Alma memutuskan untuk pergi dengan bantuan Alvin, dia pergi dari dunianya bukan untuk bersembunyi tapi untuk mencari tempat yang bisa menenangkan hatinya melainkan ini adalah rencannya untuk menyelesaikan semuanya. Dan yang tau kepergiannya hanyalah dirinya, Alvin dan Angga. Semua orang taunya Alma dan Angga pergi berlibur dan itu sudah direncanakan oleh Alma dan dibantu oleh Alvin.
Satu minggu telah berlalu dan sekarang Alma telah berada di rumah yang dia tempati dengan Angga selama ini dia datang diantarkan oleh Alvin. Untuk beberapa saat mereka hanya diam saja sampai akhirnya datanglah seseorang yang ditunggu oleh Alma, yaitu Aina.
" Assalamualaikum" salam Aina
" loe juga disini? Pasti mau nanggih oleh dari mereka kan?" tanya Alvin yang sudah memulai aksinya dan hal ini tanpa sepengetahuan Alma.
" jadi kalian benar pergi?" tanya Aina dengan nada lemah dan wajah lelah.
" pertanyaan loe aneh deh. Ya iyalah mereka pergi. Tuh lihat mereka baru aja pulang. Bilang aja loe datang juga mau nagih oleh-oleh kan?" tambah Alvin yang benar-benar berpura-pura tak tau padahal sejak tadi dia sudah menahan kesal melihat wajah Angga dan sekarang ditambah dengan wajah Aina. Ingin rasanya Alvin memukul mereka.
" udah Al. Emang loe pikir semua orang kayak loe. Siapa tau aja Aina itu kangen sama gue karena udah lama gak ketemu" tengah Alma
" becanda kali Al. Lagian kalau iya kan gak masalah. Loe pasti bawa oleh-oleh buat dia juga kan?" ujar Alvin.
Aina yang jadi topik pembahasanya tak menghiraukan ucapan Alvin. Yang ada dalam otaknya sekarang ini hanyalah ingin tau apa yang terjadi. Dia masih belum percaya Alma dan Angga berbaikan saat Alma melihat hal yang tak mungkin mereka berbaikan. Atau kemungkinan lain telah terjadi?
" kemana kalian pergi?" tanya Aina.
" itu menjadi urusan kami berdua?" jawab Angga yang membuat Aina, Alma dan Alvin tak percaya. Dan pastinya Alma dan Alvin bingung dengan ucapan Angga.
Seketika ditengah keheningan Alvin tertawa. Mentertawakan pertanyaan bodoh yang ditanyakan oleh Aina.
" Alvin" ingat Alma agar Alvin berhenti tertawa namun percuma karena Alvin tetap tertawa
" Alvin udah"
" maaf, tapi teman loe benar-benar lucu, Al" ujar Alvin yang masih belum bisa menghentikan tawanya.
"Dia mempertanyakan kemana kalian pergi? Padahal itu adalah privasi kalian sebagai pasangan. Gini aja deh Aina. Loe tagih aja oleh-olehnya agar loe tau kemana mereka pergi sama kayak gue yang juga nagih sana Alma" lanjut Alvin." emang kamu minta oleh-oleh apaan sih Al. Dari kemarin bilangnya minta oleh-oleh bakal marah kalau aku gak bawain padahal sampai detik ini loe gak ngasih tau gue mau oleh-oleh apa?" kali ini Alma memang menggerutu. Pasalnya sejak dia pergi dari Alvin, Alvin selalu menagih oleh-oleh yang akan diberikan oleh dirinya dan Angga. Padahal Alvin tau sendiri kalau dirinya tak pergi bersama dengan Angga.
" yakin loe udah bawain. Kalau belum gue tagih lain waktu aja" goda Alvin
" loe ngomong gak jelas lagi gue usir"
" galak amat mbak" ejek Alvin " iya-iya gue serius. Oleh-oleh yang gue minta itu ponakan, loe bawakan?" jelas Alvin. Alma yang mendengar ucapan Alvin melotot ke arah Alvin berbeda dengan Angga dan Aina yang saling tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Allah (End)
SpiritualFollow dulu sebelum baca. Because Allah Romantis-Spritual Alma hanya meyakini bahwa Allah SWT punya rencana lain disaat pernikahan pertamanya berakhir. Rank# 02- sebuah [13-01-2020] Rank# 97-Kehidupan [24-01-2020] Rank# 09-Jatuh [12-03-2020] Rank#...