Bab 14

4.5K 591 126
                                    

Jangan lupa vote yaa

🖤💓🖤💓🖤

Setelah tiga hari sadar dari koma dan dinyatakan lumpuh, Jennie lebih banyak diam bahkan saat Irene ataupun Jisoo mengajaknya bicara hanya tatapan kosong yang Jennie perlihatkan.

Terlebih setelah melihat keadaan Lisa, Jennie benar-benar terpuruk. Ia beranggapan tidak bisa menjaga kedua adiknya dengan baik tapi saat air mata itu kembali jatuh ada Jisoo yang selalu menghapus air mata Jennie.

"Mau Eonnie gendong atau pakai kursi roda?" tawar Jisoo sambil tersenyum pada Jennie.

"Kursi roda saja Eonnie, aku tidak mau merepotkan mu." ucap Jennie.

Jisoo pun mensejajarkan tubuh nya dengan Jennie, tangan mulus Jisoo perlahan mengusap pipi mandu Jennie yang kembali basah oleh air matanya.

"Eonnie tidak merasa direpotkan karena menjaga mu sudah menjadi kewajiban Eonnie." ucap Jisoo yang berhasil membuat Jennie tersenyum tipis lalu memeluk tubuhnya.

Jisoo pun membalas pelukan Jennie sambil mengusap punggung Jennie yang sudah bergetar hebat itu.

Mungkin tiga hari ini adalah hari yang paling berat bagi Jennie tapi bagi Jisoo justru tiga hari ini justru membuat nya takut. Hasil tes kesehatan nya seharusnya sudah keluar beberapa hari lalu tapi sampai sekarang dokter yang menangani nya belum kunjung menemui nya.

Dan hari ini juga menjadi hari yang sangat sibuk untuk Irene, Irene sudah memutuskan akan membawa si bungsu kembali ke rumah. Walaupun masih dalam keadaan koma tapi Irene memilih untuk perawatan si bungsu di lakukan di rumah saja.

Irene, Rose dan Lisa sudah pulang terlebih dahulu dan hanya tinggal Jisoo dan Jennie di rumah sakit tapi tenang saja, Irene sudah menyuruh supir untuk menjemput kedua anaknya itu.

"Nona Jisoo, dokter Hwan ingin membicarakan sesuatu diruangan nya." ucap suster yang tiba-tiba saja memasuki ruangan Jennie.

"Baiklah, aku akan kesana." jawab Jisoo lalu suster itu pergi.

Perlahan Jisoo melepaskan pelukan nya dengan Jennie lalu mengecup kening Jennie beberapa kali sebelum dirinya menuju ruangan dokter Hwan, dokter yang menangani nya.

Ceklek

Setelah membuka pintu ruangan dokter Hwan, Jisoo memilih untuk langsung duduk di depan sang dokter yang memegang sebuah kertas.

"B-bagaimana hasilnya? Semua nya baik-baik saja kan." tanya Jisoo saat dokter Hwan hanya diam sambil menatap dirinya.

"Kanker darah stadium lanjut." ucap dokter Hwan lalu menyodorkan hasil tes kesehatan putri Kim itu.

Beberapa detik Jisoo terdiam setelah mendengar perkataan dokter Hwan itu tapi sedetik kemudian Jisoo langsung membawa hasil tes kesehatan nya dan membaca nya.

"Tapi ini tidak mungkin, aku sudah sembuh jadi tidak mungkin mengidap penyakit itu lagi." ucap Jisoo sambil meneteskan air mata.

"Jisoo aku yakin kau wanita yang memiliki pengetahuan luas, kanker itu bisa saja kembali tapi aku yakin kau bisa kembali sembuh dengan melakukan pengobatan secepatnya." ucap dokter Hwan.

"Aku sudah mencarikan dokter terbaik untuk menangani mu dan dokter itu siap untuk merawat mu tapi kau harus ke Seoul karena dokter itu tinggal disana." jelas dokter Hwan.

"Aku tidak akan pergi ke Seoul." ucap Jisoo sambil menghapus kasar air matanya.

"Tapi kenapa Jisoo? Kau harus segera melakukan pengobatan jika tidak sel kanker itu akan semakin berkembang." heran dokter Hwan karena ucapan Jisoo tadi.

Perfect Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang