Lima Puluh Dua

2K 125 4
                                    


" dek" panggil Xavier saat mereka lagi di kamar hendak akan tidur na8mun karena tugas kuliah yang belum selesai jadi Alma mengerjakan tugasnya sedangkan Abian duduk di ranjangnya memainkan hp

" hm" respon Alma tanpa melihat ke arah Abian karena fokus sama tugas yang dia kerjakan

" senin depan adek ada acara?"

" adek kuliah kak. Ada apa? Mau ajak adek jalan ya?" tanya Alma yang semangat 45 bahkan dapat mengalihkan pikirannya

" tadi yeman kuliah ka-kak ngundang until Hadit ke acaranya dan nyuruh kakak ngajak kamu katanya mau kenalan" ujar Abian

" teman kuliah? Berarti kak Adrian ikut?"

" gak, yang ngundang kakak ini adalah teman kuliah dulu sebelum kakak pindah jurusan dan juga kampus. Kalau jadi mungkin ini adalah pertemuan kakak dengan mereka lagi sejak pindah" jawab Abian jujur dan dia lupa kalau sebelumnya dia belum pernah cerita tentang hal ini kepada Alma.

Alma yang baru saja mendengar hal baru sekarang telah beralih tempat. Sekarang dia sudah bersimpuh duduk di hadapan suaminya untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Abian yang masih belum paham dengan keadaan, bingung melihat tingkah istrinya.

" kakak belum pernah cerita kalau pernah pindah jurusan"

" ah itu, udah lama. Kakak pindah karena merasa jalau jurusan kedokteran bukan bidangnya kakak" jawab Abian

" kedokteran? Ye pasti lagi bohong ini" respon Alma tidak percaya dengan ucapan suaminya

" kamu gak percaya?" selidik Abian setelah melihat reaksi dari Alma

" kurang sih. Tampang kayak kakak mau jadi dokter"

" adek akan percaya saat kita bertemu nanti"

" aku gak mau ikut" tolak Alma.

Abian kaget mendengar penolakan dari istrinya. Dia tidak suka akan hal itu. Alma yang melihat perubahan raut wajah suaminya, dia mendekat ke arah suaminya lalu menyadarkan kepalanya di bahu Abian. Abianpun tak keberatan

" kak, ini adalah pertemuan pertama kalian setelah lama tak bertemu. Akan lebih baik kalau kakak gak ngajak aku. Aku yakin pasti akan bernostalgia. Dan aku gak mau ganggu itu." ujar Alma menjelaskan alasan kenapa dia gak mau ikut. Bukan karena menolak begitu aja

" tapi ada kamu akan lebih menyenangkan"

" itu sih maunya kakak aja. Aku janji jika ada lagi pertemuan kakak dengan kalian aku akan gabung. Ok" bujuk Alma yang akhirnya dianggukan oleh Abian. Abian tersenyum, dia bersyukur karena menikahi gadis yang berfikiran luas seperti Alma. Yang dikatakan Alma ada benarnya, bahkan Abian sendiri tak terfikirkan akan hal itu. Dia sudah lama tak bertemu dengan teman-temanya itu dan tak tau bagaimana watak mereka. Dia gak mau ngambil resiko jika disana terjadi sesuatu yang akan membuat istrinya tersakiti.

" tapi besok kakak bisa gak nemanin adek pergi ke mal?" tanya Alma. Abian kaget mendengar permintaan dari Alma karena ini adalah pertama kalinya Alma mengajaknya pergi ke mall

" beberapa hari lagi adalah hari ulang tahun seseorang jadi aku ingin beliin dia oleh-oleh" lanjut Alma

" seseorang? Siapa?" selidik Abian yang tak suka saat istrinya mengatakan kata seseorang. Apasalahnya langsung menyebut namanya saja

" gak usah cemburu gitu. Seseorang itu gak akan ngalahin posisi kakak dihati adek kok" jelas Alma saat tau apa arti dari raut wajah suaminya. Abian yang mendengar penjelasan singkat dari Alma langsung membawa Alma kepelukannya

Seseui dengan keiinginan Alma. Dia dan Abian pergi ke mal untuk membeli beberapa barang. Dan yang terpenting adalah barang yang disebutkan oleh Alma. Setelah beberapa lama akhirnya Alma sudah membeli beberapa barang. Saat lagi melihat-melihat di toko pakaian tiba-tiba Alma melihat satu stel pakain syar'i yang membuat Alma berhenti melangkah

Because Allah (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang