LalisaxKaixMinHo

5.7K 551 53
                                    

"aku akan bertanggung jawab" ujarnya dengan tegas saat tau jika wanita yang dihadapannya tengah mengandung buah hatinya.

"anni! tak perlu" balas Lisa datar seraya menatap kosong kedepan, tangannya mengelus perut datarnya seolah sang buah hati mereka sudah berwujud padahal masih menjadi segumpal darah yang akan bertumbuh

"wae? itu anakku Lalisa! dan kenapa pula aku tak perlu bertanggung jawab atas dirimu? kau kekasihku sayang.. mana mungkin aku membiarkanmu menderita sendirian" sahut pemuda itu dengan memandang wajah Lalisa dengan sendu

"kau sudah membuatku menderita Kai-ssi"

Pemuda yang bernama lengkap Kim Jong-in itu tersentak ketika sebuah kalimat dingin yang Lisa lontarkan padanya

"a_apa maksudmu? aku mencintaimu sayang tentu itu tak mungkin" sanggahnya seraya memegang tangan Lisa namun segera ditepis kasar oleh gadis itu

"apa aku harus membongkarnya sekarang? Anni tak perlu..sekarang pergilah bersama selingkuhanmu karna aku bisa mengurus hidupku sendiri dan bayiku" balas Lalisa yang kini menatap tajam Kai yang sedang shock ..bagaimana bisa Lisa mengetahuinya?

"bagaimana aku bisa mengetahuinya ya ? padahal kalian sudah bermain rapi di belakangku.. Tapi Kai-ssi kau lupa kan? jika sepandai pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh juga begitu juga dengan dirimu.. sepandai pandainya kau bersembunyi akan ada saatnya persembunyian itu terbongkar"

Air mata Kai tak terbendung, rasanya sesak ketika sang kekasih mengetahui kesalahannya, bagaimana bisa Lisa berbicara sedatar itu? apa dia tak merasa sakit?atau terluka? kenapa tak mengumpatinya? atau menangis menjerit dan memukulnya?.. Hati kai semakin diremat ketika kekasihnya hanya terdiam tanpa ekspresi, tentu saja Lalisa marah namun gadis itu terlalu lelah

"sayang" lirih Kai parau menatap Lalisa dengan tatapan penuh permohonan

"mianhae" tangis Kai seraya memegang erat tangan Lisa,menunduk dengan berjuta penyesalan pada gadis itu

Lisa masih terdiam, ia membiarkan kai menangis dengan penyesalan yang tak berguna itu. Pintu terbuka keras, menampilkan para member blackpink dan exo serta manajer yang datang dengan terburu buru.

Lisa menoleh, namun kai tak bergeming, ia masih menangis dan memegang erat tangan Lalisa seolah jika ia melepaskannya sedikitpun maka gadis itu akan hilang dan Kai tak mau itu terjadi

"Lisaya gwaenchanha? apa yang terjadi hmm?" ucap Jisoo yang pertama membuka suaranya seraya mendekati Lisa yang wajahnya tengah pucat

"astaaa apa yang terjadi? mengapa Kai Oppa menangis? dan kau baik baik saja kan Lisaya? katakan padaku eoh? kau baik baik saja kan!" panik Rose

"Lalisa apa yang terjadi?" sahut Jumyeon yang juga ikut khawatir melihat Lalisa. Semua orang juga khawatir,namun mereka menahan mulutnya agar tak berbicara karna ini dirumah sakit dan pertanyaan beruntun juga tak baik dipertanyakan pada orang yang sedang sakit

"unnie tolong bawa dia pergi bersamamu" ujar Lalisa dengan nada yang sarat akan kelelahan

"mwo?apa maksudmu Lisaya?" ujar Jisoo yang bingung apa maksud Lalisa, berbeda dengan seorang wanita yang tersentak dan merasa jika itu diajukan padannya

"anni.. aku tak ingin pergi, jebal" mohon kai yang semakin mengeratkan pegangannya,mencium  berulang tangan Lalisa dengan air mata yang tak berhenti mengalir dari pipinya

"hyung apa yang terjadi?" kali ini maknae Exo itu yang berbicara

"Jenni-ssi aku berbicara padamu"

ucapan Lalisa mmbuat semua orang disana menoleh serentak pada gadis yang masih terdiam kaku

"wae?wae? apa maksud lalisa jennie eonni?" tanya Rose yang tak bisa menutupi jika ia juga bingung sekarang

Lalisa *OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang