Pagi hari jelang jam 10 hampir semua orang yang berkumpul di rumah Alma sebelumnya sekarang mereka berkumpul di kediaman Alvin. Dan ini terjadi karena ulah mommy nya yang menghubungi semua orang untuk datang ke rumahnya.
Sejak semalam, sejak mommy nya mendapati dirinya tidur di ranjang yang sama dengan gadis yang dia tolong semalam membuat mamanya histeris. Padahal dia dengan perempuan yang dia tolong tidak melakukan apa-apa bahkan Alvin sendiri tidak tau bagaimana bisa dia bisa tidur di ranjang yang sama dengan perempuan yang ditolongnya.
Alma yang juga berada di dalam ruangan yang sama dengan Alvin sejak tadi menahan tawa melihat Alvin yang tak bisa berkutik sejak tadi karena ditatap tajam oleh papa dan Daddy mereka " jangan ketawa lo!" Ancam Alvin
Mendengar ancaman itu bukannya takut Alma malah melepaskan tawanya " gak bisa lagi gue nahan" ucap Alma disela tawanya
" Alma" seru sang mama dengan nada datar
" Maaf ma" lirih Alma
" Sekarang jelaskan, kenapa kalian bisa ada di kamar yang sama?" Tanya Nayya yang membuat Alvin takut untuk menjawab. Padahal dia berharap yang bertanya itu adalah papa dan Daddy tapi yang ada malah mama sang pengacara yang bermulut pedas. Sekarang Alvin tau apa yang dirasakan oleh lawan mama saat dalam ruangan sidang.
" Semalam aku nabrak dia ma. Dia gak mau dibawa ke rumah sakit, jadi aku bawa dia pulang"
" Ok bawa pulang, tapi kok bisa ke kamar?"
" Aku emang bawa dia ke kamar ma" jawab Alvin jujur karena semalam dia memang langsung membawa gadis itu ke kamarnya. Seketika keadaan jadi diam karena ucapan Alvin yang ditanggapi lain oleh semua yang mendengar nya
" Apa yang kalian lakukan di kamar?" Kali ini Daddy-nya yang bertanya karena mama tak tau lagi mau bertanya apa?
" Yang kami lakukan di kamar ya..." Ucapan Alvin terhenti karena mulai sadar kalau ucapannya dicerna lain oleh keluarganya " apa yang kalian pikirkan? Aku membawanya ke kamar hanya untuk mengobati lukanya saja" jawab Alvin
" Terus kenapa kalian tidur di ranjang yang sama?" Kali ini Alma yang bertanya
" Ya hanya tidur, gue pun gak tau kenapa bisa ada di ranjang padahal jelas-jelas sebelumnya gue tidur di sofa" jelas Alvin yang ada benarnya karena seingatnya dia tidak tidur di ranjang
" Semalam kamu pindah, saya gak tau kamu ngingo atau apa tapi saat saya mau pindah, kamu halanginya saya dengan menyebut nama Alma" jelas perempuan yang ada di sebelah Alvin yang sejak tadi hanya diam saja
Alma yang mendengar penjelasan itu kali ini tidak bisa menahan tawanya
" Gue bunuh juga lo ngetawain gue" geram Alvin melihat Alma tertawa" Kangen lo meluk gue, sini peluk" ejek Alma sambil merentangkan kedua nya
Alvin makin geram mendengar ejekan Alma yang makin menjadi-jadi apalagi tawanya yang tak kunjung habis
" Al, jangan ejek Alvin, ingat lagi hamil" nasehat Abian
" Maaf, aku lupa"
" Dengarin tu suami!"
" Jadi kalian tidak melakukan apa-apa semalam?"
" Ye mommy masih nanya. Ya gak lah!"
" Selain hanya tidur bersama dan berpelukan tidak ada hal lain yang terjadi" jelas perempuan yang ada dibelah Alvin
" Mommy gak percaya sama kalian berdua. Mommy gak mau nanggung malu jadi sebelum berita tentang kamu hamilin anak orang tersebar. Mommy harus nikahin kalian" ujar sang mommy yang membuat semua orang tidak percaya. Begitu juga dengan Alma dan orang tuanya
" Gak, aku gak mau my. Orang aku gak apa-apain ni cewek"
" Saya juga gak mau tante"
" Mommy maksa dan kalian gak berhak nolak" lanjut sang mommy lalu pergi begitu saja
" Daddy, mommy lagi ada masalah ya?" Tanya Alvin polos kepada daddy-nya
" Kamu masalahnya" jawab sang Daddy yang kali ini juga ikut pergi
" Lah kok pada pergi semua? Ma pa, kalian gak maksa aku nikah juga kan?"
