『 81 : Seal 』

9.5K 1.3K 68
                                    

Hope you like it

|| My Mate ||

.

.




DHUUARRR

Seluruh penjaga serta pelayan yang berada di dalam dan sekitar mansion dikejutkan oleh suara ledakan yang cukup dasyat dari sayap Timur bangunan. Bahkan akibat ledakan tersebut, tanah yang mereka pijak sampai ikut bergetar halus. Serentak, semua orang berlari menuju ke sumber ledakan guna mencari tau penyebabnya.

“JANGAN MENDEKAT!” Dari kejauhan terdengar suara Jaehyun melarang mereka berlari lebih dekat. Terlihat atap mansion di atas sana sudah hancur dan bolong akibat ledakan tersebut.

“Tuan Jaehyun! Anda baik-baik saja?!” Seorang penjaga bertanya dari kejauhan.

Tangan kanan Jaehyun mengusap cairan kental yang mengalir turun pada atas pelipis kanannya. Ia berdarah. Mungkin karena tadi sempat tertimpa puing-puing bangunan yang roboh dari atas akibat ledakan sebelumnya. Lihat saja seperempat dari mansionnya hancur gara-gara ledakan tadi.

“Ya..aku tak apa!” Jaehyun menyahuti setengah berteriak supaya orang-orang tidak panik dan semakin khawatir.

“Hahahahahha....” Seluruh mata beralih memandang sang biang kerusuhan ini.

“Rupanya kau tangguh juga..” Semua dibuat tertegun, melihat Luna mereka tampak diselimuti oleh dua ‘mana’ yang  berbeda warna ditubuhnya. Yang sebelah kanan berwarna biru, sementara yang satu lagi berwarna kemerahan. Seketika bulu kuduk mereka bergidik ngeri, merasakan aura aneh yang dipancarkan oleh sang Luna, yang membuat mereka semakin takut untuk mendekat.

“Tuan, apa perlu saya panggilkan Nyonya Yoona?” tanya seorang penjaga melalui mindlink dengan Jaehyun.

“Tidak perlu. Aku akan mencoba menghandlenya terlebih dulu. Jika aku gagal, segera kalian panggil Bibi Yoona kemari,” putus Jaehyun yang tak dapat dibantah oleh siapapun. Terpaksa mereka berjaga-jaga menggunakan  senjata dan kekuatan seadanya. Meskipun tau kekuatan mereka jelas tak ada bandingannya dengan kekuatan yang Taeyong miliki.

Kini saatnya Jaehyun mencoba bernegosiasi secara halus dengan ‘sosok’ yang di sana.

“Kembalikan istriku...Kau tidak punya hak menggendalikan tubuh istriku semaumu sendiri,” perintahnya, menegur sosok 'Taeyong' yang lain itu.

Entah bagaimana bisa ‘mana’ gelap itu berhasil menguasai setengah dari kesadaran Taeyong lagi. Padahal dua minggu yang lalu Taeyong sanggup mengendalikannya.

“Hati-hati. Salah bertindak kita bisa melukai Taeyong.” Jay memperingati Jaehyun sebelum Jaehyun bertindak. “Aku tau,” balas Jaehyun ragu. Kedua matanya menatap lurus ‘Taeyong’ yang kini tampak berbahaya dan mengintimidasi. Berbeda sekali dengan Taeyong yang selama ini ia kenal. Jelas, ‘sosok’ di depan sana bukanlah Taeyong yang asli.

“Kumohon berhenti menggunakan tubuh istriku... Biarkan dia hidup dengan tenang...” mohon Jaehyun dari hati yang terdalam. Masa bodoh dengan orang-orang yang menganggapnya sedang merendahkan diri.

Jaehyun hanya ingin meminimalisir pertarungan pecah diantara mereka berdua. Mana mungkin juga dirinya sanggup melawan istri yang paling ia puja. Lebih baik Jaehyun rela mati daripada harus melawan atau bahkan melukai Taeyong-nya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang