” Suara teriakan Taeyong mengalihkan atensi semua orang yang ada di sana. Tampak pemuda cantik itu berlari kecil menghampiri Jaehyun.

Jaehyun yang melihat kedatangan sang kekasih, lantas berjalan cepat mendekati Taeyong sebelum kekasih mungilnya itu tersandung atau terpeleset.

“Sayang, kenapa berlari-larian?” Jaehyun lebih dulu berhasil menggapai Taeyong lalu memegangi pinggang ramping sang kekasih agar tidak bergerak ke mana-mana.

Karena tadi Jaehyun sempat melihat, Taeyong hampir terpeleset akibat berlarian diatas karpet merah yang menjuntai panjang.

“Hehehe, maaf Jaehyunie. Aku ingin menyambut kepulanganmu, tapi sepertinya aku kurang cepat.” Si Cantik menunjukkan cengiran lucunya sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

Tanpa menyadari, bila ada banyak pasang mata yang memandanginya dengan gemas.

Jaehyun tertegun selama beberapa detik sambil menatap Taeyong lekat-lekat begitu ia mendengar perkataan Taeyong. “Kau mau menyambutku?” tanyanya ulang, sekedar memastikan.

Kepala Taeyong bergerak naikturun mengiyakan pertanyaan Jaehyun, bibirnya mengerucut kecil dengan kedua tangan meremas pelan kemeja berbalut jas mahal milik Jaehyun.

“Tapi aku terlambat, bahkan aku tidak sempat membawakan tas kerjamu lebih dulu,” dumelnya kecewa. Oke, Jaehyun tidak bisa untuk tidak terharu mendengar keinginan Taeyong.

“Kalau begitu, besok kau harus menyambutku lebih awal sebelum aku tiba di Mansion,” saran Jaehyun. Tangan kanan pria itu terangkat untuk mengusap pipi kiri sang Mate.

Taeyong mendongakkan kepalanya, menatap Jaehyun dengan kedua mata Doe-nya berkristal bening. Menggemaskan. Bisa-bisa Jaehyun lepas kendali jika disuguhi pemandangan menggemaskan seperti ini terus-menerus, biasanya 'kan Taeyong bersikap biasa saja dan cenderung acuh kepadanya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang