59.

2.8K 159 6
                                    


WARNING !
TYPO DIMANA-MANA

MAAF UPDATENYA LAMA.
DIMAAFIN GAK?


Kemanjaan Abian kepada Alma makin menjadi-jadi karena tak pandang keadaan. Contohnya saja hari ini, mama, mommy dan neneknya datang berkunjung dan dia meninggalkan suaminya yang tertidur di dalam kamarnya. Malah menyusulnya dan tanpa malu tidur dipangkuannya. Padahal saat ini juga ada papa dan mama mertuanya. Alma hanya bisa tersenyum ke arah semua orang sambil menahan malu.

" sayang, kok perut kamu bunyi?" tanya Abian saat mendengar bunyi yang berasal dari perut Alma

" apaan sih?"elak Alma

" kamu sakit?"

" lapar kak bukan sakit" cicit Alma karena memang perimutnya berbunyi karena lapar. Emang belum lama ini dia sudah makan tapi lapar lagi

" lapar lagi? Bukannya belum lama ini kamu sudah makan?" tanya Abian yang sekarang duduk dan menatap Alma tajam. Bukan karena marah tapi kenapa Alma baru bilang kalau dia sudah lapar lagi?

" ya ayok kita nyari makan" ajak Abian yang menarik istrinya untuk berjalan ke arah dapur

" Alma harus ke rumah sakit" ujar nenek Alma yang membuat semua orang bingung termasuk Abian, yang membuat Abian bingung bukan ucapan nenek Alma tapi sejak kapan mereka datang?

" sejak kapan mereka disini?" bisik Abian di telinga Alma

" maksud nenek apa? Aku gak sakit nek?" tanya Alma kepada neneknya dan menghiraukan pertanyaan dari Abian

" ikut nenek sekarang!" suruhnya yang sudah berjalan lebih dulu

" udah ikutin aja. Dari pada nenek kamu mete gak berhenti!" saran mommya dan dianggukan oleh mamanya

" tapi ma, aku gak sakit. Sehat gini, ngapain ke rumah sakit?" elak Alma

" Buruan Alma, sebelum nenek geret kamu ke rumah sakit" teriak neneknya yang sudah berada di dekat pintu

" aku ikut" ujar Abian yang menyusul istrinya yang sudah berjalan lebih dulu. Sedangkan semua orang yang tertinggal juga menyusul karena khawatir dengan keadaan Alma

Sekarang mereka semua sudah di rumah sakit. Bahkan papa, daddy dan Alvin juga sudah berada di rumah sakit karena dikabarkan oleh mommy nya yang mengatakan kalau Alma masuk rumah sakit. Tanpa banyak bertanya mereka langsung datang ke rumah sakit itu

" Si Al, sakit apaan my?" tanya Alvin yang bukannya ragu malah bingun kenapa si Alma tiba-tiba masuk rumah sakit padahal mereka sering bertemu dan Alma baik-baik aja

" dia sakit Al, Alma mommy sakit. Nenek bawa dia masuk ke dalam sana" lirih mommy nya dan suara yang sudah bergetar.

" yee si mommy lebai deh. Pake nangis segala. Siapa tau tu nenek bosan di rumah karena udah pensiun jadi dokter dan bawa si Alma kesini buat praktek" ujar Alvin yang langsung dapat pelototan dari semua orang karena bicara tak masuk akal
" aku salah apa coba? Lagian si Alma tu sehat-sehat aja. Di kampus aja kerjaannya makan aja. Sakit dari mana coba? Percaya deh sama aku pasti tu nenek lagi..." tambah Alvin yang terputus karena tatapan daddy kearahnya

Nenek mereka, ibu dari Xavier memang sudah tak lagi bekerja di rumah sakit karena umurnya sudah tua.

" maaf dad, aku hanya ingin hibur kalian semua aja. Wajahnya udah kek si Alma di jemput malaikat ma, akhh..sakit my, kok telinga aku dijewer sih sakitt" teriak Alvin kesakitan karena tiba-tiba mendapatkan jeweran dari mommy nya

" kalau sampai anak mommy di jemput malaikat mau. Maka mommy juga akan paksa tu malaikat maut jemput kamu sekarang juga" ancam mommy nya

" enak aja. Kenapa aku? Gak mommy aja biar bisa nemani si Alma. Dan telinga aku juga aman dari jew... Akh..aku becanda aja my" teriak Erick lagi karena mendapatkan jeweran lagi kali ini lebih kuat dari sebelumnya

" kalian bisa diam? Jangan ada yang bicara sampai mama keluar dari ruangan itu!" kali ini Xavier yang bicara dan itu ampuh bisa membuat mulut Alvin tertutup rapat

Tak lama, akhirnya Alma keluar dari ruangan itu dengan air mata yang deras berjatuhan di pipinya namun wajahnya tersenyum dan itu membuat semua orang bingun. Abian berjalan mendekat kerah Alma.
" ada apa sayang?" tanya Abian namun tidak mendapatkan jawaban dari Alma. Malahan sekarang Alma memeluknya dan semakin menangis dalam pelukan Abian.

