Tiga Puluh Satu : Tekad Abian

2.3K 147 2
                                    

Assalamualaikum
Marhaban ya ramadhan untuk semuanya.
Aku mau minta maaf sama kalian kalau-kalau aku ada salah, membuat kalian jengkel atau lainnya.

Pada mau gak maafin aku nih?

*
*
*

Aku sayang dia dan ingin dia.

#Abiandra Pratama#

Mohon tandai Typo.
Makasih.

Selamat Membaca

*
*
*

Alma mengucapkan syukur saat Abian datang tepat waktu jadi dia tidak harus menjawab pertanyaan Afia.

Kata-kata Abian tak bisa ditolak karena terbukti sekarang supir yang mengatarkannya sudah tak ada lagi karena baru saja dimintanya untuk pulang atas paksaaan Abian.

" masuklah" suruh Abian. Alma langsung berjalan melangkah ke pintu mobil bagian belakang, saat Alma telah membuka pintu, tangan Abian kembali menutup pintu sehingga Alma tak jadi masuk.

" kok ditutup lagi?"

" duduk di depan! Tenang, masih ada jarak diantara kita. Dan aku juga tidak akan menyentuh kamu" suruh Abian lalu melanjutkan kata-katanya saat Alma akan melemparkan bantahan.

" masuklah. Ini makin sore" ulang Abian yang sudah berjalan memutari mobil dan masuk ke bangku pengemudi. Ingin sekali Alma membantah tapi entah kenapa dia tidak bisa jadi Alma menurut saja dan masuk ke dalam mobil di tenpat yang Abian suruhkan.

Di dalam mobil Alma tak sekalipun menatap ke arah Abian bahkan ke arah depan sekalipun. Dia memilih melihat ke arah sampingnya. Biasanya saat dia duduk di belakang dia pasti selalu mencuri-curi pandang ke arah Abian. Tapi saat ini, duduk dengan jarak dekat, detak jantung Alma tak bisa di kendalikan. Dan hal ini sudah lama tak ia rasakan. Terkahir kali di awal-awal pernikahannya dengan Angga.

Tiba-tiba mobil Abian berhenti, Alma langsung melihat karena dia yakin pasti sudah sampai di tujuan tapi dia sadar kalau dia ada di parkiran sebuah tempat makan.

" kita makan dulu" jelas Abian seolah-olah tau keinginan Alma yang ingin bertanya. Sebenarnya sedari tadi Abian selalu memperhatikan Alma.

"  aku gak lapar"

" tapi aku lapar. Jadi temani aku makan habis itu baru aku antar pulang" jelas Abian yang tak mau kalah. Dia tidak peduli apakah dia berdosa karena memaksa Alma. Yang dia inginkan sekarang hanya berada dekat dengan Alma. Dia begitu merindukan Alma. Melihat Alma berada di rumahnya. Membuat dada Abian membuncah senang. Dan tanpa berfikir panjang Abian manawarakan lebih tepatnya memakasa Alma agar mau di antar oleh dirinya.

" silahkan dimakan" ujar pelayan yang mengantarkan makanan ke meja Abian dan Alma. Alma yang melihat makanan yang dihidangkan juga ada untuknya membuat Alma mengerutkan keningnya.

" mas, aku sudah bilang aku gak lapar" komentar Alma

" makanlah!. Aku gak mau makan sendirian"

" tapi mas aku gak mau makan"

" aku gak nerima penolakan Alma"

" aku juga gak nerima penolakan. Aku sudah mau ya nemanin mas makan. Jadi sekarang jangan paksa aku untuk juga ikut makan. Mas makan saja. Aku akan nungguin mas" balas Alma tak kalah sengit.

Abian yang mendengar balasan dari Alma dibuat kaget. Dia tak menyangka kalau Alma berani sama dia. Ini adalah satu hal yang baru tentang Alma yang dia ketahui. Alma akan mau dipaksa kalau yang dipaksakan menurutnya baik tapi kalau gak maka dia akan menolak.

Because Allah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang