SELAMAT MALAM DUNIA TIPU-TIPU
Rose hanya bisa menatap sendu pada sang adik yang terbaring lemah di brankar rumah sakit. Sambil menggenggam tangan Lisa, Rose terus mengucapkan kata maaf lalu mengecup tangan Lisa beberapa kali.
Rose sadar apa yang ia lakukan itu salah tapi sungguh Rose tidak pernah berniat menyakiti Lisa tapi emosi nya waktu itu benar-benar tidak dapat ia kontrol.
Air mata itu kembali jatuh dari mata indah Rose saat mengigat rintihan sang adik saat ia dengan tega menendang bahkan menginjak perut adik satu-satunya itu.
"Li bangunlah, maafkan aku." lirih Rose sambil menatap kedua mata sang adik yang masih tertutup rapat.
Gadis berpipi chubby itu terus mengelus pucuk kepala sang adik bahkan ia rela menahan kantuk kerena bangun terlalu pagi tapi pada akhirnya Rose tertidur sambil menggenggam tangan Lisa.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Pagi ini Irene harus kembali memasuki tempat yang sangat identik dengan bau obat-obatan tapi sekali pun ibu empat anak itu tidak pernah mengeluh, ia akan terus berjuang demi kesembuhan Jisoo.
Uang, waktu dan tenaga Irene korban kan demi kesembuhan anak sulung nya itu dan itu Irene lakukan karena ia tidak mau kehilangan anak nya lagi, cukup waktu itu saja ia hampir saja kehilangan Jisoo.
"Momm..." panggil Jisoo pelan namun masih bisa Irene dengar.
Irene tersenyum lalu mendekati brankar sang anak dan duduk disamping nya. Tangan mulus Irene bergerak mengelus pucuk kepala Jisoo lalu diakhir dengan kecupan manis di hidung Jisoo.
"Kita sudah sampai di Seoul dan sebenarnya lagi dokter yang akan menangani kamu akan datang." jelas Irene lalu meraih tangan Jisoo lalu menggenggam nya.
"Apa bedanya dokter itu dengan dokter sebelumnya Mom, jika Tuhan sudah berkehendak apapun bisa terjadi termasuk aku harus mat.."
"Cukup sayang!!! Mommy tidak akan biarkan itu terjadi!!! Selama nya kamu akan selalu bersama Mommy!!!" tegas Irene lalu berjalan menuju balkon untuk menenangkan pikiran nya.
Sedangkan Jisoo hanya bisa diam sambil menatap punggung sang Mommy yang terlihat jelas bergetar itu. Perlahan Jisoo bangkit dan melepas selang infus yang tertancap di tangannya dengan asal lalu berjalan pelan mendekati Irene.
Dan benar saja, Jisoo bisa mendengar tangisan sang Mommy saat tubuh lemah nya memeluk tubuh Mommy nya dari belakang. Sedangan Irene tersentak saat merasakan pelukan hangat dari sang anak.
"Maafkan Jisoo sudah membuat Mommy menangis." ucap Jisoo dan semakin mempererat pelukan nya.
Irene berusaha untuk memberhentikan tangisan nya tapi ia sama sekali tidak menolak pelukan hangat sang anak. Memang selama ini Irene sangat butuh pelukan seseorang yang sangat ia sayangi dan itu bisa ia dapatkan dari sang anak.
Walaupun Irene masih berharap Suho bisa kembali padanya tapi sekali lagi Irene menepis isi hatinya. Kesalahan Suho itu sangat fatal dan tidak akan mungkin bisa Irene maafkan.
"Yaa!! Apa yang kau lakukan ha!!" teriak seorang pria berjas putih lalu mendekati Jisoo.
Irene dan Jisoo pun menatap pria yang cukup tampan itu sedangkan pria itu fokus pada tangan Jisoo yang mengeluarkan darah mungkin itu terjadi karena Jisoo yang melepas asal selang infus yang menancap di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom [END]
Fanfiction[SEQUEL MIAN EONNIE] [END] Perfect Mom. Menjadi manusia perfect itu tidak mungkin. Karena ke-perfect-an hanya milik Tuhan. Meski begitu, jangan ragukan cinta tulus dan perfect dari seorang mom. Itu nyata adanya.