" Keputusan ada di tangan orang tua kamu. Mama sama papa gak punya hak akan itu"
" Mana bisa gitu" protes Alvin " sama Alma aja mereka punya hak kenapa mama sama papa gak punya hak sama aku? Ayolah ma, pa. Bantuin aku. Aku sama ni cewek gak ngapa-ngapain?"
" Kamu gak tau nama cewek yang kamu tiduri?"
" Bang Abi. Gue gak tidurin dia"
" Maaf, maksudnya kamu gak tau nama cewek yang kamu tolong?"
" Belum kenalan kita" jawab Alvin
" Ya udah kalian kenalan. Gak kenal kan gak sayang. Kalau gak sayang sulit untuk nikah"
" Wah, Lo makin keterlaluan ya Al. Masak ikut-ikutan nyuruh gue nikah"
" Alma ada benarnya, kalian kenalan aja dulu sampai tanggal pernikahan kalian ditentukan oleh mommy" Ujar Nayya lalu ikut pergi dan diikuti oleh semua orang. Sekarang yang tinggal hanya mereka berdua saja
" Aku mau pulang, takut ibu khawatir" ucap gadis yang ada di samping Alvin setelah beberapa saat diam
" gue antar"
" Gak usah! Makasih"
" Jangan membantah! Lo masih belum sehat. Kalau lo kenapa-kenapa gimana?"
" Baiklah. Tapi kamu bisa antar aku sekarangkan?"
" Hm, Lo tunggu disini, gue ambil kunci mobil dulu"
" Aku ikut" ujar gadis tersebut. Alvin menatap gadis itu bertanya kenapa dia ikut "Mau ngambil tas" jelas gadis itu walaupun tidak dapat pertanyaan dari Alvin
" Duduk aja! Biar gue ambilin" suruh Alvin dan percakapan mereka berdua itu itu tidak luput dari pandangan sang mommy dan Alma dari tempat yang tak jauh
" Akhirnya punya mantu" seru sang mommy dengan suara pelan namun sangat antusias kepada Alma. Sedangan empat orang lainnya, daddy papa, mama, dan suami Alma hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Alma dengan mommy
Setelah Alvin pergi mengantarkan perempuan itu, Almapun minta izin Untuk pulang ke rumah nya dan mendengar kabar baik dari mommy.
" Kenapa senyum gitu?" Tanya Abian kepada Alma yang sejak pulang dari rumah Alvin sering senyum sendiri.
Alma mendekati suaminya itu " aku gak nyangka, tipe Alvin itu kayak cewek tadi. Dia juga kelihat peduli sama cewek padahal biasanya dia cuek sama pacar-pacar nya" jelas Alma
" Pacar-pacar?"
" Kakak gak tau, setelah aku nikah, dia selalu gonta-ganti pacar. Gak satu tapi entah sudah berapa banyak hati yang dia patahin?"
" Setelah kamu nikah?" Tanya Abian. Sebenarnya sejak awal Abian penasaran dengan perasaan Alvin kepada Alma. Dia tidak cukup percaya kalau hanya sekedar saudara saja. Apalagi ditambah dengan kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh Alma
" Hm, sebelum itu dia selalu bersama aku. Gak pernah dekat sama cewek, kalau ada cewek yang dekatin dia selalu ditolaknya. Katanya sih dia ingin menjaga perasaan aku" jelas Alma yang membuat pikiran Abian makin terbang.
Alma menangkap raut wajah Abian yang mulai berubah. Dia sadar kalau kata-kata sudah membuat suaminya salah paham. Alma mendekati suaminya itu dan menangkup wajah suaminya " kakak pasti lagi pikir perasaan Alvin sama aku itu melebihi perasaan saudara kan?" Tanya Alma.
Abian hanya diam dan tak berapa saat dia berdiri dari duduknya dan menjauhkan tangan Alma dari wajahnya " kamu istirahat sana, aku mau menemui papa dulu" ujar Abian lalu berlalu pergi. Alma yang melihat hal itu sedih, dia tak suka melihat raut wajah datar dari Abian.
" Kakak mau kemana? Aku belum selesai bicara" teriak Alma yang tak dihiraukan oleh Abian karena sekarang tubuh Abian sudah menghilang dari balik pintu. Melihat hal itu tetesan air mata Alma mengalir diwajahnya.
@ChieVaichy
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Allah (End)
SpiritualFollow dulu sebelum baca. Because Allah Romantis-Spritual Alma hanya meyakini bahwa Allah SWT punya rencana lain disaat pernikahan pertamanya berakhir. Rank# 02- sebuah [13-01-2020] Rank# 97-Kehidupan [24-01-2020] Rank# 09-Jatuh [12-03-2020] Rank#...