Because Allah (End)

Sepuluh : Kehidupan Baru

Mohon tandai Typo.

Apa yang terjadi adalah takdir Allah SWT. Sebagai hambanya kita hanya bisa menerima dengan lapang dada.

Aamiin
***Almahyra Vanera Pratama***

1 bulan sudah Almahyra menyandang status janda diumurnya yang baru menginjak umur 20 tahun. Tapi dia merasa lega karena akhirnya tak ada lagi tekanan dalam hidupnya.

Sekarang dia kembali tinggal di rumah orangtuanya seperti dulu sebelum dia menjadi istri orang. Semua orang mengira dirinya begitu kasihan karena telah diceraikan oleh suaminya termasuk ke dua orang tuanya. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya meskipun Alma merasa sedih dengan takdir yang dia terima tapi bukan berarti dia begitu menderita karena sebenarnya dia sendirilah yang menginginkan perpisahan itu namun tidak ada yang mengetahui hal itu karena dia tidak mau nama mantan suaminya itu buruk dimata semua orang. Biarlah semua orang mengira dirinya begitu menderita karena umur pernikahannya yang hanya satu tahun.

" kayak anak perawan aja berdiam diri dirumah?" tegur om Alma adek sepupu dari mamanya yang baru saja datang. Orang yang dia panggil om Rival itu adalah orang yang begitu menyayangi dirinya. Dari dulu sampai sekarang om Rival adalah perisai dirinya. Setelah percerainya dengan mantan suaminya itu omnya selalu mengomel mengatakan kalau dia menyesal karena telah melepaskan ponakan cantiknya kepada orang yang salah.

" ajak Alma keluar ya om. Sebenarnya Alma bosan di rumah tapi gak tau mau kemana?" ujar Alma dengan sifat manjanya seperti biasa

" kamu pikir kamu masih bocah mohon-mohon gitu sama om Rival. Di gorok tante Dena baru tau rasa kamu" ucap sang mama yang ikut nimbrung dengan dengan Rival dan Alma

" Tante Dena gak akan marah kok ma. Tante Dena kan tante aku juga" jawab Alma bangga karena memang Dena adalah tantenya yaitu adek dari papanya. Karena setiap hari sering bertemu membuat Dena dan Rival saling jatuh cinta meskipun itu melewati beberapa hal. Dan mereka memutuskan menikah saat Alma bermumur 14 tahun dan sudah memiliki seoarang anak laki-laki yang baru berumur 3 tahun.

" ya udah sana siap-siap. Kita akan jalan ke mall. Om akan belikan apapun yang kamu mau" ujar Rival. Alma yang mendengar ucap Rival bersorak riang dan langsung berlari ke kamarnya berniat untuk mengganti pakaian dengan yang lebih sopan dibawa untuk keluar rumah.

" apa gak papa kamu bawa Alma jalan-jalan?. Kerjaan kamu bagaimana?"

" gak papa kok kak. Aku hanya ingin Alma melupakan masalahnya kalau dia sendirian kayak tadi aku yakin dia akan tertekan"

" kamu benar, kakak aja tidak tau harus bagaimana menyikap Alma yang terlihat kuat memikul masalahnya padahal kalau dia menangis sekalipun itu akan lebih baik" ujar Nayya mama Alma dengan nada serak menahan air matanya karena begitu tersiksa dengan derita yang didera putri satu-satunya

" Ponakan aku itu adalah wanita yang kuat kak. Jadi kak Nay gak usah khawatirin dia" jelas Rival mencoba untuk memberikan kekuatan kepada kakak sepupunya itu.

" ayouk om kita berangkat" seru Alma dengan semangat 45.

" kamu udah siap?"

" hm.. " jawab Alma karena dia memang sudah siap. Dengan penampilan natural milik Alma tidak ada yang akan menyangka kalau dirinya adalah seorang janda. Dengan gamis berwarna Armi dengan warna hijab yang sepadan dengan warna baju membuat Alma terlihat seperti gadis belia.

" ya udah kalau gitu kita berangkat. Kak kita pergi dulu. Oh ya bilangin ke kak Xavier kalau aku bawa anak jalan-jalan. Aku gak mau dia marah-marah gak jelas lagi" ungkap Rival. Rival belum melupakan kemarahan Xavier papanya Alma saat dulu dia membawa Alma jalan-jalan dan pulang larut malam. Xavier terlihat seperti singa yang ingin memangsa incaran yang sudah ada di depan matanya. Untung ada Nayya yang mencoba menenangkan Xavier jadi Rival terbebas dan tak menampakan dirinya selama 1 bulan di hadapan Xavier.