62. Ending

7K 183 11
                                    

Saat keluar dari kamar, Abian memutuskan untuk keluar, pergi ke taman kecil yang ada di sebelah kanan rumahnya dan duduk di bangku yang ada disana.

Saat ini perasaan Abian sungguh kacau. Dia menyesal telah mengatakan apa yang dia rasa cemburunya terhadap hubungan Alvin dan Alma. Padahal dia jelas-jelas tau kalau cemburunya tidak beralasan karena hubungan Alvin dengan Alma tak lebih dari hubungan saudara sepersusuan.

Dalam diamnya Abian dikejutkan oleh Alzi yang tiba-tiba datang dan duduk disisinya " bikin kaget aja" seru Abian

" Kakak ngapain disini? Gak nemanin kakak ipar di kamar?" Tanya Alzi yang tak menghiraukan ucapan kakaknya

" Kamu ngapain disini?"

" Hampirin kakak yang aku lihat sendirian, kayak gak punya pasangan jawab Alzi yang mendapatkan pelototan dari sang kakak

" Alzi" panggil Abian. Abian rasa, tidak ada salahnya bertanya sedikit tentang Alvin kepada Alzi yang berteman dengan Alvin

" Ada apa?"

" Menurut kamu, apa Alvin punya rasa lebih untuk Alma?" Tanya Abian. Alzi yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh kakaknya tersenyum.

" Kok kamu malah senyum?"

" Sebenarnya kalau orang tidak tau hubungan mereka memang akan mikir kalau mereka itu sepasang kekasih karena kedekatan dan juga cara Alvin melindungi Alma, maksudnya kakak ipar memang tak seperti saudara lainya. Tapi kata Arsy, hubungan mereka hanya sebatas suadara saja dan gak pernah lebih, alasan perhatian Alvin berlebihan itu karena kepolosan yang dimiliki oleh Alma itu membuat banyak orang ingin memanfaatkannya dan dia akan melakukan apapun kepada orang yang berani menyakiti Alma meskipun dia bersangkutan dengan hukum" jelas Alzi

" Dan aku rasa kakak pernah bermasalah sama Alvin" lanjut Alzi mengingat kakaknya pernah dibikin babak belur oleh Alvin

" Gak usah diingat juga kali"

" Gak bakal bisa lupa kak. Karena aku ingat waktu itu Alma berani datang kesini tanpa berfikir apa yang terjadi" goda Alzi yang semakin mengingat tentang kejadian Alma datang ke rumahnya dan membuat Abian mendapatkan banyak pertanyaan baik itu dari orang tua mereka dan juga dari dirinya dan Afia.

Abian yang malas melayani Alzi memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan meninggalkan Alzi yang masih senyum menggoda dirinya.

Abian memutukan untuk  kembali ke kamarnya. Berharap Alma sudah tidur karena dia tidak mau berdebat hanya karena rasa cemburunya yang tidak jelas kepada Alvin. Lagian dia sudah tidak terlalu cemburu lagi setelah mendengar ucapan Alzi. Saat membuka pintu kamar, harapan hanya tinggal harapan karena Abian mendapati Alma yang sedang menatapnya namun tatapan itu tidak bertahan lama karena Alma dengan cepat memutuskan pandangan itu.

Abian berjalan kesisi lain ranjang dan langsung merebahkan tubuhnya tanpa menyapa Alma. Alma yang melihat kelakukan Abian yang memunggungi dirinya dan tidak berniat berbicara kepadanya membuat Alma kesal padahal sekarang dia ingin dimanja oleh suaminya itu.

Alma mengusap perutnya dan berbicara dengan anaknya yang masih dalam perutnya"Papa kamu jahat ya sayang. Cemburu kok sama om Alvin?" Ujar Alma

" Seharusnya yang cemburu itu mama ya kan? Papa kamu itu dekat sama cewek cantik siapa ya namanya? Ah iya, namanya Ara kalau gak salah, dia itu teman lamanya papa kamu, tau juga, entah benar teman lama atau cinta lama mama gak tau, tapi yang jelas mama gak suka kalau papa kamu dekat sama dia, iya sih dia cantik lebih cantik dari mama" lanjut Alma sengaja menyebut nama Ara berharap suaminya itu terpengaruh dan tidak menghiraukan dirinya yang ingin dimanja.

Alvin yang mendengar ucapan Alma hanya diam saja karena entah kenapa menurutnya lucu saja mendengar istrinya berbicara dengan anaknya yang masih dalam kandungan. Dia ingin mendengar lebih banyak lagi tingkah lucu istrinya itu

Because Allah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang