My Mate [ Jaeyong ] ✔️

「 28 : Rogues 」

〰

Pencet bintang pojok kiri bawah dulu ya
(・ω< )★

〰

|| My Mate ||

.

.

️

“Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum dia mendatangi kalian lebih dulu.” Suara rendah dan dingin Yukhei memecah keheningan yang mencekam.

Ditatapnya tajam beberapa orang yang berdiri tak jauh darinya. Dilihat dari pakaian mereka yang lusuh dan kotor itu, Lucas menebak bahwa mereka adalah sekumpulan Rogue yang bersembunyi secara diam-diam di daerah ini.

“Grrrr..kau pikir kau siapa berani mengatur kami hah?” desis salah satu dari mereka. Mereka sudah menunjukkan taring mereka, mendesis marah sambil menatap Lucas yang berdiri dengan gaya angkuhnya.

Menaikkan satu alisnya keatas, Lucas menatap orang-orang dihadapannya itu dengan tatapan remeh. Apa mereka bodoh? Jelas-jelas daerah yang nereka pijaki sudah ditandai oleh bau khas dari Klan mereka, masih nekat saja menerobos masuk kemari.

“Well...jika tidak ingin ada keributan di sini lebih baik kalian segera pergi. Wilayah ini milik Klan kami dan kalian yang sudah berani masuk kemari tanpa seijin dari kami sudah melakukan pelanggaran. Kuyakin kalian tidak se-stupid itu untuk mengingat aturan dalam negeri ini bukan?” jelas Lucas, yang masih berusaha sabar.

“Hahahaha! Wilayah kalian?! Kami lah yang telah sampai terlebih dulu dari kalian! Kalian yang harus pergi dari tempat ini!” seru seorang pria berambut gondrong dengan jenggot lebat sembari tertawa mengejek Lucas.

Andai situasinya tidak begini, mungkin Lucas sudah tertawa terbahak-bahak melihat penampilan orang-orang itu. Mirip sekali dengan Thor dengan perut melubernya, pikirnya.

“Sepertinya kalian sengaja melanggar peraturan ya. Anggota kami selalu menandai semua wilayah kami setiap hari asal kalian tau.”

“Ciuh! Persetan dengan teritorial kalian! Kamilah yang terlebih dulu menempati tempat ini! Kalianlah yang harus pergi dari sini atau kalian akan rasakan akibatnya!” Salah satu dari mereka memasang kuda-kuda hendak berubah dan menyerang Lucas.

Kedua alis tebal Lucas semakin menekuk. Merasa ditantang dan diremehkan oleh para Rogue yang kini tertawa seakan mengoloknya. Mungkin mereka pikir dirinya hanya seorang diri sedangkan mereka jumlahnya lebih banyak akan membuatnya kalah. Hah! Lucu sekali.

Ia menarik sudut bibirnya keatas, mempersiapkan diri juga untuk melawan para Rogue itu bila sewaktu-waktu mereka datang menyerang. “Kalianlah yang seharusnya diberi pelajaran,” smirknya lebar, membalikkan fakta yang sebenarnya sangat diketahui oleh para Rogue tersebut.