Lalu nenek juga ikut keluar dari ruangan itu. Dan semua orang menatap kearah nenek berharap sang nenek menjawap pertanyaan mereka.
" mulai hari ini Alma pulang ke rumah nenek" ujarnya yang malah mengatakan hal yang tak diharap dan mengecewakan

" Alma gak mau, Alma mau tinggal di rumah mama mertua"

" gak ada bantahan Alma, kalau kamu ingin baik-baik aja, ikuti kata nenek"

"ma sebenarnya ini ada apa? Mama gak bisa maksain kehendak. Kalau Alma gak mau tinggal sama mama jangan dipaksa. Kalau mama kesepian tinggal sendirian aku sama Nayya akan pindah ke rumah mama" seru Xavier yang tak suka dengan keinginan mamanya

" mama tak kesepian, Xavier. Mama melakukan semua ini demi kebaikan Alma. Mereka semua, bahkan suaminya sendiri tidak ada yang tau dengan keadaan Alma"

" bagaimana mereka bisa tau kalau aku saja tidak menyadari nek. Mereka gak salah tapi aku aja yang tak menyadari tanda-tandanya"

" keputusan nenek sudah bulat. Nenek tidak peduli suami kamu setuju atau tidak. Ini semu demi kebaikan kamu sama anak kamu"

" anak? Anak? Nenek bilang anak? Si Alma hamil? Gila.. Aww" lirih Alvin saat mendapatkan pukulan dari mommy nya

" kok dipukul sih my?"

" Alma hamil kamu bilang gila. Kamu tuh yang gila" sentak mommy nya.

" sayang, kamu hamil?" tanya Abian yang sudah berada di hadapan Alma. Alma mengangguk. Abian langsung membawa Alma kepelukannya. Dia begitu bahagia, berkali-kali Abian mengucapkan syukur karena telah dipercaya oleh Allah.

" alhamdulillah. Makasih ya Allah" lirih Abian menjauhkan badannya dari Alma lalu mengecup wajah Alma berulang kali menghiraukan orang yang ada disekitarnya.

" berapa bulan nak?" tanya mama Abian

" 3 bulan ma" lirih Alma enggan karena malu selama itu dia tidak pernah menyadari kalau dia sudah berbada dua

" 3 bulan? Bukan 3 minggu?" tanya sang mommy memastikan karena tidak percaya karena 3 bulan waktu bukan sebentar

" gak ma. Dia sudah berumur 3 bulan" ujar Alma sambil mengusap perutnya yang memang susah sedikit berisi. Kini dia tau apa alasan dia makan sedikit lebih banyak dan sering. Dan juga sikap manja Abian dan sering nebgecup perutnya

" selama itu dan lo gak sadar? Ibu apaan sih.. Aww.. My sakit" lirih Alvin karena lagi-lagi dia mendaparkan pukulan dari mommy nya

" sayang" panggil Nayya mama Alma. Dia berjalan kearah Alma memeluk anaknya erat. Entah kenapa dia ingat dirinya saat hamil dulu. Dia juga telat mengetahui keberadaan Alma dulu, dan saat dia udah tau keadaannya jauh dari kata baik-baik saja. Dan dia berdoa agar nasip anaknya tak sama dengan dirinya. Xavier membawa Nayya kepelukannya, dia tau apa yang dirasakan oleh istrinya. Dia masih ingat sama kesedihan itu dan kesalahannya yang hampir menghilangkan nyawa putri cantiknya.

" mama kok sedih?" tanya Alma bingung sama raut wajah mamanya. Alma memang tidak tau ceritanya. Mereka semua memilih menyembunyikan dari Alma

" ya iyalah sedih. Lihat putri satu-satunya mau punya anak. Itu artinya lambat laun lo akan lupain mama" jawab Alvin yang kali ini tidak ada pukulan atau jeweran dari Mommy

" aku gak pernah lupain mama ya. Aku sayang sama mama" ujar Alma yang ikut berpelukan dengan mama dan papanya

" mama gak sedih sayang. Alvin aja yang ngomong ngasal" bujuk sang mama

***
Benar-benar habis ide aku. Gak tau lagi mau nulis apaan?

Ada yang mau ngasih saran gak? Atau aku bikin ke mama aja. Mama Nayya di cerita jodohku

@Chie-Vaichy
TBC

Because Allah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang