Perlahan mata indah itu terbuka dan yang Pertaman ia lihat adalah ruangannya yang di dominasi oleh warna putihnya dengan bau yang sangat khas.
"Eonnie sudah bangun." ucap Lisa yang disamping Jisoo.
"Di-dimana ini?" tanya Jisoo.
"Kita ada dirumah sakit tadi Eonnie pingsan dikamar mandi lalu Mommy bawa Eonnie kesini." jelas Lisa.
Dengan mulut yang terasa kaku untuk menjawab penjelasan sang adik, Jisoo hanya bisa terdiam dengan air mata yang mulai keluar dari kedua mata indahnya.
Masa lalu yang kelam itu sekarang berputar putar dipikiran Jisoo.
Takut?
Jelas Jisoo takut. Jisoo tidak masalah kalau penyakit itu kembali tapi hanya satu hal yang ia takuti. Jisoo takut keluarganya kembali pergi dan meninggalkan nya.
Gadis cantik itu tidak mau berjuang sendirian jika penyakit itu kembali bersarang ditubuh nya. Ia mau keluarga nya menemani nya bukan pergi meninggalkan nya.
"Sayang kenapa menangis?" tanya Irene saat kembali memasuki ruangan anaknya itu.
Jisoo tidak menjawab, ia terus menatap wajah Irene dengan air mata yang terus mengalir. Bahkan Jisoo tetap menangis di saat dirinya berada dipelukan Irene.
"Eonnie kenapa menangis?" tanya Lisa dengan mata yang ikut memerah.
Sekarang Irene tidak tahu harus berbuat apa. Kedua anaknya menangis, Jisoo yang menagis dipelukan dan Lisa yang disamping nya.
Satu tangan Irene masih setia memeluk Jisoo sedangkan tangan satunya lagi sibuk mengusap pipi Lisa yang sekarang ikut menagis dan ikut memeluk tubuhnya.
"Kenapa kamu menangis sayang? Katakan pada Mommy apa yang membuat mu menangis." tanya Irene lembut pada Jisoo.
Irene tidak bertanya pada Lisa karena ibu empat anak itu tahu kalau anak bungsunya ikut menagis karena melihat Eonnie nya menangis.
Ceklek!
Mata indah Irene mengarah kepala dokter yang kembali memasuki ruangan sedangkan Lisa melepaskan pelukannya pada Irene tapi tidak dengan Jisoo.
"Bisa kita lakukan sekarang Nyonya Kim? Lebih cepat lebih baik." ucap dokter itu.
Irene mengangguki ucapan dokter itu lalu mencoba untuk melepaskan Jisoo yang masih setia memeluk nya.
"Sayang lepas dulu, kamu harus diperiksa lagi supaya dokter tahu apa yang terjadi padamu." ucap Irene lembut.
"T-tidak hiks.. Jisoo tidak mau hiks.. Mom hiks.. Jisoo mau pulang hiks.." tangis Jisoo yang sama sekali tidak mau lepas dari pelukan Irene.
Jisoo menangis histeris saat Irene terus memaksa melepaskan pelukan itu sedangkan Lisa ikut menangis saat Eonnie menangis histeris.
"Jisoo hiks... mohon Mom hiks..." lirih Jisoo sambil menatap Irene.
Irene luluh saat anaknya memohon dengan wajah dan hidung yang sudah memerah serta air mata yang terus mengalir dari mata sang anak.
"Tapi kamu merasakan apa sayang? Mommy hanya ingin kamu diperiksa lebih lanjut." ucap Irene sambil menghapus air mata anak sulungnya itu.
"Jisoo hiks... baik-baik hiks... saja Mom hiks..." jawab Jisoo disela sela tangisan nya.
"Baiklah, kamu tidak akan diperiksa dan kita pulang sekarang." ucap Irene.
°•°•°•
Selama perjalanan menuju rumah, Irene hanya bisa pasrah saat kedua anaknya terus memeluk lengan nya. Jisoo memeluk lengan bagian kanan sedangkan Lisa bagian kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom [END]
Fanfiction[SEQUEL MIAN EONNIE] [END] Perfect Mom. Menjadi manusia perfect itu tidak mungkin. Karena ke-perfect-an hanya milik Tuhan. Meski begitu, jangan ragukan cinta tulus dan perfect dari seorang mom. Itu nyata adanya.